30 Nama Kue Tradisional Indonesia yang Wajib Diketahui

Penulis: Chiara Mahardika Kinanti Sarono

Diperbarui: Diterbitkan:

30 Nama Kue Tradisional Indonesia yang Wajib Diketahui
30 nama kue tradisional

Kapanlagi.com - Indonesia memiliki kekayaan kuliner yang luar biasa, termasuk dalam hal kue tradisional yang tersebar di seluruh nusantara. Setiap daerah memiliki keunikan tersendiri dalam menciptakan kue tradisional yang mencerminkan kearifan lokal dan budaya setempat.

Kue tradisional Indonesia tidak hanya sekadar makanan ringan, tetapi juga memiliki nilai filosofis dan budaya yang mendalam. Banyak dari 30 nama kue tradisional ini yang masih bertahan hingga kini dan menjadi bagian penting dalam berbagai upacara adat maupun kehidupan sehari-hari masyarakat.

Mengutip dari buku Tradisi & Kebudayaan Nusantara oleh Sumanto Al Qurtuby & Izak Y.M. Lattu, makanan tradisional merupakan makanan pokok, obat-obatan, dan perlengkapan untuk memulai ritual adat, juga merupakan sistem kepercayaan. Masyarakat Jawa yang masih mempertahankan tradisi di era modern ini memiliki kesadaran untuk merawat lokalitas dan kekhasan makanan tradisional.

1. Pengertian dan Karakteristik Kue Tradisional Indonesia

Pengertian dan Karakteristik Kue Tradisional Indonesia (c) Ilustrasi AI

Kue tradisional Indonesia adalah jenis makanan ringan yang dibuat berdasarkan resep turun-temurun dan memiliki karakteristik khas dari daerah asalnya. Kue-kue ini umumnya menggunakan bahan-bahan lokal yang mudah ditemukan di sekitar masyarakat, seperti tepung beras, tepung ketan, kelapa, gula aren, dan berbagai rempah-rempah.

Menurut buku Tradisi & Kebudayaan Nusantara, makanan tradisional sebagai tradisi turun temurun diolah dari tanaman pangan yang biasanya tumbuh di sekitar masyarakat itu sendiri dan memiliki keterikatan sosial budaya dengan masyarakat. Dalam sistem kemasyarakatan Jawa, tanaman pangan dipandang sebagai bagian dari kearifan lokal yang berbasis pada sistem kepercayaan dan sosial budaya.

Karakteristik utama kue tradisional Indonesia meliputi penggunaan bahan alami, proses pembuatan yang sederhana namun memerlukan keahlian khusus, serta memiliki makna simbolis dalam budaya masyarakat. Pemberian nama makanan tradisional juga memiliki filosofi atau arti masing-masing, seperti tumpeng yang merupakan akronim Jawa "yen metu kudu mempeng" atau ketika keluar harus teguh pendirian.

Kue tradisional Indonesia juga memiliki fungsi sosial yang penting dalam kehidupan masyarakat. Selain sebagai makanan sehari-hari, kue-kue ini sering disajikan dalam berbagai upacara adat, perayaan keagamaan, dan acara-acara penting lainnya. Hal ini menunjukkan bahwa kue tradisional bukan hanya sekadar makanan, tetapi juga media untuk menjaga dan melestarikan budaya.

2. Daftar 30 Nama Kue Tradisional Indonesia

Daftar 30 Nama Kue Tradisional Indonesia (c) Ilustrasi AI

Berikut adalah daftar lengkap 30 nama kue tradisional Indonesia yang paling populer dan masih bertahan hingga saat ini:

