Rahasia Aman Menyusui, Tips Jitu Agar Bayi Tidak Tersedak!
Diterbitkan:

Ilustrasi Menyusui. (hak cipta/Canva).
Kapanlagi.com - Tersedak pada bayi saat menyusu adalah situasi yang perlu diperhatikan oleh setiap orang tua. Ini terjadi ketika saluran pernapasan atas bayi terhalang akibat masuknya ASI atau susu formula ke dalam saluran napas. Tersedak bisa bersifat parsial, di mana sebagian aliran udara terhambat, atau total, yang membuat bayi kesulitan bernapas.
Secara medis, tersedak didefinisikan sebagai terhambatnya aliran udara ke paru-paru akibat makanan, minuman, atau benda asing yang tidak seharusnya masuk ke saluran pernapasan. Ketika bayi menyusu, ada kemungkinan ASI atau susu formula yang seharusnya mengalir ke saluran pencernaan justru masuk ke saluran napas, memicu refleks batuk dan kesulitan bernapas.
Penting untuk membedakan tersedak dari muntah. Saat tersedak, bayi akan mengalami kesulitan bernapas dan mungkin mengeluarkan suara tercekik. Sementara itu, muntah adalah keluarnya isi lambung melalui mulut. Meskipun muntah bisa membuat bayi merasa tidak nyaman, namun tidak langsung mengganggu pernapasan, dilansir Kapanlagi.com dari berbagai sumber Rabu(20/11).
Advertisement
1. Penyebab Bayi Tersedak Saat Menyusu
Mengetahui penyebab bayi tersedak saat menyusu adalah kunci bagi para ibu untuk mencegah dan mengatasi masalah ini dengan efektif. Beberapa faktor utama yang dapat memicu tersedak antara lain aliran ASI yang terlalu deras, posisi menyusui yang tidak tepat, dan refleks menelan yang masih dalam tahap perkembangan.
Selain itu, kelebihan pasokan ASI, gangguan anatomi pada bayi, serta ketidakmatangan sistem saraf pada bayi prematur juga dapat meningkatkan risiko tersedak. Penggunaan botol dengan lubang dot yang terlalu besar dan distraksi dari lingkungan sekitar juga berperan penting.
Dengan memahami faktor-faktor ini, para ibu dapat melakukan penyesuaian yang diperlukan, karena setiap bayi memiliki kebutuhan yang unik. Pengamatan cermat dan penyesuaian teknik menyusui sangat penting untuk memastikan pengalaman menyusu yang aman dan nyaman bagi si kecil.
(Festival Pestapora 2025 dipenuhi kontroversi, sederet band tiba-tiba memutuskan untuk CANCEL penampilannya.)
2. Gejala Bayi Tersedak Saat Menyusu
Mengenali gejala tersedak pada bayi saat menyusu adalah keterampilan penting yang dapat menyelamatkan nyawa. Ibu harus waspada terhadap tanda-tanda seperti batuk mendadak yang menandakan adanya benda asing, kesulitan bernapas yang membuat napas bayi cepat dan dangkal, serta perubahan warna wajah menjadi merah atau kebiruan.
Jika si kecil tampak panik, mengeluarkan suara tercekik, atau tiba-tiba melepaskan payudara atau dot, ini bisa menjadi sinyal bahaya. Air mata berlebih dan ketegangan pada tubuhnya juga patut dicermati. Dalam situasi yang lebih serius, bayi mungkin menjadi lemas atau tidak responsif, bahkan muntah sebagai usaha untuk mengeluarkan cairan dari saluran napas.
Ingat, tidak semua bayi akan menunjukkan semua gejala ini; oleh karena itu, penting untuk bertindak cepat dan memberikan pertolongan pertama jika Anda melihat tanda-tanda tersedak. Kesigapan Anda dapat membuat perbedaan besar dalam menjaga keselamatan dan kesehatan buah hati.
Advertisement
3. Tips Mencegah Bayi Tersedak Saat Menyusu
Mencegah bayi tersedak saat menyusu adalah hal yang sangat penting bagi setiap ibu. Untuk itu, ada beberapa tips menarik yang bisa Anda terapkan demi kenyamanan dan keamanan si kecil. Pertama, pastikan posisi menyusui benar dengan kepala bayi lebih tinggi dari tubuhnya, menggunakan bantal atau kursi menyusui sebagai penopang.
