Panduan Lengkap Cara Menanam Blewah di Berbagai Media Tanam

Panduan Lengkap Cara Menanam Blewah di Berbagai Media Tanam
Cara Menanam Blewah di Polybag dan Botol Bekas

Kapanlagi.com - Blewah merupakan tanaman buah dari keluarga Cucurbitaceae yang memiliki nilai ekonomis tinggi dan dapat dibudidayakan di berbagai media tanam. Cara menanam blewah yang tepat akan menghasilkan buah berkualitas dengan rasa manis dan tekstur daging yang renyah.

Budidaya blewah kini semakin populer di kalangan petani urban karena fleksibilitas media tanamnya. Tanaman ini dapat tumbuh optimal baik di lahan terbuka maupun dalam wadah terbatas seperti pot dan polybag dengan perawatan yang sesuai.

Keberhasilan menanam blewah sangat bergantung pada pemilihan benih berkualitas, media tanam yang tepat, dan teknik perawatan yang konsisten. Dengan memahami karakteristik tanaman dan kebutuhan tumbuhnya, siapa pun dapat membudidayakan blewah secara mandiri di rumah.

1. Mengenal Tanaman Blewah dan Karakteristiknya

Mengenal Tanaman Blewah dan Karakteristiknya (c) Ilustrasi AI

Blewah atau Cucumis melo var. cantalupensis adalah tanaman merambat yang termasuk dalam kelompok melon dengan ciri khas aroma harum dan daging buah berwarna oranye hingga putih kehijauan. Tanaman ini berasal dari daerah Mediterania dan Asia Barat, namun kini telah beradaptasi dengan baik di iklim tropis Indonesia. Blewah memiliki sistem perakaran serabut yang menyebar di permukaan tanah dengan kedalaman sekitar 30-50 cm, sehingga memerlukan media tanam yang gembur dan kaya nutrisi.

Batang blewah berbentuk segi lima dengan tekstur berbulu halus dan dapat tumbuh mencapai panjang 2-3 meter. Daun tanaman berbentuk bulat dengan tepi bergerigi dan memiliki tangkai panjang yang tumbuh berselang-seling pada batang utama. Bunga blewah berwarna kuning cerah dan terbagi menjadi bunga jantan serta bunga betina yang muncul pada tanaman yang sama, memerlukan bantuan serangga penyerbuk atau penyerbukan manual untuk menghasilkan buah.

Buah blewah memiliki kulit berwarna kuning kehijauan dengan tekstur beralur atau berjaring, tergantung varietasnya. Daging buahnya tebal, berair, dan memiliki rongga biji di bagian tengah. Aroma khas blewah yang harum menjadi indikator kematangan buah dan daya tarik utama bagi konsumen. Tanaman ini tergolong sensitif terhadap kelembapan berlebih dan rentan terhadap penyakit jamur jika drainase tidak baik.

Menurut data dari Kementerian Pertanian Republik Indonesia, blewah termasuk komoditas hortikultura yang memiliki prospek pasar baik dengan permintaan yang terus meningkat seiring kesadaran masyarakat akan konsumsi buah sehat. Pemahaman mendalam tentang karakteristik tanaman ini menjadi fondasi penting sebelum memulai budidaya, baik dalam skala kecil maupun komersial.

2. Cara Menanam Blewah dari Biji

Cara Menanam Blewah dari Biji (c) Ilustrasi AI

Penanaman blewah dari biji merupakan metode perbanyakan generatif yang paling umum dilakukan karena mudah dan ekonomis. Langkah pertama adalah memilih biji berkualitas dari buah blewah yang matang sempurna, sehat, dan memiliki karakteristik unggul seperti rasa manis dan ukuran besar. Biji yang baik memiliki ukuran penuh, berwarna putih kekuningan, dan tidak keriput atau cacat.

