Pertemuan Tamara - Rasya Diharap Positif
Diterbitkan:
Kapanlagi.com - Setelah menunggu sekian lama, akhirnya Tamara Bleszynski bisa kembali memeluk Rasya. Rasa rindu yang terpendam tertumpah sudah. Raut kebahagian terpancar benar dari Tamara dan Rasya serta senyum ikhlas Teuku Rafli Pasya. Tentu ini menjadi awal positif bagi hubungan mereka bertiga tanpa harus terkotak lagi dalam konflik tak berkesudahan. Awal kedatangan Tamara yang didampingi Elza Syarief pada pukul 17.00 di Tirtayasa Raya 49, diakui Tamara mendapatkan sambutan hangat oleh ibunda Rafli, Cut Haslindah. Tapi ujung-ujungnya tetap kecewa karena tak bisa menemui Rasya. “Katanya Rasya sedang keluar sementara Rafli sedang ke Bandara untuk menjemput Gubenur Aceh. Tapi sampai kapan pun saya akan tetap menunggu Rasya. Sebelumnya saya datang kesini sudah memberitahukan kepada Rafli. Dan ini merupakan upaya saya yang kesekian kali. Saya hanya sedih setiap kali saya ingin berte,u dengan Rasya sepertinya menjadi susah, tapi sampai kapan pun saya akan terus mencoba. Saya tidak ingin memutuskan talisilaturahmi antara ibu dengan anak," ujarnya kecewa. Sampai pukul 20.30, Tamara sama sekali belum bisa menemui Rasya juga, sambil menunggu ia pun menyempatkan menyantap taoge goreng bogor yang kebetulan berada di pinggiran jalan. Usai makan Tamara mencoba untuk tetap bertahan, tapi tak lama kemudian ia berniat untuk pergi. “Pastinya sedih sekali. Saya akan tetap berusaha terus. Rasya anak saya, suka atau tidak suka dia keluar dari rahim saya, bagian dari oragan saya. Saya akan tetap mengusahakan secara kekeluargaan, kalau tidak bisa mungkin jalur hukum bisa menjadi alternative lain. Saya tetap berharap kepada Rafli untuk secara ikhlas menyerahkan Rasya, bagaimanapun anak dibawah umur tetap memerlukan seorang ibu, dan itu tertulis dalam putusan MA bahwa saya berhak untuk melihat, menjenguk dan mendidik Rasya walaupun hak asuh ada pada Rafli," ujarnya. Tamara juga merasa kecewa dengan beberapa pihak yang sepertinya ingin mengadu domba antara dirinya dengan Rasya. Untuk itu Tamara berniat untuk menyelamatkan Rasya dari semua ini. "Saya sedih sekali. Feeling saya seorang ibu, Rasya ada di dalam. Walaupun dijelek-jelekin saya tetap ibu. Saya sudah berkonsultasi dengan psikolog dan pakar agama bahwa masalah ini harus diselesaikan dan mengimbau pihak-pihak formal maupun non formal agar tidak memberikan tekanan psikis terhadap Rasya untuk bisa bertemu dengan orangtuanya secara wajar. Mereka harus lebih dewasa melihat hal ini. Saya tegaskan kembali tidak masalah hak asuh jatuh kepada Rafli tetapi semakin lama semakin terjadi erosi yang berubah menjadi kebencian Rasya terhadap saya dengan menghilangkan kenangan manis dengan saya. Saya ingin menjelaskan dan tahu apa yang terjadi, ada asimilasi karena terjadi konflik terus menerus. Saya tahu apa yang diinginkan Rasya cuma hanya ingin melihat kedua orangtuanya tidak berantem itu saja. Anak saya masih polos dan saya dengan tegas tidak mau diperadudombakan dengan anak sendiri," kata Tamara sebelum pergi bersama Elza dengan menggunakan mobil Nissan Serena. Setelah Tamara pergi, pukul 21.00 WIB Rafli bersama Rasya pulang. Setelah membawa masuk Rasya kedalam rumah Rafli menemui wartawan yang sudah berkerumun menunggu dirinya. "Kemarin saya menerima surat dari Tamara yang intinya, menurut saya sangat disayangkan sekali bahwa dia sama sekali menyadari apa yang telah dilakukan. Rasya menjadi begini dianggapnya saya atau orang di lingkungan saya yang mengkondisikan ini semua," ujar Rafli saat membuka pembicaraan. Rafli sama sekarang masih terheran-heran dengan sikap Tamara yang mengira dirinya tidak mau mempertemukannya. "Berkali-kali saya tegaskan Rasya tidak mau bertemu karena banyak perlakuan dia yang membuat Rasya takut dan tidak nyaman. Namun disatu sisi saya seperti tidak mematuhi putusan MA. Kenapa terkesan begitu saya tidak perlu jelasin secara detail cerita Rasya. Tapi saya tidak peduli kalau image saya menjadi jelek yang penting Rasya nyaman seperti yang dibilang psikolog. Dan saya sarankan Anda untuk bertanya kepada mbak Yussy yang selama ini mendampingi Rasya agar ada penilaian yang obyektif. Dan saya sama sekali tidak menjamin Tamara akan tidak melakukan hal yang sama Dulu saat bersama Tamara apa yang tidak mungkin dilakukan Tamara dilakukannya seperti pindah sekolah, pindah rumah, yang membuat saya susah bertemu dengan Rasya dan itu yang dikeluhkan Rasya. Dan saya tidak melihat stabilitas emosional Tamara. Contohnya kedatangan Tamara sekarang ini kenapa bisa pas dengan media," tandas Rafli. Saat wawancara dengan Rafli sedang berlangsung, pukul 21.25 Tamara muncul kembali dihadapan Rafli dan ini cukup membuat Rafli kaget. Sempat terjadi argument kecil antara Tamara dan Rafli. Tamara ngotot ingin bertemu dengan Rasya, sementara Rafli tetap mengatakan Rasya tidak ingin bertemu. Namun akhirnya dengan berbesar hati Rafli masuk ke dalam dan 5 menit kemudian Rafli keluar dan mengajak masuk Tamara. Tak tahu apa yang terjadi di dalam sana. Jelasnya pukul 22.10, Tamara keluar dengan wajah berbinar diantar Rasya, Rafli dan Cut Haslindah ke pintu pagar. Setelah berpamitan Tamara melangkah pulang dan Rasya masuk ke dalam, tak berapa lama belum jauh melangkah Rasya keluar lagi ke gendongan ibunya. Wajah polos Rasya jelas menunjukkan kebahagaian. "Senang," jawabnya saat ditanya rasanya bertemu dengan ibunya. "Ini seperti mimpi," timpal Tamara. "Ini tentunya akan bertahap, Anda bisa lihat apa yang terjadi itu saja. Harapan saya jelas, agar semua kekhawatiran saya semoga tidak terjadi dan maaf ini sudah jam setengah sebelas," ujar Rafli bijak memungkasi drama pertemuan yang cukup mengharukan.
(Kondisi Fahmi Bo makin mengkhawatirkan, kini kakinya mengalami sebuah masalah hingga tak bisa digerakkan.)
(kl/wwn/tri)
Editor KapanLagi.com
Advertisement
-
Anak Selebritis Indonesia Momen Erika Carlina Unboxing Stroller Mewah untuk Baby Andrew, Harganya Mahal