Solusi Ashraf Sinclair Supaya Pembunuhan Berkurang di Indonesia

Penulis: Arai Amelya

Diperbarui: Diterbitkan:

Solusi Ashraf Sinclair Supaya Pembunuhan Berkurang di Indonesia Ashraf Sinclair © KapanLagi.com®/Bayu Herdianto

Kapanlagi.com - Tahun 2016 sudah menutup bulan kelima memang. Namun yang membuat miris adalah, selama lima bulan berjalan ini kasus pembunuhan sekaligus pemerkosaan semakin mengerikan saja terjadi di Indonesia.Masih membekas di ingatan bagaimana seorang pelajar SMP bernama Yuyun jadi korban pemerkosaan 13 pria dan langsung dibunuh di Bengkulu kan? Tak lama dari kasus Yuyun, Indonesia digemparkan dengan pemerkosaan sekaligus pembunuhan Enno Parinah di mana gagang cangkul dimasukkan ke alat kelaminnya.Kasus-kasus itu tentu bikin siapapun bergidik. Sebegitu jahatnya kah orang Indonesia? Sebegitu sadisnya mereka memperlakukan perempuan? Tak heran kalau akhirnya Presiden Jokowi pun didesak untuk menerapkan hukuman tegas kepada pelaku pemerkosa itu, seperti dikebiri. Lantas, apa kata Ashraf Sinclair soal itu?

Cinta. Menurut Ashraf itulah yang bisa membuat manusia tak jahat lagi © Bayu HerdiantoCinta. Menurut Ashraf itulah yang bisa membuat manusia tak jahat lagi © Bayu Herdianto
Sebagai seorang aktor asal Malaysia yang sudah menetap di Indonesia, pria ganteng berusia 36 tahun ini memang turut memahami kasus kejahatan yang terjadi di Tanah Air. Dijumpai di kawasan Jakarta Barat hari Jumat (27/5), suami Bunga Citra Lestari inipun berkomentar soal hukuman dikebiri."Menurut aku sih sebetulnya sangat simple solusi dari semua ini. Satu aja yaitu kembangkan dan pelihara rasa cinta, kasih sayang serta peduli ke sesama manusia. Jika kita saling peduli dan mengembangkan cinta, nggak mungkin kita menyakiti orang lain. Jadi bangkitkan rasa cinta dan kepedulian serta kasih sayang," lanjut Ashraf.Namun saat didesak apakah dirinya setuju dengan hukuman pengkebirian bagi pelaku pemerkosaan, Ashraf rupanya memilih menghindar. Yah, pokoknya yang penting kembangkan rasa cinta ya.

(Ammar Zoni dipindah ke Nusakambangan dan mengaku diperlakukan bak teroris.)

(kpl/aal/aia)

Reporter:

Sahal Fadhli

Rekomendasi
Trending