Persiapan Benih:

  1. Ambil biji dari buah blewah matang, cuci bersih untuk menghilangkan lendir dan sisa daging buah
  2. Keringkan biji di tempat teduh dengan sirkulasi udara baik selama 2-3 hari
  3. Rendam biji dalam air hangat (suhu sekitar 30°C) selama 6-8 jam untuk mempercepat perkecambahan
  4. Tiriskan dan siap untuk disemai

Proses Penyemaian:

  1. Siapkan media semai berupa campuran tanah, kompos, dan sekam bakar dengan perbandingan 1:1:1
  2. Masukkan media ke dalam tray semai atau polybag kecil berukuran 8x10 cm
  3. Tanam biji sedalam 1-2 cm dengan posisi mendatar atau ujung lancip menghadap ke bawah
  4. Tutup tipis dengan media dan siram secara perlahan menggunakan sprayer
  5. Letakkan di tempat teduh dengan suhu 25-30°C
  6. Biji akan berkecambah dalam 3-7 hari

Perawatan Bibit:

  1. Siram setiap pagi dengan air secukupnya, jangan sampai media terlalu basah
  2. Pindahkan ke tempat yang mendapat sinar matahari pagi setelah bibit berumur 1 minggu
  3. Berikan pupuk organik cair dengan konsentrasi rendah (1-2 ml/liter) setelah bibit berumur 2 minggu
  4. Bibit siap dipindah tanam setelah memiliki 3-4 helai daun sejati atau berumur 3-4 minggu

Cara menanam blewah dari biji memerlukan kesabaran dan perhatian khusus pada fase awal pertumbuhan. Keberhasilan perkecambahan sangat dipengaruhi oleh kualitas benih, kelembapan media, dan suhu lingkungan yang stabil. Hindari penyiraman berlebihan yang dapat menyebabkan biji busuk sebelum berkecambah.

3. Cara Menanam Blewah di Pot

Cara Menanam Blewah di Pot (c) Ilustrasi AI

Menanam blewah di pot menjadi solusi ideal bagi mereka yang memiliki lahan terbatas namun ingin menikmati hasil panen sendiri. Metode ini memungkinkan kontrol lebih baik terhadap kondisi tumbuh tanaman dan memudahkan perawatan. Pemilihan pot yang tepat dan media tanam berkualitas menjadi kunci keberhasilan budidaya blewah dalam wadah.

Persiapan Pot dan Media Tanam:

  1. Pilih pot atau drum plastik berukuran minimal 40-50 cm (diameter) dengan kedalaman 40 cm untuk memberikan ruang akar yang cukup
  2. Pastikan pot memiliki lubang drainase di bagian bawah untuk mencegah genangan air
  3. Siapkan media tanam dengan komposisi: tanah subur (40%), kompos matang (30%), sekam bakar (20%), dan pasir (10%)
  4. Tambahkan pupuk kandang matang sebanyak 2-3 kg per pot dan aduk rata
  5. Isi pot hingga 3/4 bagian, sisakan ruang untuk penyiraman

Proses Penanaman:

  1. Buat lubang tanam di tengah pot sedalam 5-7 cm
  2. Pindahkan bibit blewah yang telah berumur 3-4 minggu bersama media semai
  3. Timbun dengan media tanam hingga pangkal batang, padatkan perlahan
  4. Siram secukupnya hingga media lembab merata
  5. Letakkan pot di lokasi yang mendapat sinar matahari penuh minimal 6-8 jam per hari

Perawatan Tanaman di Pot:

  1. Siram setiap pagi dan sore, sesuaikan dengan kondisi cuaca dan kelembapan media
  2. Pasang ajir atau turus setinggi 1,5-2 meter sebagai penyangga sulur tanaman
  3. Lakukan pemupukan susulan setiap 2 minggu sekali dengan NPK 16-16-16 dosis 1 sendok makan per pot
  4. Pangkas tunas air dan cabang yang terlalu rimbun untuk fokus pada pertumbuhan buah
  5. Lakukan penyerbukan manual dengan kuas halus saat bunga mekar
  6. Seleksi buah, sisakan 2-3 buah per tanaman untuk hasil optimal
  7. Ganjal buah dengan alas styrofoam atau kayu agar tidak langsung menyentuh tanah

Cara menanam blewah di pot memerlukan perhatian ekstra pada ketersediaan nutrisi dan air karena volume media yang terbatas. Pemupukan rutin dan penyiraman teratur sangat penting untuk mendukung pertumbuhan dan pembentukan buah berkualitas. Dengan perawatan yang tepat, tanaman blewah dalam pot dapat menghasilkan 2-4 buah per tanaman dengan bobot 0,8-1,5 kg per buah.

