in partnership with Indosiar

Lomba Cipta Lagu Dangdut 2025 Diminati Peserta Luar Negeri, Pecinta Dangdut di Australia Ikut Berpartisipasi

Penulis: Tantri Dwi Rahmawati

Diperbarui: Diterbitkan:

Lomba Cipta Lagu Dangdut 2025 Diminati Peserta Luar Negeri, Pecinta Dangdut di Australia Ikut Berpartisipasi
Ridho Rhoma (Credit: instagram.com/vmanhakiki)

Kapanlagi.com - Ajang Lomba Cipta Lagu Dangdut (LCLD) ke-6 tahun 2025 kembali digelar dengan antusiasme tinggi dari peserta dalam dan luar negeri. Tahun ini, kompetisi yang digawangi oleh Ridho Rhoma selaku Ketua Pelaksana mendapat perhatian internasional dengan peserta dari Amerika Serikat dan Australia yang turut mengirimkan karya mereka.

Ridho Rhoma mengungkapkan bahwa hingga minggu kedua Januari, panitia telah menerima sejumlah materi lagu dari luar negeri, membuktikan bahwa LCLD tak lagi hanya menjadi ajang nasional, tetapi juga menarik perhatian pencinta dangdut di dunia.

“Ada peserta yang mengirimkan materi lomba dari Amerika Serikat dan Australia. Ini bukti LCLD kali ini tidak hanya nasional, tapi juga menarik perhatian pencinta dangdut di dunia,” ungkap Ridho.

1. Terus Meningkat

Menurut Ridho, popularitas dangdut di luar negeri, khususnya di kalangan milenial dan generasi Z, terus meningkat. Komunitas dangdut di negara-negara seperti Amerika Serikat dan Australia tumbuh pesat, terutama karena musik ini kian dikenal lewat platform digital dan festival musik internasional.

Salah satu peserta dari Australia, Michael H.B. Raditya, berbagi pengalaman mengenai ketertarikannya mengikuti LCLD 2025. “Saya tahu LCLD dari website dan media sosial PAMDI. Lalu, saya mengirimkan lagu bertema sosial dan budaya,” ujarnya.

Michael mengaku bahwa ia mengikuti ajang ini sebagai bentuk apresiasinya terhadap musik dangdut, yang juga sering ia bawakan bersama teman-temannya di Australia. Ia bahkan cukup aktif mempromosikan dangdut di berbagai panggung festival musik.

(Rumah tangga Tasya Farasya sedang berada di ujung tanduk. Beauty vlogger itu resmi mengirimkan gugatan cerai pada suaminya.)

2. Populerkan Dangdut

"Pecinta dangdut di Australia tidak hanya datang dari warga Indonesia saja, tetapi juga datang dari warga lokal," kata Michael.

Ajang LCLD ke-6 tahun ini mengangkat berbagai tema, mulai dari percintaan, politik dan kebangsaan, sosial budaya, hingga religi. Dengan hadiah uang tunai ratusan juta rupiah dan trofi, kompetisi ini tidak hanya menjadi wadah untuk menunjukkan kreativitas, tetapi juga sarana untuk mempopulerkan dangdut ke tingkat global.

Materi lagu yang dikumpulkan para peserta nantinya akan dinilai oleh deretan juri yang merupakan musisi dan arranger lintas genre. Lagu terpilih akan dinyanyikan oleh penyanyi dangdut populer dari generasi milenial, sehingga diharapkan dapat memperkenalkan karya-karya terbaik kepada khalayak luas.

3. Momen Penting

Saat ini, LCLD 6 tengah memasuki tahapan pengumpulan materi lagu dari peserta. Proses ini dibuka hingga 31 Januari 2025, memberikan waktu bagi para pencipta lagu dari berbagai belahan dunia untuk ikut ambil bagian.

Dengan semakin luasnya jangkauan LCLD, Ridho Rhoma berharap ajang ini tidak hanya mencetak lagu-lagu dangdut berkualitas, tetapi juga menjadi momen penting dalam memperkenalkan dangdut sebagai musik asli Indonesia ke panggung internasional.

Rekomendasi
Trending