Sarah Azhari Sakit Hati Karena Pemberitaan Media

Kapanlagi.com - Sarah Azhari, bintang iklan dan sinetron bertubuh seksi, mengaku sakit hati dengan pemberitaan seputar dirinya yang tidak benar oleh "wartawan" infotainmen. "Saya sakit hati dibilang (tampil) bugil, padahal tidak benar sama sekali," kata Sarah, saat berbicara dalam diskusi publik "Menyoal Jurnalisme Infotainmen" di Jakarta, Selasa (30/08).

Pesohor yang dikenal luas sebagai bintang salah satu produk suplemen penambah daya kejantanan kaum Adam itu mengakui bahwa sebagai artis ia membutuhkan pers, tetapi itu tidak berarti pers bisa seenaknya dalam memberitakan segala sesuatu tentang dirinya, apalagi yang tidak benar. "Ini. Di sini ditulis saya bugil. Coba bayangkan kalau anda menjadi saya dan keluarga anda membaca ini," ujar Sarah dengan raut wajah mengeras, seraya memampang halaman muka sebuah media yang memuat gambarnya.

Sarah lebih jauh juga mengaku sedang dalam masalah dengan pengelola salah satu infotainmen. Hal itu, katanya, berawal dari sikap pemburu berita yang ingkar janji. "Tidak ada janji sebelumnya. Setelah saya oke, eh mereka menanyakan masalah keluarga kakak saya. Saya kira mau menanyakan seputar karir saya atau keputusan saya untuk kuliah lagi," katanya.

"Itu juga terkesan ingin mengadu domba. Saya akhirnya memutuskan pergi, tapi mereka terus menghalangi. Saya akhirnya marah," katanya lagi. Beberapa waktu lalu Sarah Azhari diadukan ke polisi dengan tuduhan memukul wartawan. Ia balas menggugat dengan tuduhan perbuatan tidak menyenangkan.

Dalam diskusi, Veven Sp Wardhana dari Institute for Media and Social Studies, dalam makalahnya yang berjudul "Pelajaran dari Infotainmen" memuji hasil kerja investigasi wartawan infotainmen yang berhasil mengungkap seluk-beluk kehidupan pribadi kaum pesohor, bahkan hingga hal-hal yang tabu sekalipun.

Namun demikian, Veven juga mempersoalkan cara kerja pemburu berita tersebut, yang tidak mengindahkan kode etik dan memaksa sumber berbicara dengan dalih "menutup informasi" yang salah kaprah, termasuk saat sumber menggunakan hak untuk bungkam. Veven antara lain menyebut kekasaran yang dilakukan pemburu berita infotainmen, seperti memukul-mukul kap mobil artis untuk memaksa yang bersangkutan berbicara.

Sementara itu, Ilham Bintang mengatakan infotainmen hadir dan menjadi sesuatu yang baru di era `booming` televisi. Pekerja infotainmen, katanya, memang bukan wartawan dalam arti profesi, tetapi apa dilakukan sama dengan pekerjaan wartawan dalam mencari berita atau mengungkap peristiwa, meskipun cara-caranya sering melanggar kode etik wartawan.

(Update terbaru Ammar Zoni, bakal dipindah dari Nusakambangan ke Jakarta.)

(*/dni)

Rekomendasi
Trending