Cara Menanam Buah Delima: Panduan Lengkap untuk Pemula
cara menanam buah delima
Kapanlagi.com - Buah delima atau Punica granatum merupakan tanaman buah yang memiliki banyak manfaat untuk kesehatan dan kecantikan. Buah berwarna merah dengan rasa manis asam yang segar ini sering diolah menjadi jus, sirup, atau pelengkap asinan dan rujak.
Menanam pohon delima di halaman rumah bisa menjadi solusi untuk menikmati buah berkualitas kapan saja tanpa harus membelinya dengan harga mahal. Pohon delima juga dapat memperindah dan mempersejuk halaman rumah karena memiliki nilai estetika yang tinggi.
Cara menanam buah delima sebenarnya tidak terlalu rumit dan bisa dilakukan oleh pemula. Dengan perawatan yang tepat, pohon delima dapat tumbuh subur dan menghasilkan buah yang melimpah dalam waktu 2-3 tahun setelah penanaman.
Advertisement
1. Memahami Karakteristik Tanaman Delima
Sebelum memulai cara menanam buah delima, penting untuk memahami karakteristik tanaman ini terlebih dahulu. Pohon delima termasuk tanaman yang sangat menyukai sinar matahari dan dapat tumbuh optimal di daerah dengan iklim hangat dan gersang. Tanaman ini memiliki daya adaptasi yang baik terhadap berbagai kondisi lingkungan, meskipun lebih menyukai tanah yang kering dibandingkan tanah yang lembap.
Menurut Cybext Kementerian Pertanian, pohon delima dapat dibudidayakan dengan berbagai metode, baik ditanam langsung di tanah maupun dalam pot atau tabulampot. Tinggi pohon delima bervariasi tergantung jenisnya, ada yang tumbuh hingga 2,5 meter dan ada pula varietas kerdil seperti jenis Nana yang hanya mencapai ketinggian maksimal 1 meter. Varietas kerdil ini sangat cocok untuk ditanam dalam pot dan dijadikan tanaman hias di teras atau balkon rumah.
Pohon delima memiliki sistem perakaran yang cukup kuat dan mampu bertahan dalam kondisi kekeringan. Namun demikian, tanaman ini tidak toleran terhadap genangan air yang berlebihan karena dapat menyebabkan pembusukan akar. Oleh karena itu, pemilihan lokasi dan media tanam dengan drainase yang baik menjadi kunci utama dalam keberhasilan budidaya delima.
Dari segi produktivitas, pohon delima yang ditanam dari bibit vegetatif seperti cangkok atau stek akan lebih cepat berbuah dibandingkan yang ditanam dari biji. Bibit vegetatif biasanya mulai berbuah dalam waktu 2-3 tahun, sedangkan bibit dari biji memerlukan waktu 3-4 tahun untuk menghasilkan buah pertamanya.
2. Memilih Bibit Delima yang Berkualitas
Langkah pertama dalam cara menanam buah delima adalah memilih bibit yang berkualitas. Bibit delima dapat diperoleh melalui dua metode, yaitu perbanyakan generatif dari biji atau perbanyakan vegetatif dari cangkok, stek batang, okulasi, dan sambung. Pemilihan metode perbanyakan ini akan mempengaruhi kecepatan pertumbuhan dan waktu panen buah delima.
Bibit dari perbanyakan vegetatif dinilai lebih unggul karena tanaman akan mewarisi sifat-sifat unggul dari tanaman induknya. Selain itu, bibit vegetatif juga relatif lebih cepat berbuah dibandingkan bibit dari biji. Jika Anda ingin hasil yang lebih cepat, sebaiknya pilih bibit dari hasil cangkok atau stek batang yang sudah berumur minimal 3-4 bulan dengan tinggi sekitar 25-30 cm.
Untuk mendapatkan bibit cangkok, Anda bisa memotong dahan pohon delima minimal 25 cm pada bulan Februari atau Maret ketika pohon sedang dalam masa dorman atau tidak aktif tumbuh. Tutup ujung dahan dengan hormon pertumbuhan akar untuk mempercepat proses pembentukan akar. Namun jika Anda tidak ingin repot, bibit delima berkualitas bisa dibeli di toko pertanian atau nursery terdekat.
