Kapanlagi.com - Proses syuting di hutan rimba Bukit Duabelas, Jambi membuat sutradara Sokola Rimba, Riri Riza harus menyesuaikan diri dengan keadaan lingkungan setempat. Riri dan team selama tiga minggu harus rela hidup tanpa handphone, dan alat-alat elektronik lain.
"Paling pertama kami harus menysuaikan hidup dengan orang rimba. Saya melihat ini sebagai hal yang menyulitkan. Bahkan harus hidup tanpa sinyal handphone karena memang tidak ada listrik juga," ungkap Riri Riza saat berbincang dengan KapanLagi.com di kantornya, Kawasan Rempoa, Jakara Selatan, Rabu (13/11).
Sokola Rimba, sebuah kolaborasi antara Mira Lesmana dan Riri Riza yang menghasilkan karya film yang terinspirasi dari buku dengan judul yang sama. Kisahnya diangkat dari sosok Butet Manurung, seorang guru yang rela mengabdikan diri untuk mengajar anak-anak komunitas Orang Rimba.
Riri mengaku beruntung memiliki Butet Manurung sosok guru di hutan rimba  yang telah mengajar anak rimba selama 14 tahun.
"Kami punya Butet, dia yang awalnya memperkenalkan kami dan menejaskan adat di sana. Dia juga menjelaskan kepada orang rimba maksud kedatangan kami ke sana," terang Riri.
Riri juga memiliki dua orang anak rimba yang menjadi asistennya. Tentunya, kehadiran dua anak rimba itu sangat membantu keseluruhan proses syuting. "Saya punya dua orang yang disebut asisten sutradara rimba. Mereka adalah murid Butet yang sudah dewasa," pungkasnya.