1. Klepon: Kue berbentuk bulat dari tepung ketan berisi gula merah dan dibalut kelapa parut.
2. Onde-onde: Kue bulat berisi kacang hijau yang dibalut wijen dan digoreng.
3. Lemper: Ketan yang diisi ayam suwir atau abon, dibungkus daun pisang.
4. Dadar Gulung: Kulit dadar tipis berisi kelapa parut dan gula jawa.
5. Nagasari: Kue dari tepung beras dan santan berisi pisang, dibungkus daun pisang.
6. Kue Cucur: Kue goreng dari tepung beras dan gula aren berbentuk seperti bunga.
7. Cenil: Kue dari tepung kanji berwarna-warni dengan taburan kelapa.
8. Kue Talam: Kue berlapis dengan bagian bawah berwarna dan atas putih.
9. Lopis/Lupis: Ketan berbentuk segitiga dengan siraman gula merah dan kelapa.
10. Bikang/Carabikang: Kue berbentuk bunga dengan tekstur berpori.
11. Kue Bugis: Kue dari tepung beras berisi kelapa dan gula merah.
12. Serabi: Kue dadar tebal yang disajikan dengan kinca atau topping gurih.
13. Mendut: Kue dari tepung beras berisi kelapa dan gula merah.
14. Wajik: Ketan yang dimasak dengan santan dan gula merah.
15. Kue Ku: Kue berbentuk kura-kura berisi kacang hijau.
16. Putu Ayu: Kue berbentuk bunga dengan tekstur seperti bolu.
17. Kue Putu: Kue dari tepung beras yang dikukus dalam bambu.
18. Lumpia: Kulit tipis berisi rebung dan sayuran.
19. Getuk Lindri: Singkong yang ditumbuk dan dibentuk seperti mie.
20. Kue Lapis Legit: Kue berlapis dengan rempah-rempah khas.
21. Kue Mangkok: Kue berbentuk mangkok dengan tekstur kenyal.
22. Semar Mendem: Kue tradisional Jawa dengan bentuk unik.
23. Kue Lapis: Kue berlapis berwarna-warni.
24. Kue Lumpur: Kue dengan tekstur lembut dan hiasan kismis.
25. Misro: Singkong parut berisi gula merah yang digoreng.
26. Jentik Manis: Kue tradisional dengan rasa manis khas.
27. Apem: Kue dari tepung beras dengan rasa tape.
28. Risoles: Kulit tipis berisi ragout sayuran dan daging.
29. Pastel: Kulit renyah berisi sayuran dan telur.
30. Wingko Babat: Kue dari tepung ketan dan kelapa parut.

Menurut data dari buku Tradisi & Kebudayaan Nusantara, di Temanggung saja terdapat tidak kurang dari 150-an jenis makanan tradisional baik dalam bentuk jajanan pasar (kudapan), masakan, lauk pauk dan minuman. Hal ini menunjukkan betapa kayanya khazanah kuliner tradisional Indonesia.

3. Kue Tradisional Berdasarkan Daerah Asal

Kue Tradisional Berdasarkan Daerah Asal (c) Ilustrasi AI

Kue tradisional Indonesia memiliki keberagaman yang luar biasa berdasarkan daerah asalnya. Setiap wilayah memiliki ciri khas tersendiri dalam menciptakan kue tradisional yang mencerminkan budaya dan kearifan lokal masing-masing daerah.

Dari Jawa, kita mengenal berbagai kue seperti klepon, gudeg, serabi, dan wajik yang memiliki cita rasa manis dan gurih khas Jawa. Kue-kue ini umumnya menggunakan bahan dasar tepung ketan, kelapa, dan gula jawa yang memberikan rasa legit dan aroma yang khas. Filosofi penamaan kue tradisional Jawa juga unik, seperti yang dijelaskan dalam buku Tradisi & Kebudayaan Nusantara, bahwa pemberian nama makanan tradisional memiliki filosofi atau arti masing-masing.

Sumatera memiliki kue tradisional seperti bika ambon yang terkenal dengan teksturnya yang berpori dan rasa yang legit. Lemang juga menjadi kue tradisional khas Sumatera yang dibuat dari beras ketan yang dimasak dalam bambu. Kue-kue tradisional Sumatera umumnya memiliki cita rasa yang kaya rempah dan menggunakan santan sebagai bahan utama.

Sulawesi memiliki kue tradisional seperti barongko dan jalangkote yang memiliki keunikan tersendiri. Barongko dibuat dari pisang yang dikukus dengan santan dan gula, sedangkan jalangkote mirip dengan pastel namun dengan kulit yang lebih tipis. Kue-kue tradisional Sulawesi umumnya menggunakan bahan-bahan lokal seperti ikan dan hasil laut lainnya.

Mengutip dari Ensiklopedi Budaya Islam Nusantara, tradisi makan bedulang di Belitung menunjukkan bagaimana kue tradisional seperti lepat menjadi bagian penting dalam upacara adat. Lepat yang terbuat dari beras ladang berwarna merah dan diisi potongan ikan atau daging, menjadi simbol kegembiraan warga atas hasil panen dan tangkapan ikan yang baik.

