Kapanlagi.com - Artis Suzanna (63), Jumat (18/11) menjenguk suaminya Clif Sangra (40), yang selama dua hari terakhir berada di Mapolresta Magelang karena menjadi tersangka penganiayaan menantunya, Abriharso Prihanto Boyoh (39).

Suzanna bersama anaknya Rama Yohana tiba di Mapolres mengendarai sedan Honda AA 7809 EB warna hijau tua sekitar pukul 14.45 WIB didampingi dua pengacara dari Kantor penasihat hukum Bambang Tjatur Iswanto SH, yakni Yunanto SH dan Lilis SH.

Mantan artis tiga zaman itu mengenakan baju warna putih hitam dengan motif kotak-kotak dipadu celana panjang, penutup kepala, dan berkacamata gelap.

Beberapa saat kemudian Clif yang juga artis laga era 1980-an itu keluar dari ruang tahanan Polresta setempat menemui Suzanna di ruang Satreskrim Polresta setempat dengan mengenakan kaos oblong warna putih didampingi petugas Polresta Magelang.

Suzanna memberikan keterangan kepada wartawan ikhwal peristiwa yang membuat Clif ditahan dengan suara yang terdengar serak, karena sedang radang tenggorakan. Beberapa saat dia terdengar terisak dan air matanya tampak keluar dari balik kacamata "rayben" warna cokelat.

Ia mengatakan, sebenarnya pihak keluarga tidak setuju perkawinan Kiki Maria (artis) dengan Abriharso sekitar 23 tahun silam.

Kiki-Abriharso sekitar tiga bulan terakhir pindah dari Jakarta untuk tinggal di Jl Delima Selatan III/24 Kompleks Perumahan Armada Estat Kelurahan Kramat Magelang Utara dengan dua anaknya, sedangkan Suzanna-Clif tinggal di Kebon Dalem II RT1/RW3 Kelurahan Potrobangsan Kecamatan Magelang Utara.

Senin (14/11) malam, Suzanna-Clif datang ke rumah Kiki-Abri membicarakan masalah keluarga, tetapi suasana panas berujung penembakan Clif dengan pistol peluru karet mengenai perut Abri. Abri kini dirawat di RST Dr Soejono Kota Magelang.

Ia menjelaskan, ketidaksetujuan perkawinan mereka karena masih ada hubungan keluarga dan Abriharso sebagai pribadi yang sombong.

Pada kesempatan itu Suzanna juga menyatakan bersedih karena Clif menjadi tersangka kasus penganiayaan tersebut tetapi peristiwa itu menjadi pelajaran penting bagi keluarganya.

"Tuhan akan membuka semuanya, pasti ada sebabnya, beberapa tahun ini akan terbuka," katanya.

Peristiwa yang menimpa keluarganya itu, katanya, harus disyukuri sebagai anugerah meski hatinya merasa terpukul.

Ia mengakui, Clif kemanapun pergi selalu membawa pistolnya untuk pengamanan diri dan keluarganya.

"Siapa bilang Kota Magelang yang kecil ini aman, lihat saja daftarnya (kriminalitas) di polisi, pasti ada, siapa bilang hari gini aman," katanya.