Jika Ditanya Cita-Cita, Tompi Tak Mau Jadi Dokter Atau Penyanyi
Diterbitkan:

Kapanlagi.com - Meski berprofesi sebagai seorang dokter dan penyanyi, Tompi pun rupanya memiliki hobi dalam bidang fotografi. Nyatanya, hobi tersebut muncul karena cita-cita Tompi yang sama sekali berada di luar ekspektasinya. Lalu, apa sih cita-cita sebenarnya dokter 38 tahun ini?
"Dulu SD, SMP, SMA sama sampai lulus SMA saya mau masuk IKJ sebenarnya. Jadi kalau ditanya cita-cita apa, saya mau jadi seniman. Tapi Waktu bilang Ibu saya, Ibu saya bilang, "jangan, nanti kamu susah hidupnya," padahal nggak juga ya, yang di IKJ susah. Tapi nggak susah amat, hahaha. Abis itu ya nggak boleh aja. Ya udah saya jadi dokter. Jadi kecintaan saya kecintaan seni salah satunya di bidang gambar. Saya nggak terlalu bagus melukis, tapi motret selalu siap saya jalan, setiap difoto bagus deh. Tapi dulu nggak ngerti cara motret. Akhirnya belajar, beli kamera, saya belajar dari digital saya convert ke fully analog, lebih detil lagi belajarnya. Kita bikin perkumpulan id film banyak proses diskusi. Sebenarnya masih banyak yang harus dipelajari," ujar Tompi saat ditemui di bilangan Gunung Sahari, Jakarta Pusat, Rabu (2/11/2016).

Mengingat hobinya dalam bidang fotografi yang terus ditekuni, pelantun Selalu Denganmu ini pun punya tipikal foto yang disukainya. Meski tak menutup hasil foto landscape, nyatanya Tompi memang lebih tertarik dengan foto dalam bentuk portrait.
Advertisement
"Saya pribadi sangat tertarik dengan potrait. Jadi Spesialisasi saya di potrait. Tapi saya nggak mengkhususkan cuma mau foto potrait doang, dan di Glympse kita kerjain foto yang lain juga. Kita foto apartemen, produk dan lain-lain," lanjutnya.

Yang menarik, Tompi sendiri mengaku kalau minatnya dalam bidang fotografi sangat lah besar. Bahkan, ketika ia mendapat job foto, Tompi mengaku kalau ia sering sulit tidur karena memikirkan ide dan segala imajinasi yang akan dituangkan dalam setiap hasil potret kameranya.
"Bekerja sebagai fotografer, saya bisa nggak ngerasain waktu sih, jadi hobi saya untuk foto bisa dibilang terlalu besar. Jadi kalau besok pagi saya mau moto, malemnya saya gak bisa tidur karena terlalu excited. Kayak mikirnya, "kalau gini keren, kalau gitu keren nih," terlalu liar, jadi saya takut kalau gak dikeluarin bakalan gila sih, makanya kamera saya selalu tenteng ke mana-mana. Saya bisa stres sendiri kalau lihat 1 scene yang menurut saya bagus dan kalau gak difoto itu sayang," pungkasnya.
Sudah Baca Yang Ini?
(Festival Pestapora 2025 dipenuhi kontroversi, sederet band tiba-tiba memutuskan untuk CANCEL penampilannya.)
(kpl/far/ntn)
Fikri Alfi Rosyadi
Advertisement