4. Bahan dan Teknik Pembuatan Kue Tradisional

Bahan-bahan yang digunakan dalam pembuatan kue tradisional Indonesia umumnya berasal dari hasil bumi lokal yang mudah ditemukan di sekitar tempat tinggal masyarakat. Tepung beras dan tepung ketan menjadi bahan dasar utama yang paling sering digunakan karena memberikan tekstur yang kenyal dan lembut pada kue.

Kelapa parut dan santan merupakan bahan yang hampir selalu ada dalam resep kue tradisional Indonesia. Kelapa memberikan rasa gurih dan aroma yang khas, sementara santan memberikan tekstur yang creamy dan rasa yang legit. Gula aren atau gula jawa juga menjadi pemanis alami yang memberikan cita rasa khas pada kue tradisional.

Teknik pembuatan kue tradisional Indonesia umumnya menggunakan metode sederhana seperti mengukus, merebus, dan menggoreng. Teknik mengukus paling banyak digunakan karena dapat mempertahankan kelembaban dan tekstur kue. Penggunaan daun pisang sebagai pembungkus juga memberikan aroma yang khas dan membantu proses pemasakan.

Berdasarkan informasi dari buku Tradisi & Kebudayaan Nusantara, di Pasar Papringan Temanggung terdapat berbagai makanan tradisional dengan nama berdasarkan bahan dasar dan bentuknya, seperti ndas borok yang terbuat dari singkong dan kelapa dengan taburan gula jawa, serta bajingan yang terbuat dari singkong yang direbus dengan santan dan gula jawa. Hal ini menunjukkan kreativitas masyarakat dalam mengolah bahan-bahan sederhana menjadi kue yang lezat.

5. Makna Filosofis dan Budaya Kue Tradisional

Makna Filosofis dan Budaya Kue Tradisional (c) Ilustrasi AI

Kue tradisional Indonesia memiliki makna filosofis dan budaya yang mendalam dalam kehidupan masyarakat. Setiap kue tidak hanya berfungsi sebagai makanan, tetapi juga sebagai simbol dan media untuk menyampaikan pesan-pesan budaya yang penting.

Dalam budaya Jawa, kue tradisional sering dikaitkan dengan berbagai upacara adat dan ritual keagamaan. Seperti yang dijelaskan dalam buku Tradisi & Kebudayaan Nusantara, masyarakat Jawa memandang tanaman pangan sebagai bagian dari kearifan lokal yang berbasis pada sistem kepercayaan dan sosial budaya. Keyakinan pada Dewi Sri sebagai simbol kesuburan dan kesejahteraan menjadi dasar dalam mengolah tanaman pangan menjadi makanan dan cara penyajiannya.

Setiap makanan memiliki arti, fungsi dan waktu tertentu dalam penyajiannya, seperti makanan untuk sesaji, upacara desa, masa tanam atau masa panen, dan makanan sehari-hari. Hal ini menunjukkan bahwa kue tradisional bukan hanya sekadar makanan, tetapi juga memiliki dimensi spiritual dan sosial yang penting.

Tradisi Maras Taun di Belitung, sebagaimana dijelaskan dalam Ensiklopedi Budaya Islam Nusantara, menunjukkan bagaimana lepat menjadi bagian penting dalam upacara syukur panen. Pemotongan dan pembagian lepat merupakan simbol dari seorang pemimpin yang harus melayani warganya, sementara berebut lepat kecil merupakan simbol kegembiraan warga atas hasil panen yang baik.

Makna filosofis ini juga tercermin dalam penamaan kue tradisional yang sering mengandung pesan moral atau harapan. Nama-nama yang mungkin terdengar aneh atau bahkan menjijikkan sebenarnya memiliki makna yang dalam dan harus dihormati sebagai bagian dari warisan budaya yang telah turun-temurun.

6. Upaya Pelestarian Kue Tradisional di Era Modern

Upaya Pelestarian Kue Tradisional di Era Modern (c) Ilustrasi AI

Di era modern ini, kue tradisional Indonesia menghadapi tantangan besar dari masuknya kuliner modern dan perubahan gaya hidup masyarakat. Namun, berbagai upaya pelestarian terus dilakukan untuk menjaga keberadaan kue tradisional sebagai bagian dari warisan budaya bangsa.

