Dalam sebuah kenangan ketika usianya baru dua belas tahun, Sam duduk di dalam sebuah
restoran kecil yang sepi dan remang. Di hadapannya, ibunya yang bernama Scarlet menatapnya
dengan wajah yang letih namun tetap lembut. Scarlet adalah seorang pembunuh bayaran yang telah
lama hidup dalam bahaya.
Pada hari itu ia mengakui bahwa ia harus pergi jauh dari kota
setelah sebuah tugasnya berubah menjadi kekacauan. Sam tidak memahami seluruh detailnya, tetapi
ia tahu bahwa kepergian ibunya bukan sekadar perjalanan biasa. Ketika Sam masih mencoba
mencerna kata kata Scarlet, sekelompok pria bersenjata menerobos masuk. Mereka datang untuk
menghabisi Scarlet, tetapi perempuan itu melawan dengan ketangkasan yang membuat namanya
ditakuti banyak orang.
Dalam hitungan detik, para penyerang tumbang. Scarlet melarikan diri
ke tengah gelapnya malam, meninggalkan Sam yang menangis pasrah. Sejak saat itu Sam diasuh oleh
Nathan, seseorang yang dulu bekerja bersama Scarlet dan menjadi sosok ayah yang selalu tampak
hangat namun tidak pernah benar benar ia percayai.
Lima belas tahun berlalu dan Sam
tumbuh menjadi perempuan tangguh yang berjalan di jalur berbahaya yang sama seperti ibunya. Pada
usia dua puluh tujuh tahun, ia bekerja sebagai pembunuh bayaran untuk Nathan yang kini menjadi
kepala sumber daya manusia bagi organisasi kriminal bernama The Firm. Meskipun Sam sangat
terampil dalam pekerjaannya, luka batin akibat ditinggalkan ibunya terus menempel dan membentuk
cara pandangnya terhadap dunia.
Suatu hari Nathan memberikan misi baru. Ia
memerintahkan Sam untuk menghabisi seorang pria yang mencuri uang dari The Firm dan
mengembalikan uang itu tanpa membuat kekacauan tambahan. Sebagai persiapan, Sam mengunjungi
tempat penyimpanan senjata yang menyamar sebagai perpustakaan. Di sana ia bertemu Anna May,
Madeleine, dan Florence, tiga perempuan yang pernah menjadi rekan Scarlet.
Ketika Sam tiba tanpa pemberitahuan, ketiganya sempat berniat menghabisinya. Namun begitu
mengetahui bahwa Sam adalah putri Scarlet, ancaman itu berubah menjadi rasa hormat dan
perhatian. Mereka memberikan senjata baru yang bersih, memastikan Sam dapat menjalankan
tugasnya tanpa jejak yang memberatkan.
Sam menyusup ke kamar hotel
tempat targetnya bersembunyi. Ketika pria itu tiba tiba menerjang untuk meraih teleponnya yang terus
berdering, Sam menembaknya di bagian perut. Namun panggilan telepon itu justru mengubah
segalanya. Sam mendengar suara seseorang yang menyebutkan bahwa pria tersebut mengambil uang
itu untuk menebus putrinya yang diculik. Pertukaran diminta dilakukan di sebuah arena bowling. Dari
nada suaranya, jelas ia bukan kriminal, hanya ayah yang panik dan putus asa.
Sam memutuskan membawa pria itu ke dokter pribadi yang bekerja untuk The Firm. Ia ingin
memastikan pria itu mendapat perawatan dan mengambil alih urusan pertukaran dengan caranya
sendiri. Keputusan itu ternyata membuat Nathan marah. Ketika ia mengetahui tindakan Sam, ia
mengirim tiga anak buahnya untuk menghentikannya dan mengambil kembali uang tersebut. Sam
berhasil melumpuhkan mereka dan tetap melanjutkan rencananya.
Di arena
bowling, para penculik bertopeng menyerahkan Emily, putri kecil itu, sebelum melarikan diri dengan
membawa uang. Sam mengejar mereka, tetapi pengejaran tersebut berakhir tragis ketika para penculik
saling tembak akibat perselisihan. Tidak ada yang selamat dan uang itu hancur dalam ledakan yang
tidak direncanakan.
Di saat yang sama, Nathan mendapatkan kabar
mengerikan. Salah satu orang yang pernah dibunuh Sam dalam tugas sebelumnya adalah putra dari
Jim McAlister, pemimpin kerajaan kriminal besar yang memiliki pengaruh luas. Untuk menghindari
perang, Nathan menyerahkan informasi lengkap tentang Sam kepada keluarga McAlister. Itu berarti
Sam kini menjadi buruan yang harus segera dieliminasi.
Sam kembali ke klinik
untuk mempertemukan Emily dengan ayahnya, tetapi dokter menyampaikan bahwa pria itu tidak
bertahan hidup. Ketika rasa bersalah Sam mulai memuncak, tiga anak buah Nathan yang sebelumnya
ia kalahkan datang untuk merawat luka mereka. Begitu menerima instruksi baru untuk membunuh
Sam, dokter menyuntikkan serum yang melumpuhkan kedua lengan Sam.
Dalam kondisi terpojok, Sam meminta Emily menempelkan pisau dan pistol di kedua tangannya.
Dengan kekuatan yang nyaris habis, ia melawan dan menghabisi ketiga penyerang itu. Ketika
rombongan penyerang lain datang, Sam dan Emily melarikan diri menggunakan mobil Sam. Emily
memegang kemudi sementara Sam mengatur pedal dan memberikan instruksi.
Tidak lama setelah mereka lolos, Sam menerima pesan dari Nathan yang memberinya alamat
rumah aman. Sam membawa Emily ke tempat itu dengan harapan menemukan perlengkapan untuk
menyusun pelarian baru. Namun ketika pintu rumah itu terbuka, Sam dikejutkan oleh sosok yang tidak
pernah ia bayangkan akan bertemu kembali.
Scarlet berdiri di hadapannya.
Selama lima belas tahun Scarlet mengawasinya dari jauh, namun tidak pernah muncul karena merasa
kehadirannya hanya membawa bahaya. Pertemuan itu memunculkan campuran marah, rindu, dan
kelegaan yang sulit dijelaskan.
Belum sempat mereka berbicara lebih jauh, anak
buah McAlister menyerbu rumah aman tersebut. Scarlet memaksa Sam dan Emily masuk ke jalur
pelarian rahasia untuk menghindari baku tembak. Mereka segera melanjutkan pelarian menuju
perpustakaan yang selama ini menjadi markas tersembunyi para sekutu Scarlet.
Di sana, Anna May, Madeleine, dan Florence menuntut jawaban mengenai alasan Scarlet
menghilang begitu lama tanpa pernah menghubungi mereka. Namun ketegangan itu terputus oleh
kedatangan pasukan bersenjata yang mengepung tempat tersebut.
Sam
mencoba menahan para penyerang, tetapi serangan datang dari segala arah. Ketika Sam mulai
kewalahan, Scarlet turun tangan dan membantu mempertahankan perpustakaan. Pada titik itu, ketiga
pustakawan sempat mempertimbangkan untuk melarikan diri bersama Emily demi keselamatan sang
anak kecil. Meski begitu, mereka akhirnya memilih berdiri bersama Sam dan Scarlet. Mereka bersiap
menghadapi pertarungan yang lebih besar daripada apa pun yang pernah mereka jalani.
Di tengah kepungan musuh yang terus berdatangan tanpa henti, apakah Sam dan
Scarlet akan mampu bertahan hidup dan menemukan siapa yang sejak awal mengkhianati mereka?
Penulis artikel: Abdilla Monica Permata B.