4. Cara Menanam Blewah di Polybag dan Botol Bekas

Cara Menanam Blewah di Polybag dan Botol Bekas (c) Ilustrasi AI

Budidaya blewah di polybag dan botol bekas merupakan inovasi urban farming yang ramah lingkungan dan hemat biaya. Metode ini sangat cocok untuk lahan sempit seperti halaman rumah, balkon, atau rooftop. Penggunaan wadah bekas juga mendukung konsep daur ulang dan pertanian berkelanjutan yang semakin populer di kalangan masyarakat perkotaan.

Menanam Blewah di Polybag:

  1. Gunakan polybag ukuran besar (diameter 35-40 cm) dengan ketebalan minimal 0,08 mm agar kuat menahan beban media dan tanaman
  2. Lubangi bagian bawah dan samping polybag untuk drainase optimal
  3. Isi dengan media tanam campuran tanah, kompos, dan sekam bakar (2:1:1)
  4. Tanam bibit blewah yang telah siap tanam di tengah polybag
  5. Susun polybag dengan jarak 60-80 cm untuk memberikan ruang pertumbuhan sulur
  6. Pasang ajir bambu atau kayu sebagai penyangga di setiap polybag

Menanam Blewah di Botol Bekas:

  1. Pilih botol plastik bekas ukuran 5-10 liter (bekas air mineral galon atau kemasan minyak goreng)
  2. Potong bagian atas botol, sisakan tinggi sekitar 25-30 cm
  3. Lubangi bagian bawah dan samping untuk drainase
  4. Isi dengan media tanam yang sama seperti untuk polybag
  5. Tanam satu bibit per botol
  6. Untuk hasil maksimal, gunakan sistem vertikultur dengan menyusun botol bertingkat

Keunggulan Metode Ini:

  1. Hemat biaya karena memanfaatkan bahan bekas
  2. Mudah dipindahkan sesuai kebutuhan sinar matahari
  3. Kontrol hama dan penyakit lebih mudah
  4. Cocok untuk edukasi anak tentang berkebun
  5. Dapat diterapkan di ruang terbatas

Tips Perawatan:

  1. Perhatikan kelembapan media karena wadah plastik cenderung menyimpan panas
  2. Siram lebih sering terutama saat cuaca panas
  3. Berikan pupuk organik cair setiap 10 hari sekali
  4. Lakukan penjarangan buah, sisakan 1-2 buah per tanaman untuk botol bekas
  5. Ganti media tanam setelah panen untuk penanaman berikutnya

Cara menanam blewah di polybag dan botol bekas membuktikan bahwa keterbatasan lahan bukan penghalang untuk bercocok tanam. Dengan kreativitas dan perawatan yang tepat, hasil panen tetap dapat diperoleh meskipun menggunakan wadah sederhana. Metode ini juga menjadi solusi praktis untuk mengurangi sampah plastik sambil menghasilkan buah segar di rumah.

5. Cara Menanam Blewah di Tanah Terbuka

Cara Menanam Blewah di Tanah Terbuka (c) Ilustrasi AI

Penanaman blewah di tanah terbuka atau lahan konvensional memberikan hasil panen yang lebih optimal dibandingkan media terbatas karena sistem perakaran dapat berkembang maksimal. Metode ini cocok untuk budidaya skala komersial maupun hobi dengan lahan yang memadai. Persiapan lahan yang baik dan teknik budidaya yang tepat akan menghasilkan produktivitas tinggi dengan kualitas buah premium.