Pemerintah daerah mulai menunjukkan keseriusan dalam merevitalisasi makanan tradisional melalui berbagai program dan kegiatan. Seperti yang terjadi di Temanggung dengan Pasar Papringan yang menjadi wadah untuk melestarikan 144 jenis makanan dan minuman tradisional. Inisiatif seperti ini penting untuk memperkenalkan kembali kue tradisional kepada generasi muda.

Inovasi dalam penyajian dan pemasaran juga menjadi kunci dalam pelestarian kue tradisional. Banyak pengusaha muda yang mulai mengemas kue tradisional dengan tampilan yang lebih menarik dan modern tanpa menghilangkan cita rasa aslinya. Penggunaan media sosial dan platform digital juga membantu memperkenalkan kue tradisional kepada audiens yang lebih luas.

Edukasi kepada masyarakat, terutama generasi muda, tentang nilai budaya dan sejarah kue tradisional juga sangat penting. Melalui berbagai kegiatan seperti workshop, festival kuliner, dan program sekolah, diharapkan generasi muda dapat lebih menghargai dan melestarikan kue tradisional Indonesia. Upaya dokumentasi resep dan teknik pembuatan juga perlu terus dilakukan agar pengetahuan ini tidak hilang ditelan zaman.

7. FAQ (Frequently Asked Questions)

FAQ (Frequently Asked Questions) (c) Ilustrasi AI

1. Apa yang dimaksud dengan kue tradisional Indonesia?

Kue tradisional Indonesia adalah jenis makanan ringan yang dibuat berdasarkan resep turun-temurun, menggunakan bahan-bahan lokal, dan memiliki karakteristik khas dari daerah asalnya. Kue-kue ini tidak hanya berfungsi sebagai makanan tetapi juga memiliki nilai budaya dan filosofis yang mendalam.

2. Berapa banyak jenis kue tradisional yang ada di Indonesia?

Indonesia memiliki ratusan jenis kue tradisional yang tersebar di seluruh nusantara. Hanya di Temanggung saja terdapat sekitar 150-an jenis makanan tradisional, termasuk kue dan jajanan pasar. Secara keseluruhan, diperkirakan ada lebih dari 1000 jenis kue tradisional di Indonesia.

3. Apa bahan utama yang paling sering digunakan dalam kue tradisional Indonesia?

Bahan utama yang paling sering digunakan adalah tepung beras, tepung ketan, kelapa parut, santan, dan gula aren atau gula jawa. Bahan-bahan ini memberikan tekstur kenyal, rasa gurih, dan aroma khas pada kue tradisional Indonesia.

4. Mengapa kue tradisional Indonesia penting untuk dilestarikan?

Kue tradisional Indonesia penting dilestarikan karena merupakan bagian dari warisan budaya bangsa yang mengandung nilai filosofis, sejarah, dan kearifan lokal. Pelestarian kue tradisional juga membantu menjaga identitas budaya dan mendukung ekonomi kreatif masyarakat lokal.

5. Bagaimana cara membedakan kue tradisional asli dengan yang sudah dimodifikasi?

Kue tradisional asli biasanya menggunakan bahan-bahan alami dan lokal, memiliki resep yang turun-temurun, serta dibuat dengan teknik tradisional. Kue yang sudah dimodifikasi mungkin menggunakan bahan modern, pewarna buatan, atau teknik pembuatan yang berbeda dari aslinya.

6. Di mana bisa menemukan kue tradisional Indonesia yang autentik?

Kue tradisional autentik biasanya dapat ditemukan di pasar tradisional, warung-warung lokal, atau langsung dari pembuat kue di daerah asalnya. Beberapa daerah juga memiliki pasar khusus seperti Pasar Papringan di Temanggung yang menyediakan berbagai jenis kue tradisional.

7. Apakah kue tradisional Indonesia aman untuk dikonsumsi?

Kue tradisional Indonesia umumnya aman untuk dikonsumsi karena menggunakan bahan-bahan alami dan teknik pembuatan yang telah teruji selama berabad-abad. Namun, pastikan kue dibeli dari tempat yang bersih dan terpercaya, serta dikonsumsi dalam kondisi segar untuk menghindari risiko kesehatan.

Rekomendasi
Trending