Pembelaan Artika Sari Devi Terhadap Generasi Milenial

Pembelaan Artika Sari Devi Terhadap Generasi Milenial Artika Sari Devi / Credit: KapanLagi - Akrom Sukarya

Kapanlagi.com - Artika Sari Devi dan Baim adalah salah satu pasangan selebriti yang jauh dari gosip miring. Sejak menikah tahun 2008 silam, keduanya telah dikaruniai 2 buah hati, yakni Sarah dan Dayana yang masing-masing berusia 8 dan 4 tahun. Dan Artika punya sebuah cara yang sedikit berbeda dalam mengurus para buah hatinya.


Jika kebanyakan orangtua mencoba untuk mengajarkan Bahasa Inggris pada para buah hatinya sejak dini, beda ceritanya dengan Putri Indonesia tahun 2004 ini. Ya, Artika ternyata lebih memilih untuk mengajarkan Bahasa Indonesia dan juga Bahasa daerah pada buah hatinya.


"Iya mumpung dia masih kecil, jadi pengaruh media belum terlalu banyak. Anak saya juga belum kenal sosmed, jadi tugas saya sekarang memanfaatkan waktu untuk mengisi anak saya dengan kebaikan-kebaikan, kearifan lokal ini supaya dia paham betul dan mencintai indonesia sepenuh hati," ujar Artika saat ditemui di Century Hotel, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (29/3).


Artika ajari anak bahasa daerah / Credit: KapanLagi - Akrom SukaryaArtika ajari anak bahasa daerah / Credit: KapanLagi - Akrom Sukarya

Satu tantangan besar yang dirasakan orangtua zaman now adalah semakin berkembangnya teknologi. Artika juga sudah menyiapkan strategi jitu untuk bisa menjaga hubungan baik dengan para buah hati agar perannya sebagai orangtua tak tergeser oleh gadget suatu saat nanti.

"Sebagai orangtua yang hidup di era milenial ini, saya sih sebenernya berhubungan atau bersosialisasi dengan anak-anak milenial, umur 15-35 tahun itu masih dianggap sebagai generasi milenial. Bukan hanya ke anak saya, bahkan saya punya sekolah beauty camp, saya dan sahabat saya Whulandary Herman, salah satu yang kami bekali adalah untuk mencintai identitas dirinya sebagai seorang Indonesia. Kenapa kita concern banget karena buat kita sekarang banyak sekali pendapat yang bilang anak milenial itu generasi yang cuek, generasi yang interestnya terhadap bangsa sendiri makin menurun, kepeduliannya juga. Tapi buat saya itu nggak bisa dipukul rata. Saya masih lihat anak-anak muda Indonesia generasi now yang peduli," sambungnya.

"Kita nggak bisa sterilkan anak 100% dari gadget, karena gimanapun juga kita harus realistis ini sebagian dari perkembangan zaman teknologi. Jadi yang saya jelaskan ke anak-anak saya, termasuk murid-murid saya adalah gimana kita menyikapi sosmed, menggunakan dengan bijaksana. Tapi khusus untuk anak-anak saya yang umurnya masih anak-anak (8 sama 4,5tahun) memang saya tidak ngenalin, tidak berikan gadget sendiri untuk dipakai. Kami menggunakan bersama-sama dan setiap hari tidak lebih dari 10 menit dan itupun harus tahu dipakai buat apa. Biasanya Ebi itu pake buat bantu ngerjain soal matematika," pungkas wanita berusia 38 tahun itu.


(kpl/pur/gtr)

Reporter:

Mathias Purwanto

Rekomendasi
Trending