in partnership with Indosiar

Profil Yunita Ababiel dari Penyanyi Pop ke Legenda Dangdut, Meninggal Dunia di Usia 60 Tahun

Penulis: Editor KapanLagi.com

Diterbitkan:

Profil Yunita Ababiel dari Penyanyi Pop ke Legenda Dangdut, Meninggal Dunia di Usia 60 Tahun
Perjalanan nama panggung Yunita Ababiel yang jarang diketahui (credit:instagram.com/yunitaababiel)

Kapanlagi.com - Industri musik dangdut kembali dirundung duka dengan wafatnya salah satu penyanyi senior tanah air, Yunita Ababiel. Yunita Ababiel, atau Yuyun Nabiela, adalah sosok ikonik dalam dunia musik Indonesia. Lahir di Bandung pada 17 Januari 1965, ia mengukir kariernya selama lebih dari empat dekade.

Kabar kepergiannya pada Minggu, 13 Juli 2025, menjadi pukulan emosional bagi keluarga, sahabat, dan para penggemarnya. Penyanyi yang dikenal lewat lagu populer Trauma ini meninggalkan banyak kenangan manis lewat karya-karya musiknya.

Dengan genre pop, dangdut, dan qasidah, Yunita telah merilis banyak lagu hits. Perjalanan kariernya yang panjang menunjukkan dedikasi luar biasa terhadap dunia tarik suara, meski harus berpindah genre dan nama panggung beberapa kali. Berikut profil lengkap Yunita Ababiel.

1. Awal Karier Sebagai Penyanyi Pop

Perjalanan musik Yunita dimulai sejak akhir 1970-an saat ia dikenal dengan nama panggung Jujun N. Saat itu, bakatnya ditemukan oleh komposer legendaris A. Riyanto yang kemudian membimbingnya dalam industri musik.

Dengan A. Riyanto dan Pompy, Yunita merilis sebanyak 12 album pop sepanjang tahun 1979 hingga 1990. Lagu-lagu dalam album tersebut sempat menjadi koleksi favorit penikmat musik pop klasik Indonesia. Meski masih muda, Yunita menunjukkan kematangan vokal yang khas dan gaya panggung yang elegan.

Selain nama Jujun N., ia juga sempat menggunakan nama lain seperti Yuyun Nabiela dan Yunita Irani. Namun Jujun N. tetap menjadi nama yang membekas di benak penggemar musik era 80-an. Nama-nama ini merefleksikan fase-fase pencarian jati diri sebelum akhirnya menetap sebagai Yunita Ababiel.

(Festival Pestapora 2025 dipenuhi kontroversi, sederet band tiba-tiba memutuskan untuk CANCEL penampilannya.)

2. Perubahan Nama Menjadi Yunita Ababiel dan Pindah ke Dangdut

Transformasi terbesar terjadi pada tahun 1997 saat ia mengubah haluan ke musik dangdut. Nama Yunita Ababiel mulai diperkenalkan kepada publik melalui album bertajuk Pertengkaran.

Album ini menjadi awal dari popularitasnya di jalur dangdut. Suaranya yang kuat berpadu dengan irama dangdut yang khas berhasil mencuri perhatian penikmat musik Indonesia. Nama baru tersebut juga membawa rebranding yang kuat secara musikal dan visual.

Puncak ketenaran Yunita datang lewat album Trauma yang dirilis tahun 1999. Lagu andalan berjudul sama langsung menjadi hits dan menjadikan namanya sebagai ikon baru dangdut. Gaya vokal penuh emosi dan penampilan penuh karisma menjadi ciri khasnya.

3. Konsistensi Berkarya di Tengah Perubahan Genre

Meskipun mencapai puncak popularitas pada akhir 1990-an, Yunita tetap konsisten menciptakan karya hingga dekade berikutnya. Ia tidak hanya terpaku pada genre dangdut konvensional, tetapi juga mulai mengeksplorasi genre religi dan qasidah.

Pada 2018, ia merilis dua lagu religi berjudul Maha Cinta dan Gundah yang menunjukkan sisi spiritual dalam dirinya. Tidak berhenti di situ, tahun 2021 ia merilis lagu Shalawat Allahul Kahfi yang mendapat sambutan hangat dari penggemarnya.

Perubahan genre tidak menjauhkan Yunita dari identitasnya. Justru hal itu memperlihatkan fleksibilitas dan ketulusan dalam berkarya. Ia berhasil membuktikan bahwa musikalitasnya tetap kuat meski genre berganti.

4. Lagu-Lagu Populer yang Melekat di Ingatan Penggemar

Beberapa lagu yang melejitkan nama Yunita hingga kini masih dikenang oleh penggemarnya. Di antaranya adalah Pertengkaran (1997) dan Trauma (1999) yang mengukuhkan eksistensinya di ranah dangdut.

Tak hanya dangdut, singel seperti Maha Cinta, Gundah, dan Shalawat Allahul Kahfi memperlihatkan spektrum luas musikalitasnya. Lagu-lagu ini masih tersedia di berbagai platform musik digital.

Selain itu, video klip lagu Terguncang juga sempat ramai di media sosial dan menambah daftar lagu populernya. Penampilannya dalam video tersebut menunjukkan totalitas yang terus dijaga hingga akhir hayat.

5. Kabar Sakit dan Kondisi Menjelang Wafat

Kabar mengenai kesehatan Yunita pertama kali disampaikan oleh sahabat sekaligus komposer dangdut Adibal Sahrul. Ia mengungkap bahwa Yunita mengidap kanker payudara dan tumor di batang otak.

Kondisi ini menjadi perhatian di kalangan seniman dangdut yang selama ini mengenalnya sebagai sosok pekerja keras. Banyak yang terkejut karena Yunita sempat aktif bernyanyi dan tampil beberapa tahun sebelumnya.

Akhirnya, pada Minggu, 13 Juli 2025, Yunita Ababiel menghembuskan napas terakhir. Dunia hiburan langsung menyampaikan duka cita, termasuk dari Raja Dangdut Rhoma Irama yang mengenangnya sebagai penyanyi penuh dedikasi.

6. Q&A Populer Seputar Yunita Ababiel

Q: Siapa Yunita Ababiel?
A: Yunita Ababiel adalah penyanyi legendaris Indonesia yang aktif dari 1979 hingga 2025.

Q: Apa saja lagu terkenal Yunita Ababiel?
A: Beberapa lagu terkenal Yunita Ababiel antara lain Trauma, Gundah, dan Maha Cinta.

Q: Kapan Yunita Ababiel meninggal?
A: Yunita Ababiel meninggal dunia pada 13 Juli 2025.

Mau baca berita lainnya terkait Yunita Ababiel? Yuk baca sekarang di KapanLagi.com. Kalau bukan sekarang, KapanLagi?

(Demo kenaikan gaji anggota DPR memanas setelah seorang Ojol bernama Affan Kurniawan menjadi korban. Sederet artis pun ikut menyuarakan kemarahannya!)

Rekomendasi
Trending