Jupe: Pencalonan Saya Bagian Dari Perjuangan Kartini

Penulis: Darmadi Sasongko

Diterbitkan:

Jupe: Pencalonan Saya Bagian Dari Perjuangan Kartini Julia Perez

Kapanlagi.com - Di mata seorang Julia Perez, pejuang emansipasi wanita Indonesia, Rade Adjeng Kartini, tidak dapat disamakan dengan siapa pun. Kesamaan hanya pada sosoknya yang sama perempuan, namun perjuangannya sulit ditemukan di zaman sekarang ini.

"Pastinya saya dengan beliau adalah sama–sama wanita, ha..ha… Beliau tidak bisa disamakan dengan wanita Indonesia manapun. Tapi beliau menginspirasi wanita Indonesia termasuk saya, terutama dalam memperjuangkan harkat dan martabat untuk keluar dari keterbelakangan. Mungkin sekup beliau dengan saya tidaklah sama. Tapi spirit untuk survive dan terus maju sangat terinspirasi dari beliau," tutur Julia Perez kepada KapanLagi.com, Rabu (14/04).

Tetapi spirit yang diusung Kartini pada awal perjuangannya kan tidak seperti itu, membeda–bedakan latar belakang. Seharusnya semua diberi kesempatan yang sama. Tidaklah perlu dengan melakukan black campaigne karena itu tidak sesuai dengan budaya kita
Julia Perez

Pencalonannya sebagai bupati di Pacitan, Jawa Timur pun tidak terlepas dari spirit (semangat) seorang Kartini, untuk memperjuangkan sebuah perubahan. Perempuan punya hak partisipasi di sana.

"Saya menilai (pencalonan) ini adalah bagian hasil dari perjuangan beliau, wanita sekarang ini diberi kesempatan yang sama dengan kaum pria untuk memimpin dan menduduki posisi strategis baik di perusahaan maupun jabatan–jabatan publik di pemerintahan," tegasnya.

"Dan terlepas dari pro dan kontra tentang pencalonan saya saat ini artinya saya ikut merasakan hasil perjuangan Kartini," sambungnya.

Namun disadari oleh Jupe, demikian biasa dipanggil, pro dan kontra yang muncul atas pencalonannya selama ini dilatarbelakangi oleh sejarah pribadinya yang pernah menjadi artis seksi. Mereka yang kontra pasti akan mengatakan itu, sebagai bagian dari kelemahannya. "Saya juga sadar tidak semua orang suka dengan saya," tegasnya.

"Tetapi spirit yang diusung Kartini pada awal perjuangannya kan tidak seperti itu, membeda–bedakan latar belakang. Seharusnya semua diberi kesempatan yang sama. Tidaklah perlu dengan melakukan black campaign karena itu tidak sesuai dengan budaya kita," tambanya menegaskan.    

(Rumah tangga Tasya Farasya sedang berada di ujung tanduk. Beauty vlogger itu resmi mengirimkan gugatan cerai pada suaminya.)

(kpl/wwn/dar)

Rekomendasi
Trending