Cara Menggunakan Pupuk Booster untuk Durian, Padi dan Tanaman Lain
Cara Menggunakan Pupuk Booster (credit: unsplash)
Kapanlagi.com - Pupuk booster menjadi solusi efektif untuk meningkatkan produktivitas tanaman pertanian dan perkebunan. Penggunaan pupuk booster yang tepat dapat mempercepat pembungaan, meningkatkan kualitas buah, serta mengoptimalkan hasil panen tanaman durian, padi, dan berbagai jenis tanaman lainnya.
Pemahaman tentang cara menggunakan pupuk booster untuk durian, padi dan tanaman lain sangat penting bagi petani modern. Aplikasi yang benar tidak hanya meningkatkan efisiensi pemupukan, tetapi juga menghemat biaya produksi dan menjaga keseimbangan nutrisi tanaman.
Pupuk booster mengandung formulasi khusus dengan kandungan unsur hara makro dan mikro yang seimbang. Kandungan fosfor dan kalium yang tinggi dalam pupuk booster berperan penting dalam merangsang pertumbuhan generatif tanaman, memperkuat jaringan, dan meningkatkan ketahanan terhadap cekaman lingkungan.
Advertisement
1. Pengertian dan Fungsi Pupuk Booster
Pupuk booster adalah jenis pupuk dengan formulasi khusus yang dirancang untuk meningkatkan produktivitas tanaman pada fase pertumbuhan tertentu. Pupuk ini mengandung konsentrasi unsur hara yang lebih tinggi, terutama fosfor (P) dan kalium (K), dibandingkan dengan pupuk standar. Fungsi utama pupuk booster adalah mempercepat proses pembungaan, meningkatkan pembentukan buah, dan mengoptimalkan kualitas hasil panen.
Komposisi pupuk booster umumnya memiliki rasio NPK dengan kandungan P dan K yang lebih dominan. Unsur fosfor berperan dalam pembentukan sistem perakaran yang kuat, transfer energi dalam sel tanaman, dan pembentukan bunga. Sementara kalium berfungsi meningkatkan ketahanan tanaman terhadap penyakit, mengatur keseimbangan air, dan meningkatkan kualitas buah serta umbi.
Melansir dari pustaka.bppsdmp.pertanian.go.id, aplikasi pupuk yang tepat dapat meningkatkan produksi, kualitas tanaman dan hasil panen. Pupuk dengan kandungan hara yang seimbang mampu memperbaiki sifat fisik, kimia, dan biologi tanah sehingga mendukung pertumbuhan tanaman secara optimal.
Pupuk booster tersedia dalam berbagai bentuk seperti granul, kristal, dan cair. Setiap bentuk memiliki karakteristik dan cara aplikasi yang berbeda. Pupuk booster granul cocok untuk aplikasi ke tanah, sedangkan pupuk booster cair lebih efektif untuk aplikasi melalui daun karena penyerapan yang lebih cepat.
2. Cara Menggunakan Pupuk Booster untuk Tanaman Durian
Tanaman durian membutuhkan nutrisi khusus untuk menghasilkan buah berkualitas dengan rasa dan aroma yang optimal. Cara menggunakan pupuk booster untuk durian, padi dan tanaman lain memiliki teknik yang berbeda sesuai karakteristik masing-masing tanaman. Untuk durian, aplikasi pupuk booster dilakukan pada fase pembungaan hingga pembuahan.
Waktu aplikasi pupuk booster pada durian sangat menentukan keberhasilan pembuahan. Aplikasi pertama dilakukan satu bulan sebelum masa panen dengan memberikan pupuk NPK formulasi 8:24:24 sebanyak 1 kg per pohon. Penyemprotan pupuk cair dengan kandungan kalium tinggi juga dilakukan secara merata pada seluruh bagian tanaman sebanyak 20 liter campuran per batang.
Setelah panen, lakukan pemangkasan dan berikan pupuk kandang serta pupuk NPK 16:16:16 sebanyak 2 kg per pohon. Penyemprotan pupuk booster cair dilakukan 2-3 kali dengan interval 10 hari untuk merangsang pertumbuhan tunas baru. Saat tunas mulai tumbuh, aplikasikan zat pengatur tumbuh untuk mengendalikan pertumbuhan vegetatif.