Pastikan bibit yang dipilih memiliki ciri-ciri sehat seperti batang yang kokoh, daun berwarna hijau segar, tidak layu, dan bebas dari serangan hama atau penyakit. Periksa juga sistem perakaran bibit, pilih yang memiliki akar serabut yang banyak dan tidak busuk. Bibit yang sehat akan menentukan keberhasilan pertumbuhan pohon delima di masa mendatang.
3. Persiapan Lokasi dan Media Tanam
Pemilihan lokasi yang tepat sangat penting dalam cara menanam buah delima agar tanaman dapat tumbuh optimal. Pohon delima membutuhkan paparan sinar matahari penuh setidaknya 6-8 jam sehari untuk mendukung proses fotosintesis dan pembentukan buah. Pilih lokasi yang terbuka dan tidak terhalang oleh bangunan atau pohon besar lainnya.
Hindari menanam delima di tempat yang terlalu teduh atau terkena angin kencang karena dapat menghambat pertumbuhan dan mengurangi produktivitas buah. Lokasi yang ideal adalah area yang mendapat sinar matahari langsung sepanjang hari dengan sirkulasi udara yang baik. Jika Anda menanam dalam pot, pastikan pot dapat dipindahkan ke lokasi yang mendapat sinar matahari optimal.
Untuk media tanam, pohon delima dapat tumbuh di berbagai jenis tanah asalkan memiliki drainase yang baik. Tanah liat berpasir atau tanah yang mengandung humus dengan pH berkisar antara 5,5 hingga 7,5 merupakan kondisi ideal untuk pertumbuhan delima. Jika tanah kurang subur, tambahkan pupuk kompos atau pupuk kandang untuk meningkatkan kandungan nutrisi dalam tanah.
Menurut buku Khasiat Ampuh Buah Naga dan Delima karya Dani Hendarto, media tanam untuk delima dalam pot sebaiknya menggunakan campuran tanah, kompos atau pupuk kandang, dan arang sekam dengan perbandingan 1:1:1. Campuran ini akan memberikan nutrisi yang cukup sekaligus menjaga drainase tetap baik sehingga air tidak menggenang di dalam pot.
4. Proses Penanaman Bibit Delima
Setelah bibit dan media tanam siap, langkah selanjutnya dalam cara menanam buah delima adalah melakukan penanaman. Jika menanam langsung di tanah, gali lubang tanam sedalam 40-50 cm dengan lebar yang cukup untuk menampung sistem perakaran bibit. Ukuran lubang yang cukup besar akan memberikan ruang bagi akar untuk berkembang dengan baik.
Campurkan tanah galian dengan pupuk kompos atau pupuk kandang dengan perbandingan 2:1, kemudian masukkan sebagian campuran tanah tersebut ke dalam lubang tanam. Letakkan bibit di tengah lubang dengan posisi tegak lurus, pastikan leher akar tidak terlalu dalam atau terlalu dangkal. Timbun kembali dengan sisa campuran tanah dan padatkan perlahan di sekitar pangkal batang agar bibit berdiri kokoh.
Untuk penanaman dalam pot, pilih pot dengan diameter minimal 40-50 cm dan tinggi 40 cm agar akar memiliki ruang tumbuh yang cukup. Pastikan pot memiliki lubang drainase di bagian dasarnya untuk mencegah genangan air. Letakkan pecahan genteng, potongan styrofoam, atau batu kerikil di dasar pot sebagai lapisan drainase, kemudian tambahkan sabut kelapa untuk menyaring air.
Isi pot dengan media tanam campuran tanah, kompos, dan arang sekam hingga setengah bagian pot. Letakkan bibit di tengah pot dan tambahkan media tanam hingga menutupi akar dengan baik. Padatkan media tanam secara perlahan sambil memastikan bibit berdiri tegak. Setelah penanaman selesai, siram dengan air secukupnya hingga media tanam lembap namun tidak tergenang.
