Pulau Marlon Brando Akan Menjadi Resor Mewah

Penulis: Darmadi Sasongko

Diterbitkan:

Kapanlagi.com - Letaknya di dekat tempatnya membuat film MULTINY ON THE BOUNTY dan aktor itu jatuh cinta dengan lawan mainnya aktris asal Tahiti. Beberapa tahun kemudian, tempat itu menjadi tempat peristirahatan Marlon Brando, tempat ia berbaring di pantai dan mengagumi angkasa pada malam hari.

Saat ia merenungkan masa senjanya sendiri, bintang film asal Amerika Serikat itu bermimpi membagi pulau pribadinya di Polinesia, Perancis.

Para selebriti dapat pergi ke sana untuk menghindari paparazzi. Setiap villa memiliki sepasang warga Polinesia untuk memasak bagi para tamu, membawa mereka memancing, mengajarkan nama tanaman dan burung dalam bahasa tahiti dan bermain gitar pada malam hari.

Kurang dari setahun setelah kematiannya Juli lalu akibat kegagalan paru-paru pada usia 80 tahun, mimpi Brando nyaris terwujud.

Resor dengan 30 bungalow, yang akan diberi nama The Brando itu dijadualkan dibuka pada 2008 di Tetiaroa, pulau yang dibeli aktor itu pada 1965. Satu-satunya penghuni resor itu adalah putra Brando, Teihout, salah satu dari beberapa anaknya dengan mantan istrinya, Tarita Teriipia.

"Marlon selalu merasa bahwa orang Polinesia, lebih dari siapapun di dunia, telah menemukan cara yang tenang dan lucu untuk menjalani hidup. Ia selalu berharap hidupnya dapat begitu tidak rumit, tetapi sayangnya hal itu tidak terjadi," kata pengembang Richard Bailey, CEO Tahiti Beachcomber SA, yang bekerja dengan Brando selama beberapa tahun sebelum kematiannya.

Hambatan utama bagi proyek itu telah diatasi, tetapi terdapat banyak bekerjaan yang harus dilakukan untuk menciptakan proyek senilai US$40 juta itu di atas pulau seluas 150 acre tanpa listrik dan air yang mengalir.

"Tidak ada air, listrik, sanitasi -- tidak ada kebutuhan dasar untuk hidup yang tersedia, dan sangat sedikit kenyamanan mewah yang diharapkan oleh para pengunjung," kata Bailey.

Masalah itu diatasi dengan berbagai cara yang akan menjaga pulau itu tetap asli dan peka terhadap kura-kura laut yang bertelur di sana, kata Bailey.

Air segar akan mengalir dari pabrik desalinasi kecil, listrik akan dibangkitkan dari panel solar. Pendingin udara akan diciptakan dengan meniupkan udara di sepanjang pipa yang mengelilingi air laut yang menjadi es di bawah permukaan laut -- teknologi yang dipelajari Brando dan dipromosikan penggunaannya.

Para tamu yang tiba dari Tahiti akan mendapatkan mobil golf, peta pulau itu dan instruksi tentang bagaimana menghormati lingkungan. Setiap vila akan dibangun lima acre di depan pantai yang tidak terlihat dari vila lain dan dari laguna itu.

"Brando menginginkan sebuah tempat yang dapat digunakan teman-temannya untuk menghindari paparazi dan menemukan kedamaian," kata Bailey.

Brando berbicara tentang privasi tersebut, dan pernah mengatakan kepada pewawancara dari CNN, Larry King, "Saat berbaring di pantai dan telanjang, yang kadang saya lakukan, saya merasa angin menerpa saya dan saya melihat bintang-bintang di atas dan saya menyaksikannya pada malam yang tidak dapat dilukiskan, kadang sulit menemukan kata-kata untuk melukiskannya."

Tantangan legal masih ada, di antaranya tuntutan dari Jo Ann Corrales, yang mengatakan ia adalah manajer bisnis Brando, tetapi diberhentikan sebagai pengawas sebelum Brando meninggal dunia pada Juli 2004.

Corrales mengatakan proyek itu tumpang tindih dengan setengah acre tanah yang diberikan kepada Michael Jackson pada 2003 setelah mengunjungi Neverland Valley Ranch milik Jackson.

Bailey mengatakan Brando tidak pernah menyebutkan pemberian itu meskipun mereka berbicara hingga sesaat sebelum ia meninggal dunia.

(Kondisi Fahmi Bo makin mengkhawatirkan, kini kakinya mengalami sebuah masalah hingga tak bisa digerakkan.)

(*/dar)

Rekomendasi
Trending