Menurut informasi dari distan.bulelengkab.go.id, pengaturan pembuahan durian di luar musim memerlukan kepiawaian dalam mengatur air dan pemupukan. Aplikasi pupuk booster saat bunga mulai muncul dengan penyemprotan 2-3 kali interval 10 hari dapat meningkatkan pembentukan buah. Saat buah sebesar bola pingpong, lakukan penjarangan dan aplikasi pupuk NPK 8:24:24 untuk memaksimalkan ukuran dan kualitas buah.
3. Teknik Aplikasi Pupuk Booster pada Tanaman Padi
Tanaman padi memerlukan pendekatan pemupukan yang berbeda karena karakteristik pertumbuhannya yang unik. Aplikasi pupuk booster pada padi bertujuan meningkatkan jumlah anakan produktif, memperbesar bulir, dan meningkatkan bobot gabah. Pemupukan dilakukan secara bertahap sesuai fase pertumbuhan padi.
Pada fase vegetatif awal, berikan pupuk dasar dengan kandungan nitrogen yang cukup untuk mendukung pertumbuhan anakan. Memasuki fase generatif, aplikasikan pupuk booster dengan formulasi tinggi fosfor dan kalium seperti NPK 13:8:27 yang diformulasikan khusus untuk tanaman padi. Pupuk ini mampu meningkatkan bobot bulir dan kualitas gabah.
Cara aplikasi pupuk booster pada padi dapat dilakukan dengan metode tabur atau tugal. Metode tabur dilakukan dengan menaburkan pupuk secara merata di permukaan lahan sawah saat kondisi macak-macak. Metode tugal dilakukan dengan membuat lubang di sekitar rumpun padi kemudian memasukkan pupuk dan menutupnya kembali dengan tanah.
Dosis aplikasi pupuk booster untuk padi berkisar 200-300 kg per hektar tergantung kondisi lahan dan varietas padi. Aplikasi dilakukan pada umur 30-35 hari setelah tanam dan dapat diulang pada umur 50-55 hari setelah tanam. Hindari aplikasi pupuk nitrogen berlebihan saat musim hujan karena dapat membuat batang tidak kokoh dan rentan rebah.
4. Metode Aplikasi Pupuk Booster untuk Berbagai Jenis Tanaman
Setiap jenis tanaman memiliki kebutuhan nutrisi dan cara aplikasi pupuk yang berbeda. Pemahaman tentang metode aplikasi yang tepat akan memaksimalkan efektivitas pupuk booster. Berikut adalah berbagai metode aplikasi pupuk booster yang dapat disesuaikan dengan jenis tanaman:
- Metode Tugal atau Benam - Pupuk dimasukkan ke dalam lubang yang dibuat di sekitar perakaran tanaman kemudian ditutup kembali dengan tanah. Metode ini efektif untuk tanaman tahunan seperti durian, jeruk, dan mangga karena pupuk tidak mudah tercuci air hujan.
- Metode Tabur (Broadcasting) - Pupuk ditaburkan secara merata di permukaan tanah kemudian diratakan dengan garu atau cangkul. Metode ini cocok untuk tanaman semusim dengan jarak tanam rapat seperti padi dan sayuran.
- Metode Larikan (Banding) - Pupuk ditempatkan dalam alur di sepanjang barisan tanaman atau melingkar mengelilingi batang tanaman. Cara ini efektif untuk tanaman hortikultura seperti cabai, tomat, dan terong.
- Metode Kocor - Pupuk dilarutkan dalam air kemudian disiramkan ke pangkal batang tanaman. Metode ini memberikan hasil cepat namun sebaiknya dihindari saat musim hujan karena pupuk mudah tercuci.
- Metode Semprot Daun - Pupuk booster cair disemprotkan langsung ke permukaan daun. Penyerapan melalui daun lebih cepat dibandingkan melalui akar, cocok untuk aplikasi saat tanaman membutuhkan nutrisi segera.
- Metode Campur Media - Pupuk booster dicampurkan dengan media tanam sebelum penanaman. Metode ini ideal untuk tanaman dalam polibag atau pot seperti tanaman hias dan bibit tanaman buah.
Menurut informasi dari pustaka.bppsdmp.pertanian.go.id, aplikasi pupuk organik dalam berbagai bentuk seperti serbuk, butiran, pelet maupun cair yang tepat dapat meningkatkan produksi dan kualitas tanaman. Pemilihan metode aplikasi harus mempertimbangkan jenis tanaman, fase pertumbuhan, kondisi cuaca, dan jenis pupuk yang digunakan.