Persiapan Lahan:

  1. Pilih lokasi dengan paparan sinar matahari penuh, drainase baik, dan tidak tergenang air
  2. Bersihkan lahan dari gulma, bebatuan, dan sisa tanaman sebelumnya
  3. Gemburkan tanah dengan cangkul atau traktor sedalam 30-40 cm
  4. Taburkan pupuk kandang matang 15-20 ton/hektar atau 1,5-2 kg/m² dan aduk rata dengan tanah
  5. Buat bedengan dengan lebar 100-120 cm, tinggi 30-40 cm, dan panjang sesuai lahan
  6. Jarak antar bedengan 50-60 cm untuk jalur perawatan dan drainase
  7. Tutup bedengan dengan mulsa plastik hitam perak untuk menjaga kelembapan dan menekan gulma
  8. Diamkan lahan selama 7-10 hari sebelum tanam

Proses Penanaman:

  1. Buat lubang tanam pada mulsa dengan jarak 60-80 cm dalam baris dan 100-120 cm antar baris
  2. Gali lubang sedalam 10-15 cm, diameter 20 cm
  3. Campurkan tanah galian dengan 1 genggam pupuk NPK 15-15-15 dan kompos
  4. Tanam bibit blewah yang telah berumur 3-4 minggu pada sore hari
  5. Timbun hingga pangkal batang dan padatkan perlahan
  6. Siram secukupnya hingga media lembab
  7. Pasang ajir atau turus di setiap lubang tanam sebagai penyangga

Perawatan Intensif:

  1. Penyiraman: Lakukan setiap pagi dan sore pada fase vegetatif, kurangi saat pembungaan dan pembuahan
  2. Pemupukan Susulan: Berikan NPK 16-16-16 dosis 5-10 gram per tanaman pada umur 2, 4, dan 6 minggu setelah tanam
  3. Pemangkasan: Buang tunas air dan cabang tidak produktif, sisakan 2-3 cabang utama
  4. Penyerbukan: Lakukan manual dengan kuas atau biarkan serangga penyerbuk bekerja
  5. Penjarangan Buah: Sisakan 3-4 buah per tanaman untuk hasil optimal
  6. Pengendalian Hama: Pantau rutin dan aplikasikan pestisida nabati atau kimia sesuai kebutuhan
  7. Penyangga Buah: Ganjal buah dengan jerami atau styrofoam agar tidak langsung menyentuh tanah

Menurut penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal pertanian, cara menanam blewah di tanah terbuka dengan sistem bedengan dan mulsa plastik dapat meningkatkan produktivitas hingga 30-40% dibandingkan tanpa mulsa. Sistem ini juga membantu menjaga suhu tanah, mengurangi penguapan air, dan menekan pertumbuhan gulma sehingga perawatan lebih efisien.

Masa panen blewah di tanah terbuka umumnya dimulai pada umur 60-75 hari setelah tanam, tergantung varietas dan kondisi lingkungan. Ciri buah siap panen adalah aroma harum kuat, warna kulit berubah dari hijau menjadi kuning kecoklatan, dan tangkai buah mulai mengering. Panen dilakukan dengan memotong tangkai buah menggunakan pisau tajam, sisakan 2-3 cm tangkai pada buah untuk memperpanjang masa simpan.

6. Perawatan dan Pengendalian Hama Penyakit Blewah

Keberhasilan budidaya blewah tidak hanya ditentukan oleh teknik penanaman yang tepat, tetapi juga perawatan rutin dan pengendalian hama penyakit yang efektif. Tanaman blewah tergolong sensitif terhadap serangan organisme pengganggu tanaman (OPT) terutama pada fase pertumbuhan vegetatif dan generatif. Pemahaman tentang jenis hama, penyakit, dan cara pengendaliannya menjadi kunci untuk memperoleh hasil panen maksimal dengan kualitas buah terbaik.

