Kapanlagi.com - Anggota Komisi X Dewan Perwakilan Rakyat Theresia Ebenna Ezeria Pardede atau Tere menegaskan bahwa pengunduran dirinya murni karena alasan keluarga dan tidak ingin menjadi manusia munafik.
"Saya tak mau menjadi orang yang hipokrit (munafik), tidak masuk tapi tanda tangan absen. Saya ingin jadi diri sendiri," kata Tere  kepada wartawan di Jakarta, Jumat (01/06/2012).
Ketika ditanyakan apakah ada benturan di internal Partai Demokrat yang membuatnya harus mundur, Tere tidak secara gambang memberikan jawaban. Namun Tere tegas membantah jika pengunduran dirinya dikaitkan dengan kasus Hambalang, yang kini juga mencatut nama sejumlah politisi Partai Demokrat.
"Tak ada sama sekali keterkaitan dengan kasus Hambalang. Kalau ada yang mencoba mengaitkan, Allah Maha Tahu siapa-siapa yang punya konspirasi politik," kata Tere.
Tere mengaku pengunduran dirinya secara resmi telah dilayangkan pada 21 Mei 2012, baik sebagai anggota DPR maupun dari Partai Demokrat. Alasan utamanya adalah kondisi keluarga, ayah dan ingin segera menyelesaikan tesis.
"Saya tekankan kenapa mundur untuk aktivitas politik praktis harus stop dulu karena ada kepentingan yang tak bisa saya lakukan. Totalitas tidak bisa saya lakukan maka saya memilih mundur," kata Tere.
Tere mengakui bahwa memang budaya mundur belum populer di Indonesia. Namun, tambahnya, mundur dengan kesadaran sendiri sejatinya bisa menjadi edukasi politik kepada masyarakat.
"Saya sadari benar pengunduran diri belum lazim. Namun saya yakin ini sejalan dengan etika politik yang dijunjung tinggi para pendiri bangsa," kata Tere.