Cara Menggunakan Pernis Kayu untuk Hasil Finishing yang Maksimal

Cara Menggunakan Pernis Kayu untuk Hasil Finishing yang Maksimal
cara menggunakan pernis kayu

Kapanlagi.com - Pernis kayu merupakan salah satu bahan finishing yang paling populer digunakan untuk melindungi dan mempercantik permukaan kayu. Proses aplikasi pernis yang tepat akan menghasilkan tampilan furniture yang mengkilap sekaligus tahan lama. Namun, banyak orang yang masih bingung bagaimana cara menggunakan pernis kayu dengan benar agar hasilnya optimal.

Penggunaan pernis tidak hanya sekadar mengoleskan cairan ke permukaan kayu. Ada tahapan-tahapan penting yang perlu diperhatikan agar hasil akhirnya memuaskan. Mulai dari persiapan permukaan, pemilihan alat yang tepat, hingga teknik aplikasi yang benar, semuanya berpengaruh terhadap kualitas finishing.

Artikel ini akan membahas secara lengkap cara menggunakan pernis kayu dengan teknik yang mudah dipahami dan dipraktikkan. Dengan mengikuti panduan ini, furniture kayu Anda akan tampak lebih indah dan terlindungi dari berbagai kerusakan.

1. Pengertian Pernis Kayu dan Fungsinya

Pengertian Pernis Kayu dan Fungsinya (c) Ilustrasi AI

Pernis kayu adalah bahan finishing berbentuk cair yang dibuat dari resin atau minyak dan digunakan untuk melapisi permukaan kayu. Lapisan ini memberikan efek transparan atau bening yang tidak hanya mempercantik tampilan kayu, tetapi juga berperan melindungi strukturnya dari kerusakan. Pernis juga dikenal dengan istilah varnish dalam bahasa Inggris, yang secara tradisional terbuat dari resin alami yang dicampur dengan natural oil dan bahan aditif, kemudian dilarutkan menggunakan terpentin.

Fungsi utama pernis adalah memberikan perlindungan pada permukaan kayu dari berbagai faktor perusak seperti kelembaban, air, goresan, dan serangan hama. Selain itu, pernis juga meningkatkan nilai estetika dengan mempertegas serat dan warna alami kayu sehingga tampilan furniture menjadi lebih menarik. Tekstur hasil akhir pernis bisa bervariasi mulai dari mengkilap (gloss), semi mengkilap (semi-gloss), hingga doff (matte) tergantung jenis dan kebutuhan.

Melansir dari bioindustries.co.id, pernis tradisional biasanya diaplikasikan di ruangan yang cukup bersih dengan temperatur yang agak tinggi karena sifatnya yang lambat kering. Proses aplikasi dengan menggunakan pernis konvensional sangat bergantung pada sinar matahari untuk mempercepat pengeringan. Namun, teknologi terkini telah menghadirkan pernis berbahan dasar air (water based) yang lebih ramah lingkungan dan cepat kering tanpa perlu dijemur di bawah terik matahari.

Pernis kayu umumnya digunakan pada berbagai elemen seperti furniture rumah tangga, kusen pintu dan jendela, meja, kursi, lemari, hingga lantai kayu. Dengan aplikasi yang tepat, pernis dapat memperpanjang usia pakai furniture dan menjaga keindahannya dalam jangka waktu yang lama. Pemahaman yang baik tentang cara menggunakan pernis kayu akan membantu Anda mendapatkan hasil finishing yang profesional dan tahan lama.

2. Jenis-Jenis Pernis Kayu Berdasarkan Bahan Pelarut

Sebelum mempelajari cara menggunakan pernis kayu, penting untuk mengenal jenis-jenis pernis yang tersedia di pasaran. Pemilihan jenis pernis yang tepat akan mempengaruhi hasil akhir dan kemudahan dalam proses aplikasi.

