Kapanlagi.com - Pesinetron Ammar Zoni baru saja usai menjalani sidang putusan terkait kasus obat-obatan terlarang. Majelis Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Pusat memberikan vonis satu tahun rehabilitasi setelah sebelumnya dituntut satu tahun enam bulan.

Keputusan ini merupakan hasil dari pledoi atau pembelaan yang dibacakan pada sidang Minggu lalu. Ammar pun mengaku bersyukur karena keinginannya untuk rehab dikabulkan.

“Alhamdulillah ya (divonis satu tahun rehabilitasi). Saya terima aja sih, yang penting kan saya memang perlu untuk direhabilitasi. Masih perlu untuk berobat lagi gitu,” kata Ammar usai sidang ditemui Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Kamis (23/11).

Jon Mathias selaku kuasa hukum Ammar menambahkan, “Pertimbangan hakim ini mengacu pada pledoi kita. Jadi kita sangat berterima kasih karena fakta persidangan kan udah jelas juga bahwa Ammar ini korban dan tidak terlibat dalam jaringan narkoba,” paparnya.

Ammar Zoni bersyukur sidang mengabulkan permintaannya untuk rehabilitasi. © KapanLagi.com/Agus Apriyanto

Hanya saja vonis satu tahun rehabilitasi potong proses penahanan masih belum final. Hal itu dikarenakan Jaksa Penuntut Umum masih belum menentukan sikap terhadap vonis hakim. Keputusan JPU baru bisa diketahui Kamis mendatang.

“Pada intinya kita harus menghargai keputusan hakim. Mungkin hakim punya pertimbangan, cuma undang-undang kan memberikan waktu tujuh hari, jadi kita mempunyai waktu mengomentari putusan. Selang dua hari-tiga hari ini kita terima dulu salinan putusannya. Baru kita menerima putusan, atau mengajukan putusan lainnya,” ucap Andri selaku JPU ditemui di tempat yang sama.

Penentuan sikap JPU terkait apakah Ammar harus rehabilitasi atau menjalani hukuman di balik jeruji besi. “Intinya apa yang kita tuntut, pasal yang kita dakwakan, sudah diakomodir oleh majelis hakim. Intinya sama, hanya beda penempatan aja. Kita tuntut tahanan penjara, hakim rehabilitasi. Kita harus mempelajari putusan, kita nggak bisa bersikap begitu saja. Mungkin hari Kamis depan, kalau nggak ada upaya hukum dari kita, berarti langsung inkracht (berkekuatan tetap),” pungkas Andri.