Kapanlagi.com - Peggy Melati Sukma benar-benar peduli dan konsen masalah anak Indonesia. Untuk itu dia tidak segan untuk bergabung di dua yayasan sekaligus demi menjadikan anak-anak mendapatkan asupan gizi agar menjadi calon generasi yang bisa diandalkan. Seperti saat dijumpai di acara Blue Band di Jakarta City Center, Tanah Abang."Saya terlibat di dua yayasan ini sekarang sebenarnya saya terlibat sebagai fundraiser. Satu foundation yang sekarang menjadi kegiatan sosial saya adalah tenant foundation untuk bantu sesama dan juga developing children characteristic through art. Dalam aktivitas itu saya lagi-lagi menemukan yang tadi dibahas di depan bahwa banyak anak-anak yang belum dapat asupan gizi yang baik jadi ketika mereka didorong untuk melakukan berbagai kegiatan maka hasil yang diperoleh juga jadi tidak maksimal, mungkin karena kondisi fisik yang tidak maksimal atau kemampuan berpikirnya yang rendah. Jadi saya tergerak untuk menetapkan top program masalah ini. Saya berharap ke depannya ada yang bisa di-maintain. Sebab di London, sekarang semua bermuara ke dalam PNS," urai Peggy.Sebagai manusia yang terlahir menjadi makhluk sosial, Peggy merasa beraktivitas sosial atau berbagi dengan sesama sudah melekat dalam dirinya. Jadi tidak perlu memilih kapan waktu yang tepat atau merasa belum waktunya tahu, merasa tidak bisa melakukan. Aktivitas sosial merupakan bagian dari hidup, bukannya sebagai pilihan. Untuk itu kita dirasa perlu menginstitusionalkan berbagai aktivitas tersebut dalam yayasan atau program seperti yang dilakukan WFP, atau juga dari diri sendiri.Kendala selama ini, lanjut Peggy, adalah kekurangan gizi dan pendidikan yang belum terstandarisasi. Belum lagi masalah edukasi yang diperoleh orang tua atau orang dewasa yang dirasa masih kurang. Semuanya berkaitan, dan harus diselesaikan secara keseluruhan."Yang harus kita lakukan adalah terus bekerja sesuai kapasitas masing-masing, untuk menyelesaikan persoalan-persoalan tersebut. Dan saling mengawasi atau melihat berjalannya program yang sedang dilakukan untuk perbaikan gizi anak-anak ini, apakah programnya benar-benar berjalan dengan baik atau tidak. Kalau signifikan nantinya bisa dijadikan pilot project untuk di daerah-daerah lain," terangnya.Tidak mau hanya berbicara, Peggy sudah membuktikan diri dengan seminggu sekali turun ke lapangan. Ia melakukan kegiatan sosial di daerah Jabodetabek dengan memberikan susu, kacang hijau, dan vitamin serta ke lokasi-lokasi kantong kemiskinan di mana banyak anak-anak yang kurang mendapat asupan gizi yang baik."Saya berharap Indonesia jadi Indonesia yang besar, tidak hanya wilayah dan namanya saja tapi juga eksistensi dan jati diri kita, jadi bangsa yang besar dan bisa dipertanggungjawabkan bersama yang ada di generasi penerus, maka itu kita harus melakukan sesuatu untuk anak-anak generasi penerus demi kelangsungan masa depan Indonesia dan dunia di masa yang akan datang. Dengan mengemban tanggung jawab world art presiden jadi buka mata saya untuk melihat banyaknya persoalan anak-anak yang sangat rentan jika tidak melakukan usaha-usaha yang kontinyu dalam memperbaiki," pungkasnya pada Rabu (21/7).