5. Perawatan Rutin Tanaman Delima
Perawatan yang tepat merupakan kunci keberhasilan dalam cara menanam buah delima agar menghasilkan buah yang lebat dan berkualitas. Meskipun pohon delima tergolong tanaman yang tahan kekeringan, penyiraman tetap perlu dilakukan secara teratur terutama pada tanaman muda. Lakukan penyiraman setiap sore hari atau saat media tanam mulai terlihat kering.
- Penyiraman: Siram tanaman delima secara teratur terutama saat musim kemarau, namun hindari penyiraman berlebihan yang dapat menyebabkan akar membusuk. Frekuensi penyiraman bisa disesuaikan dengan kondisi cuaca dan kelembapan tanah. Pada musim hujan, kurangi frekuensi penyiraman karena tanah sudah cukup lembap.
- Pemupukan: Berikan pupuk secara teratur untuk menjaga kesuburan tanah dan mendukung pertumbuhan tanaman. Untuk tanaman berumur tiga bulan, berikan pupuk NPK tablet sebanyak tiga butir per pot dengan cara membenamkannya ke dalam media tanam sedalam 5-10 cm. Pemupukan bisa dilakukan setiap tiga bulan sekali atau minimal dua kali setahun pada awal musim hujan dan setelah panen.
- Pemangkasan: Lakukan pemangkasan pada cabang-cabang yang sudah tua, rusak, atau tidak produktif untuk merangsang pertumbuhan tunas baru. Pemangkasan cabang primer yang tumbuh di luar cabang utama akan merangsang pembungaan dan pembuahan sehingga tanaman berkembang lebih cepat. Pemangkasan juga membantu menjaga bentuk pohon agar tidak terlalu rimbun dan memudahkan sirkulasi udara.
- Penyiangan gulma: Bersihkan gulma atau tanaman pengganggu yang tumbuh di sekitar pohon delima secara berkala. Gulma dapat menjadi kompetitor dalam penyerapan nutrisi dan air, serta menjadi tempat berkembang biak hama dan penyakit.
- Pengaturan suhu dan kelembapan: Pastikan kondisi di sekitar tanaman delima selalu hangat dan gersang untuk mengoptimalkan pertumbuhan. Meskipun delima bisa tumbuh di daerah lembap dan hangat, tanaman ini rentan terhadap serangan jamur jika kelembapan terlalu tinggi.
6. Pengendalian Hama dan Penyakit
Meskipun pohon delima relatif tahan terhadap serangan hama, ada beberapa jenis hama dan penyakit yang perlu diwaspadai dalam cara menanam buah delima. Hama yang sering menyerang tanaman delima antara lain kutu daun, tungau, ulat penggerek buah, dan lalat buah. Sedangkan penyakit yang umum terjadi adalah penyakit jamur yang disebabkan oleh kelembapan tinggi.
Kutu daun biasanya menyerang pucuk-pucuk muda dan daun tanaman delima, menyebabkan daun menggulung dan pertumbuhan terhambat. Untuk mengendalikan kutu daun, Anda bisa menggunakan semprotan air sabun atau pestisida nabati seperti ekstrak daun mimba. Semprotkan larutan tersebut pada bagian tanaman yang terserang secara merata, ulangi setiap 3-5 hari hingga hama hilang.
Tungau atau spider mites dapat menyebabkan daun menguning dan rontok. Pengendalian tungau bisa dilakukan dengan menyemprotkan air bertekanan tinggi pada bagian bawah daun untuk menghilangkan tungau secara mekanis. Jika serangan cukup parah, gunakan akarisida atau pestisida khusus tungau sesuai dosis anjuran.
Untuk mencegah serangan jamur, pastikan sirkulasi udara di sekitar tanaman baik dan hindari kelembapan yang berlebihan. Jangan menyiram tanaman pada malam hari karena dapat meningkatkan kelembapan dan memicu pertumbuhan jamur. Jika tanaman sudah terserang penyakit jamur, potong dan buang bagian yang terinfeksi, kemudian semprotkan fungisida untuk mencegah penyebaran lebih lanjut. Menjaga kebersihan lingkungan sekitar tanaman dengan membersihkan daun-daun kering dan gulma juga penting untuk mencegah berkembangnya hama dan penyakit.