5. Dosis dan Waktu Aplikasi Pupuk Booster yang Tepat
Ketepatan dosis dan waktu aplikasi pupuk booster sangat menentukan efektivitas pemupukan. Dosis yang terlalu rendah tidak akan memberikan hasil optimal, sementara dosis berlebihan dapat menyebabkan pemborosan dan bahkan merusak tanaman. Perhitungan dosis harus mempertimbangkan umur tanaman, jenis tanaman, dan kondisi lahan.
Untuk tanaman durian berumur 10 tahun, dosis pupuk booster NPK 12:6:22 adalah 1 kg per pohon yang diaplikasikan satu bulan sebelum panen. Dosis ini akan bertambah 10% setiap pertambahan umur satu tahun. Aplikasi pupuk cair dilakukan dengan dosis 20 liter campuran per batang yang disemprotkan secara merata pada seluruh bagian tanaman.
Tanaman padi membutuhkan pupuk booster dengan dosis 200-300 kg per hektar yang diaplikasikan pada umur 30-35 hari setelah tanam. Untuk tanaman hortikultura seperti cabai dan tomat, dosis pupuk booster berkisar 2-4 kg per 200 liter air yang dikocorkan atau disemprotkan sesuai kebutuhan tanaman.
Waktu aplikasi pupuk booster sangat penting untuk diperhatikan. Penyemprotan pupuk cair sebaiknya dilakukan pada pagi hari pukul 06.00-09.00 atau sore hari pukul 16.00-18.00 saat stomata daun terbuka optimal. Hindari aplikasi saat matahari terik, menjelang hujan, atau malam hari. Jika hujan turun sebelum 1 jam setelah penyemprotan, aplikasi harus diulang.
Frekuensi aplikasi pupuk booster bervariasi tergantung jenis tanaman. Tanaman tahunan seperti durian membutuhkan aplikasi 2-3 bulan sekali, kemudian dijarangkan menjadi 4-6 bulan sekali seiring pertambahan umur. Tanaman semusim seperti padi dan sayuran membutuhkan aplikasi 2-3 kali selama satu siklus tanam dengan interval 2-3 minggu.
6. Tips Memaksimalkan Efektivitas Pupuk Booster
Efektivitas pupuk booster tidak hanya ditentukan oleh dosis dan cara aplikasi, tetapi juga oleh berbagai faktor pendukung lainnya. Pemahaman tentang faktor-faktor ini akan membantu petani mendapatkan hasil maksimal dari investasi pemupukan yang dilakukan.
Kondisi tanah sangat mempengaruhi efektivitas pupuk booster. Tanah dengan pH yang terlalu asam atau basa akan menghambat penyerapan unsur hara. Aplikasi dolomit atau kapur pertanian sebanyak 2 ton per hektar saat pengolahan tanah dapat menetralkan keasaman tanah, terutama di musim hujan ketika air hujan cenderung bersifat asam.
Ketersediaan air yang cukup sangat penting untuk penyerapan pupuk. Setiap selesai pemupukan, lakukan penyiraman secara merata agar pupuk larut dan dapat diserap akar tanaman. Namun, hindari penyiraman berlebihan yang dapat menyebabkan pencucian pupuk. Pada musim berbunga dan berbuah, lakukan penyiraman teratur dan hentikan 15 hari menjelang panen.
Kombinasi pupuk booster dengan pupuk organik memberikan hasil yang lebih baik. Pupuk organik memperbaiki struktur tanah, meningkatkan kapasitas menahan air, dan menyediakan unsur hara mikro yang dibutuhkan tanaman. Aplikasi pupuk kandang 15-20 ton per hektar saat pengolahan tanah akan meningkatkan efektivitas pupuk booster yang diberikan kemudian.
Strategi pemupukan di musim hujan memerlukan perhatian khusus. Aplikasi pupuk dengan cara ditugal atau dibenamkan lebih efektif dibandingkan ditabur karena mengurangi risiko pencucian. Penggunaan pupuk daun dapat memaksimalkan penyerapan unsur hara saat musim hujan. Hindari aplikasi pupuk kocor yang dapat meningkatkan kelembaban dan risiko pencucian pupuk.
Pencatatan setiap aktivitas pemupukan sangat penting untuk evaluasi dan perbaikan program pemupukan. Catat tanggal aplikasi, jenis pupuk, dosis, metode aplikasi, dan respons tanaman. Data ini akan membantu menentukan strategi pemupukan yang paling efektif untuk kondisi kebun masing-masing.