Hama Utama Tanaman Blewah:

  1. Kutu Daun (Aphids): Menyerang pucuk dan daun muda, menyebabkan daun keriting dan pertumbuhan terhambat. Pengendalian dengan menyemprotkan air sabun atau insektisida nabati dari ekstrak bawang putih dan cabai.
  2. Lalat Buah (Fruit Fly): Meletakkan telur pada buah muda, larva memakan daging buah hingga busuk. Pasang perangkap feromon dan bungkus buah dengan kertas atau plastik transparan saat masih kecil.
  3. Thrips: Mengisap cairan daun dan bunga, menyebabkan bercak perak dan bunga rontok. Semprot dengan insektisida berbahan aktif abamektin atau spinosad.
  4. Tungau Merah: Menyerang bagian bawah daun, menyebabkan daun menguning dan kering. Kendalikan dengan akarisida atau predator alami seperti kepik.
  5. Ulat Grayak: Memakan daun hingga berlubang atau habis. Ambil manual atau aplikasikan Bacillus thuringiensis (Bt) sebagai bioinsektisida.

Penyakit Utama Tanaman Blewah:

  1. Embun Tepung (Powdery Mildew): Jamur yang menyebabkan lapisan putih seperti tepung pada daun. Kendalikan dengan fungisida berbahan sulfur atau triazol, semprot setiap 7-10 hari.
  2. Layu Fusarium: Jamur tanah yang menyerang akar dan pembuluh batang, tanaman layu mendadak. Pencegahan dengan rotasi tanaman dan penggunaan varietas tahan penyakit.
  3. Antraknosa: Menyebabkan bercak coklat kehitaman pada daun, batang, dan buah. Aplikasikan fungisida berbahan tembaga atau mankozeb.
  4. Busuk Buah: Disebabkan jamur atau bakteri, buah membusuk sebelum matang. Jaga sanitasi kebun, buang buah terinfeksi, dan hindari kelembapan berlebih.
  5. Virus Mosaik: Ditularkan kutu daun, menyebabkan daun belang-belang kuning hijau dan pertumbuhan kerdil. Kendalikan vektor (kutu daun) dan cabut tanaman terinfeksi.

Strategi Pengendalian Hama Penyakit Terpadu (PHT):

  1. Pencegahan: Gunakan benih bersertifikat, rotasi tanaman, sanitasi kebun, dan pemilihan varietas tahan
  2. Monitoring Rutin: Periksa tanaman minimal 2 kali seminggu untuk deteksi dini
  3. Pengendalian Mekanis: Ambil hama secara manual, pasang perangkap, dan buang bagian tanaman terinfeksi
  4. Pengendalian Biologis: Manfaatkan musuh alami seperti kepik, laba-laba, dan parasitoid
  5. Pengendalian Kimiawi: Gunakan pestisida sebagai upaya terakhir dengan dosis dan interval aplikasi yang tepat

Perawatan Umum untuk Tanaman Sehat:

  1. Berikan nutrisi seimbang sesuai fase pertumbuhan
  2. Jaga kelembapan tanah optimal, tidak terlalu basah atau kering
  3. Lakukan pemangkasan untuk sirkulasi udara yang baik
  4. Bersihkan gulma secara rutin
  5. Aplikasikan mulsa untuk menjaga suhu dan kelembapan tanah
  6. Berikan penyangga yang kuat untuk sulur dan buah

Menurut panduan dari Food and Agriculture Organization (FAO), penerapan sistem pengendalian hama terpadu (Integrated Pest Management/IPM) pada budidaya cucurbitaceae termasuk blewah dapat mengurangi penggunaan pestisida kimia hingga 50% sambil mempertahankan produktivitas optimal. Pendekatan ini lebih ramah lingkungan dan menghasilkan produk yang lebih aman untuk konsumsi.

