Kapanlagi.com - Alasan Sarah Hadju hengkang dari grup band Cokelat karena suasana kerja yang dinilai tidak kondusif dan tidak nyaman lagi. Pemilik nama lengkap Siti Sabariah Hadju itu resmi mundur terhitung sejak Senin, 19 Desember 2011. Namun giliran dipertegas penyebab tidak kondusif dan tidak nyaman, Sarah sepertinya tidak mau membawa persoalan berlarut-larut. Dia hanya merasa belum berjodoh saja dengan band baru, yang dibentuk tahun 1996 itu."Kalau dibilang belum jodoh mungkin itulah gambaran jelasnya. Gue nggak ada kontrak apa-apa dengan Cokelat karena pada awalnya didasari saling trust. Jadi gue pikir satu tahun ini adalah masa pembelajaran bagi gue dan Cokelat yang ternyata tidak menemukan persamaan visi dan misi sehingga gue memilih keluar dari Cokelat," ungkap Sarah saat dihubungi melalui telepon, Selasa (20/12/2011)."Kalau soal permintaan pasar itu sih soal management bukan soal trend industri musik. Tapi sekali lagi gue tidak menyalahkan pihak manapun, ini adalah keputusan yang gue buat untuk menunjukkan bahwa kecintaan dan karir musik gue masih akan terus berlanjut. Justru gue berterima kasih kepada Cokelat sudah diberikan kesempatan mewarnai perjalanan sejarah musiknya," sambungnya.Sarah membantah kalau keluar karena urusan pembagian fee yang tidak merata. Menurutnya sebab utama lebih pada persoalan komunikasi. Banyak kalimat yang dinilai sebagai pelecehan yang menyingung. Namun finalis Indonesian Idol musim keempat itu menolak menguraikan."Terutama dalam hal cara berkomunikasi mereka, gue satu perempuan di antara sekian banyak laki-laki. Kurang pas saja komunikasinya. Banyak hal (kata-kata melecehkan) lah, kalau diibaratkan nge-band itu seperti perkawinan harus ada chemistrynya. Tapi ternyata perbedaan yang seharusnya menjadi faktor yang saling menguatkan satu dengan yang lainnya malah semakin memperbesar ketidakselarasan gue sama personil lainnya dan management," ungkapnya.Namun Sarah tidak melihat siapa yang salah dan siapa yang benar dalam kasus ini. Yang pasti keputusan ini menurutnya yang terbaik setelah melalui pertimbangan yang cukup matang. "Sepertinya kalau ditanya tidak cocok, ya begitulah. Kurang nyaman, sangat relatif. It's time to move on," tegasnya.