1. Aksi Pembuatan Konten di Lokasi Kebakaran

Dalam unggahan TikTok Carolina yang diunggah ulang oleh akun Instagram @verandhut, Uya Kuya bersama istri, Astrid Kuya, dan anaknya, Cinta Kuya, terlihat ditegur usai merekam video di depan sebuah rumah yang menjadi korban kebakaran di Altadena, Los Angeles. Video tersebut memperlihatkan Uya dan keluarganya berdiri di depan puing-puing sambil menjelaskan situasi di lokasi kejadian. Aksi ini mereka lakukan tanpa pemberitahuan langsung kepada pemilik rumah.

Sang pemilik rumah, Carolina Ramirez, merasa terganggu karena keluarga Uya merekam tanpa izin. Ia menyebut tindakan itu tidak sensitif terhadap penderitaan korban kebakaran.

"They people try the monetize our pain and they don't understand it (sangat menyedihkan, orang-orang itu mencoba memonetisasi rasa sakit kami dan mereka tidak mengerti)," kata warga lokal yang merupakan pemilik rumah di video yang viral, dilansir dari Instagram @verandhut, Minggu (19/1).

2. Reaksi Pemilik Rumah di Media Sosial

Carolina Ramirez tak segan melontarkan kritik tajam lewat akun TikTok-nya terhadap tindakan Uya Kuya dan keluarganya, yang dinilai sangat tidak peka terhadap perasaan korban kebakaran. Dengan nada penuh penekanan, ia menyoroti betapa minimnya empati yang ditunjukkan dalam situasi yang seharusnya memanggil rasa kemanusiaan.

"This is very ridiculous it really is (ini sangat konyol di tengah situasi sekarang)," tambahnya.

3. Komentar Warganet

Video protes Carolina mendadak menjadi sorotan warganet dan viral di jagat maya, memicu berbagai reaksi tajam yang mempertanyakan niat Uya Kuya dalam membuat konten tersebut. Banyak yang merasa bahwa ia tidak menunjukkan empati terhadap situasi yang terjadi.

"Malu-maluin," tulis seorang warganet

"Heyyyy mas Uya.... Bikin malu aza bilang lagi dari Indonesia!!!! Jangan bawa2 Indonesia dech karena nggacsenua orang seperti anda dan temen anda yang ngga punya empati dan etika!!!," timpal warganet lain

"Kalo baca balasan komen dari anaknya itu, gedek banget. Kita yg liat video itu gemesnya kenapa begitu ditegur yg punya rumah tidak minta maaf langsung dan sampaikan rasa simpatinya, cuma pada mlengos gitu aja," tambah warganet

Menanggapi reaksi negatif, Uya Kuya pun telah memberikan klarifikasi bahwa pembuatan video tersebut tidak bertujuan untuk mencari keuntungan pribadi. Ia menyebutkan bahwa tujuannya adalah untuk memberikan informasi yang akurat kepada masyarakat Indonesia terkait kebakaran di Los Angeles.

Uya juga menjelaskan bahwa sebelum melakukan pengambilan gambar, ia telah meminta izin kepada pihak kepolisian setempat dan FBI. Namun, ia mengakui bahwa ia tidak sempat berkomunikasi langsung dengan pemilik rumah, yang menyebabkan kesalahpahaman.

4. Konten Dihapus

Setelah menerima teguran, Uya Kuya dengan sigap menghapus video yang menuai kontroversi dari akun media sosialnya dan langsung meminta maaf kepada Carolina Ramirez.

Dalam pernyataannya, Uya mengungkapkan pemahaman mendalam terhadap perasaan Carolina yang merasa terganggu, menegaskan bahwa niatnya bukanlah untuk menyakiti.

Ia berharap insiden ini menjadi pelajaran berharga, tidak hanya bagi dirinya, tetapi juga bagi semua kreator konten, untuk lebih berhati-hati dan peka terhadap situasi yang melibatkan orang lain.

5. Mengapa pemilik rumah menegur Uya Kuya?

Pemilik rumah yang terkena musibah kebakaran melayangkan teguran kepada Uya Kuya, merasa bahwa tindakan sang selebriti yang merekam konten di lokasi tragedi tanpa meminta izin sangat tidak pantas dan menunjukkan kurangnya rasa empati terhadap situasi sulit yang mereka hadapi.

6. Apa tujuan Uya Kuya membuat video di lokasi kebakaran?

Uya Kuya menyatakan bahwa video tersebut dibuat untuk memberikan informasi kepada masyarakat Indonesia tentang situasi kebakaran di Los Angeles.

7. Bagaimana tanggapan Uya Kuya terhadap kritikan?

Uya Kuya telah meminta maaf kepada pemilik rumah dan menghapus video tersebut dari media sosialnya.

8. Apa yang bisa dipelajari dari insiden ini?

Insiden ini menjadi pengingat berharga akan betapa pentingnya etika dan empati bagi para kreator konten, terutama ketika mereka menghadapi situasi yang penuh sensitifitas.