Kendalikan aliran ASI dengan memerah sedikit sebelum menyusui jika let-down reflex Anda kuat, dan coba teknik "block feeding" untuk mengatur pemberian ASI. Perhatikan juga tanda-tanda kenyang bayi, jangan paksa jika ia sudah menolak.
Ciptakan suasana tenang tanpa distraksi, sering menyendawakan bayi di tengah dan setelah menyusu untuk mengeluarkan udara yang tertelan, dan biarkan bayi menyusu dengan ritmenya sendiri tanpa terburu-buru.Pastikan perlekatan (latch) yang benar dan coba teknik "laid-back breastfeeding" untuk memberi bayi kontrol lebih atas asupan ASI.
Jika menggunakan botol, pilih dot dengan aliran yang sesuai dan hindari memperbesar lubang dot. Jika masalah tersedak terus berlanjut, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan konselor laktasi atau dokter anak. Ingat, setiap bayi itu unik, jadi eksperimenlah dengan berbagai tips ini untuk menemukan yang paling cocok bagi Anda dan si kecil, sehingga pengalaman menyusui menjadi lebih aman dan menyenangkan!
4. Posisi Menyusui yang Tepat untuk Mencegah Tersedak
Memilih posisi menyusui yang tepat adalah kunci untuk mencegah bayi tersedak saat menyusu, dan ada berbagai posisi menarik yang bisa dicoba! Misalnya, posisi Menggendong (Cradle Hold) yang klasik, di mana bayi bersandar nyaman di lekuk siku ibu, memberikan dukungan optimal untuk kepala dan lehernya.
Atau, coba Posisi Gendong Silang (Crossover Hold) yang memungkinkan kontrol lebih baik atas aliran ASI, sangat ideal untuk bayi yang kesulitan melekat. Untuk ibu pasca operasi caesar, Posisi Menyangga Kepala (Football Hold) menawarkan cara yang nyaman dan aman untuk menyusui. Sementara itu, Posisi Berbaring Menyamping (Side-Lying Position) dan Posisi Bersandar (Laid-Back Position) memberikan aliran ASI yang lebih lambat dan terkendali.
Bagi bayi yang mengalami refluks, Posisi Bayi Duduk (Koala Hold) bisa jadi solusi jitu. Ingat, tidak ada satu posisi yang sempurna; eksplorasi berbagai posisi untuk menemukan yang paling nyaman dan efektif bagi Anda dan si kecil. Pastikan bayi bernapas dengan mudah dan selalu perhatikan tanda-tanda ketidaknyamanan. Dengan pendekatan yang tepat, pengalaman menyusui bisa menjadi momen yang aman dan menyenangkan bagi Anda dan bayi!
5. Pertolongan Pertama Saat Bayi Tersedak
Meskipun pencegahan selalu menjadi langkah terbaik, setiap orang tua dan pengasuh perlu siap menghadapi situasi darurat seperti bayi tersedak saat menyusu. Pertama-tama, tetaplah tenang; kepanikan hanya akan memperburuk keadaan. Segera hentikan proses menyusui dan angkat bayi dengan hati-hati.
Untuk bayi di bawah satu tahun, posisikan mereka tengkurap di lengan Anda dengan kepala lebih rendah dari tubuh, sambil menyanggah lehernya tanpa menekan tenggorokan. Lakukan lima pukulan cepat di antara tulang belikat menggunakan tumit tangan Anda untuk membantu mengeluarkan benda penyebab tersedak, dan periksa mulut bayi setelah setiap pukulan.
Jika benda tersebut masih tersangkut, balikkan bayi dan lakukan lima dorongan cepat di tengah dadanya. Ulangi siklus ini hingga bayi bisa bernapas normal atau jika keadaan semakin serius, segera hubungi layanan darurat. Jika bayi tidak sadarkan diri, bersiaplah untuk melakukan CPR sambil menunggu bantuan.
Ingat, jangan coba-coba mengambil benda dari mulut bayi jika tidak terlihat jelas, dan jangan memberikan minuman atau mengguncang bayi yang tersedak. Menguasai keterampilan pertolongan pertama ini sangatlah penting; pertimbangkan untuk mengikuti kursus yang sesuai agar mampu menangani situasi darurat dengan percaya diri.
6. Kapan Harus Berkonsultasi dengan Dokter
(Demo kenaikan gaji anggota DPR memanas setelah seorang Ojol bernama Affan Kurniawan menjadi korban. Sederet artis pun ikut menyuarakan kemarahannya!)
(kpl/rao)
M Rizal Ahba Ohorella
Advertisement