7. FAQ (Pertanyaan yang Sering Diajukan)
1. Apa perbedaan pupuk booster dengan pupuk biasa?
Pupuk booster memiliki formulasi khusus dengan kandungan fosfor dan kalium yang lebih tinggi dibandingkan pupuk standar. Pupuk ini dirancang untuk merangsang pembungaan dan pembuahan, meningkatkan kualitas hasil panen, serta memperkuat ketahanan tanaman. Sementara pupuk biasa umumnya memiliki komposisi NPK yang lebih seimbang untuk pertumbuhan vegetatif.
2. Kapan waktu terbaik menggunakan pupuk booster pada tanaman durian?
Waktu terbaik aplikasi pupuk booster pada durian adalah satu bulan sebelum masa panen untuk meningkatkan kualitas buah, setelah panen untuk pemulihan tanaman, saat tunas mulai tumbuh, dan saat bunga mulai muncul. Aplikasi dilakukan secara bertahap dengan interval 10 hari untuk hasil optimal.
3. Berapa dosis pupuk booster yang tepat untuk tanaman padi per hektar?
Dosis pupuk booster untuk tanaman padi berkisar 200-300 kg per hektar tergantung kondisi lahan dan varietas padi. Aplikasi dilakukan pada umur 30-35 hari setelah tanam dan dapat diulang pada umur 50-55 hari setelah tanam untuk memaksimalkan pembentukan bulir dan bobot gabah.
4. Apakah pupuk booster bisa dicampur dengan pupuk lain?
Pupuk booster dapat dikombinasikan dengan pupuk organik untuk hasil yang lebih baik, namun hindari mencampur pupuk booster dengan fungisida atau bakterisida karena dapat membunuh mikroorganisme bermanfaat. Aplikasi pupuk booster dan pestisida sebaiknya dilakukan pada waktu yang berbeda dengan jarak minimal 3-5 hari.
5. Bagaimana cara aplikasi pupuk booster saat musim hujan?
Saat musim hujan, aplikasikan pupuk booster dengan cara ditugal atau dibenamkan dalam tanah untuk menghindari pencucian. Gunakan pupuk daun untuk penyerapan lebih cepat, hindari aplikasi pupuk kocor, dan aplikasikan pupuk dengan kandungan kalium dan fosfor tinggi untuk meningkatkan ketahanan tanaman terhadap kelembaban tinggi.
6. Apakah pupuk booster aman untuk semua jenis tanaman?
Pupuk booster aman untuk berbagai jenis tanaman termasuk tanaman pangan, hortikultura, dan perkebunan. Namun, dosis dan waktu aplikasi harus disesuaikan dengan kebutuhan spesifik setiap jenis tanaman. Perhatikan komposisi pupuk dan pilih formulasi yang sesuai dengan fase pertumbuhan tanaman.
7. Berapa lama efek pupuk booster terlihat pada tanaman?
Efek pupuk booster cair yang diaplikasikan melalui daun dapat terlihat dalam 3-7 hari, sementara pupuk booster granul yang diaplikasikan ke tanah membutuhkan waktu 1-2 minggu untuk menunjukkan hasil. Efek jangka panjang seperti peningkatan pembungaan dan pembuahan dapat terlihat setelah 3-4 minggu aplikasi rutin sesuai dosis yang dianjurkan.
Ikuti kabar terbaru selebriti hanya di Kapanlagi.com. Kalau bukan sekarang, KapanLagi?
Yuk baca artikel lainnya
Cara Daftar Affiliate TikTok, Creator Punya Cuan Modal Rebahan
Sinopsis Film EYE IN THE SKY (2015), Kisah Operasi Militer Modern untuk Penyerangan Teroris di Kenya
4 Drama Thailand Tentang Pedagang yang Penuh Unsur Kuliner - Perjuangan Menjaga Warisan Keluarga
7 Cara Membuat Folder di HP Android dan iPhone, Bikin Penyimpanan Jadi Lebih Rapi
5 Cara Melacak Handphone yang Hilang dengan Aplikasi, Bantu Temukan Lokasi Akurat
(kpl/nlw)
Advertisement
-
Teen - Fashion Kasual Celana Jeans Ala Anak Skena: Pilihan Straight sampai Baggy yang Wajib Dicoba
-
Teen - Lifestyle Gadget Smartwatch Kece Buat Gen Z yang Stylish, Fungsional, dan Nggak Bikin Kantong Kaget