7. FAQ Seputar Cara Menanam Blewah

1. Berapa lama waktu yang dibutuhkan dari tanam hingga panen blewah?

Tanaman blewah umumnya dapat dipanen pada umur 60-75 hari setelah tanam, tergantung varietas dan kondisi perawatan. Varietas genjah dapat dipanen lebih cepat sekitar 55-60 hari, sedangkan varietas dalam memerlukan waktu hingga 80 hari. Tanda buah siap panen adalah aroma harum yang kuat, warna kulit berubah menjadi kuning kecoklatan, dan tangkai buah mulai mengering.

2. Apakah blewah bisa ditanam dari batang atau stek?

Blewah umumnya tidak diperbanyak dari batang atau stek karena tingkat keberhasilannya sangat rendah. Tanaman cucurbitaceae seperti blewah memiliki karakteristik batang yang sulit membentuk akar adventif. Metode perbanyakan yang paling efektif dan umum digunakan adalah melalui biji atau benih secara generatif, yang memberikan tingkat keberhasilan tinggi dan pertumbuhan tanaman yang lebih vigor.

3. Berapa banyak buah yang bisa dihasilkan satu tanaman blewah?

Satu tanaman blewah yang dirawat dengan baik dapat menghasilkan 3-5 buah dengan bobot rata-rata 0,8-2 kg per buah. Namun untuk mendapatkan kualitas buah optimal, disarankan melakukan penjarangan buah dengan menyisakan hanya 2-3 buah per tanaman. Penjarangan ini memastikan nutrisi terfokus pada buah terpilih sehingga menghasilkan ukuran lebih besar, rasa lebih manis, dan tekstur daging lebih baik.

4. Media tanam apa yang paling baik untuk menanam blewah di pot?

Media tanam terbaik untuk blewah di pot adalah campuran tanah subur, kompos matang, sekam bakar, dan pasir dengan perbandingan 4:3:2:1. Komposisi ini memberikan struktur gembur, drainase baik, aerasi optimal, dan kaya nutrisi. Tambahkan pupuk kandang matang sebanyak 20-30% dari volume total media untuk meningkatkan kesuburan. Pastikan pH media berkisar 6,0-6,8 yang ideal untuk pertumbuhan blewah.

5. Apakah tanaman blewah memerlukan penyerbukan manual?

Penyerbukan manual sangat dianjurkan terutama untuk budidaya di dalam rumah kaca, area urban dengan populasi serangga penyerbuk rendah, atau saat cuaca buruk. Caranya dengan mengambil serbuk sari dari bunga jantan menggunakan kuas halus lalu mengoleskannya ke kepala putik bunga betina pada pagi hari (pukul 06.00-09.00). Penyerbukan manual meningkatkan tingkat keberhasilan pembentukan buah hingga 80-90% dibandingkan mengandalkan serangga penyerbuk alami.

6. Bagaimana cara mengatasi buah blewah yang busuk sebelum matang?

Busuk buah sebelum matang umumnya disebabkan oleh infeksi jamur atau bakteri akibat kelembapan berlebih dan kontak langsung buah dengan tanah basah. Pencegahan dilakukan dengan memasang alas di bawah buah menggunakan styrofoam, kayu, atau jerami kering untuk menghindari kontak langsung dengan tanah. Kurangi penyiraman saat fase pembuahan, pastikan drainase baik, dan aplikasikan fungisida berbahan tembaga atau mankozeb setiap 10-14 hari sebagai tindakan preventif.

7. Apakah blewah cocok ditanam di dataran rendah atau tinggi?

Blewah dapat tumbuh optimal di dataran rendah hingga menengah dengan ketinggian 0-800 mdpl. Tanaman ini memerlukan suhu udara hangat berkisar 25-30°C dengan kelembapan relatif 60-70% dan paparan sinar matahari penuh minimal 8 jam per hari. Di dataran tinggi dengan suhu di bawah 20°C, pertumbuhan blewah akan lambat dan kualitas buah menurun. Untuk hasil terbaik, pilih lokasi di dataran rendah dengan iklim tropis yang sesuai dengan karakteristik tumbuh tanaman blewah.

(kpl/fed)

Rekomendasi
Trending