7. FAQ (Pertanyaan yang Sering Diajukan)
1. Berapa lama pohon delima mulai berbuah setelah ditanam?
Pohon delima yang ditanam dari bibit vegetatif seperti cangkok atau stek biasanya mulai berbuah dalam waktu 2-3 tahun setelah penanaman. Sedangkan jika ditanam dari biji, pohon delima memerlukan waktu lebih lama yaitu sekitar 3-4 tahun untuk menghasilkan buah pertamanya. Kecepatan berbuah juga dipengaruhi oleh perawatan, kondisi lingkungan, dan jenis varietas yang ditanam.
2. Apakah pohon delima bisa ditanam dalam pot?
Ya, pohon delima sangat cocok ditanam dalam pot atau tabulampot. Pilih varietas kerdil seperti jenis Nana yang tingginya hanya mencapai 1 meter agar lebih mudah dirawat dalam pot. Gunakan pot berdiameter minimal 40-50 cm dengan lubang drainase yang baik, dan pastikan media tanam memiliki campuran yang tepat antara tanah, kompos, dan arang sekam dengan perbandingan 1:1:1.
3. Seberapa sering pohon delima perlu disiram?
Pohon delima tidak membutuhkan penyiraman yang terlalu sering karena termasuk tanaman yang tahan kekeringan. Lakukan penyiraman setiap sore hari atau saat media tanam mulai terlihat kering, terutama pada tanaman muda. Hindari penyiraman berlebihan yang dapat menyebabkan akar membusuk. Pada musim hujan, kurangi frekuensi penyiraman karena tanah sudah cukup lembap dari air hujan.
4. Jenis tanah apa yang cocok untuk menanam delima?
Pohon delima dapat tumbuh di berbagai jenis tanah, namun yang paling ideal adalah tanah liat berpasir atau tanah yang mengandung humus dengan pH berkisar antara 5,5 hingga 7,5. Yang terpenting adalah tanah harus memiliki drainase yang baik karena delima tidak toleran terhadap genangan air. Jika tanah kurang subur, tambahkan pupuk kompos atau pupuk kandang untuk meningkatkan kandungan nutrisi.
5. Bagaimana cara mengatasi pohon delima yang tidak berbuah?
Jika pohon delima tidak berbuah, periksa beberapa faktor seperti paparan sinar matahari yang mungkin kurang, pemupukan yang tidak teratur, atau kurangnya pemangkasan. Pastikan pohon mendapat sinar matahari minimal 6-8 jam sehari, lakukan pemupukan secara rutin setiap 3 bulan sekali, dan pangkas cabang-cabang yang tidak produktif untuk merangsang pembungaan. Kondisi stres ringan seperti mengurangi penyiraman juga bisa memicu pembungaan.
6. Kapan waktu terbaik untuk memangkas pohon delima?
Waktu terbaik untuk memangkas pohon delima adalah pada akhir musim dingin atau awal musim semi, yaitu sekitar bulan Februari atau Maret ketika pohon sedang dalam masa dorman. Pemangkasan dilakukan untuk membuang cabang-cabang yang sudah tua, rusak, atau tidak produktif. Pemangkasan juga berfungsi untuk membentuk tajuk pohon, merangsang pertumbuhan tunas baru, dan meningkatkan produksi bunga serta buah.
7. Apa ciri-ciri buah delima yang sudah matang dan siap panen?
Buah delima yang sudah matang memiliki beberapa ciri khas yaitu kulitnya berwarna merah cerah atau merah tua mengkilap, terasa penuh dan berat saat dipegang, serta mengeluarkan bunyi nyaring saat diketuk. Waktu panen biasanya terjadi sekitar 5-7 bulan setelah pembungaan. Panen buah delima sebaiknya dilakukan segera setelah matang untuk menghindari buah pecah atau membusuk di pohon.
(kpl/fed)
Advertisement