Shahnaz Haque: Pendidikan Masih Didominasi Sistem Hafalan

Penulis: Darmadi Sasongko

Diterbitkan:

Shahnaz Haque: Pendidikan Masih Didominasi Sistem Hafalan Shahnaz Haque - Gilang Ramadhan

Kapanlagi.com - Artis Shahnaz Haque menilai sistem belajar pendidikan di Indonesia masih didominasi sistem catat, ikuti dan hafalkan. Karena itu dua anaknya, Pruistin Aisha dan Charlotte Fatima diikutkan dalam MindChamps Champion Parenting Club."Mereka memahami cara belajar di luar system belajar di Indonesia kebanyakan. Metode dengan bermain diajarkan, sehingga mereka senang belajar, seperti belajar naik sepeda. Sampai kapan pun bisa. Mereka benar-benar diajarkan bagaimana cara belajar," ungkapnya di Rumah Ranadi, Jakarta Selatan, Minggu (28/11)."Pasalnya di Indonesia cara belajar catat, ikuti dan hafalkan. Memang saat ujian hafal tapi dua bulan kemudian lupa. Jadi benar-benar memahami sehingga tinggal di-recall ke luar lagi," ungkapnya menambahkan.Pada kesempatan tersebut Shahnaz juga masuk menjadi anggota Parenting Club. Sementara suaminya, Gilang Ramadhan sempat memperlihatkan hasil pengajaran menggebuk galon air kepada para siswa MindChamps, termasuk kedua anak mereka kepada sejumlah media dan orang tua yang hadir saat itu."Ini beda karena dilakukan di dalam kelas dan diajarkan oleh pengajar yang menemukan metode tersebut, sementara pelajarannya per tiga bulan. Jadi ini bukan sekolah menggantikan kurikulum. Namun metode yang diajarkan anak sehingga kelak anak balik ke sekolah lagi tahu bagaimana memahami pelajarannya dengan baik dan nggak takut," terangnya.Di sini, lanjut Shahnaz masuk Sabtu dan Minggu, selain dirinya juga menjadi anggota parenting clubnya. Karena kalau orang tuanya tidak ikut, anak yang telah mendapatkan pelajaran akan menguap lagi. Jadi orang tua menjadi corong untuk menguatkan kembali motivasi si anak untuk memahami pelajaran."Mestinya metode kayak gini ada di sekolah-sekolah umum, tapi kita nggak harus salahkan menteri atau pihak yang berhubungan dengan pendidikan. Sebab metode ini main, bukan masuk kelas lalu belajar. Anak-anak saya ketemu gurunya yang bule sampai memeluk. Padahal saya belum pernah lihat meluk guru Indonesianya. Personal banget. Artinya memang butuh waktu lebih luas," terangnya.  

(Kondisi Fahmi Bo makin mengkhawatirkan, kini kakinya mengalami sebuah masalah hingga tak bisa digerakkan.)

(kpl/dis/dar)

Rekomendasi
Trending