1. Pernis Berbahan Pelarut Solvent

Pernis jenis ini menggunakan bahan kimia sebagai pelarut sehingga menghasilkan aroma yang sangat menyengat. Kandungan bahan kimia dalam pernis solvent based dapat mengganggu saluran pernapasan dan menyebabkan iritasi kulit jika terkena secara langsung. Oleh karena itu, penggunaan sarung tangan dan masker sangat disarankan saat mengaplikasikan pernis jenis ini. Proses aplikasi sebaiknya dilakukan di luar ruangan atau di area dengan ventilasi yang baik.

Kelemahan utama pernis berbahan solvent adalah proses pengeringannya yang cukup lama. Anda memerlukan panas matahari yang intens untuk mempercepat penguapan solvent dan mengurangi aroma menyengat. Namun, hasil akhir yang diberikan cukup memuaskan dengan tingkat kilap yang tinggi dan daya tahan yang baik terhadap cuaca.

2. Pernis Berbahan Pelarut Air (Water Based)

Pernis water based merupakan inovasi terbaru dalam teknologi finishing kayu yang jauh lebih aman dan ramah lingkungan. Jenis pernis ini menggunakan air sebagai pelarut utama sehingga tidak menghasilkan aroma menyengat dan lebih aman bagi kesehatan. Meskipun demikian, penggunaan sarung tangan tetap disarankan untuk melindungi kulit dari kontak langsung dengan bahan kimia.

Pernis water based memiliki kandungan resin yang memerlukan emulsifier untuk menyatukan resin dengan air. Proses pengeringannya jauh lebih cepat dibandingkan pernis solvent based dan tidak memerlukan sinar matahari langsung. Hasil akhirnya pun tidak kalah baik dengan tingkat ketahanan yang sama bahkan lebih tahan lama. Cara menggunakan pernis kayu jenis ini juga lebih praktis karena dapat diaplikasikan kapan saja dan di mana saja tanpa tergantung cuaca.

3. Pernis Shellac (Sirlak)

Shellac atau sirlak adalah bahan finishing alami yang didapatkan dari sekresi kumbang Lak. Bentuknya pipih seperti emping (flakes) dan harus dicampur dengan spiritus sebelum digunakan. Warna yang dihasilkan umumnya kuning transparan dengan nuansa amber hingga kuning kemerah-merahan. Aplikasi shellac bisa dilakukan dengan cara dilap menggunakan kain, dan dapat menghasilkan finishing high-gloss dengan metode French-Polish.

3. Persiapan Sebelum Menggunakan Pernis Kayu

Persiapan Sebelum Menggunakan Pernis Kayu (c) Ilustrasi AI

Persiapan yang matang adalah kunci keberhasilan dalam proses finishing kayu. Tahap persiapan yang tepat akan memastikan pernis menempel dengan sempurna dan menghasilkan tampilan yang halus serta mengkilap.

1. Menyiapkan Alat dan Bahan

Langkah pertama adalah memastikan semua alat dan bahan yang dibutuhkan telah tersedia. Untuk aplikasi pernis kayu, Anda memerlukan pernis kayu sesuai jenis yang diinginkan, kuas halus berkualitas baik, kain bersih dan kering (sebaiknya kain katun berwarna putih), amplas halus dengan ukuran 180-220 grit untuk persiapan dan 320 grit untuk finishing, wadah kecil untuk menuangkan pernis, serta masker dan sarung tangan untuk perlindungan diri. Kesiapan alat dan bahan akan membuat proses aplikasi berjalan lancar tanpa gangguan.

2. Membersihkan Permukaan Kayu

Pastikan permukaan kayu benar-benar bersih dari debu, kotoran, minyak, atau bekas lem. Kotoran yang menempel dapat mengganggu daya rekat pernis dan membuat hasil akhir tidak merata atau terlihat buram. Gunakan kain lap bersih atau sedikit air sabun ringan untuk membersihkan permukaan kayu. Jika masih ada bekas lem yang terlihat, amplas atau hilangkan terlebih dahulu karena lem dapat menghambat penyerapan pernis. Setelah dibersihkan, pastikan permukaan kayu benar-benar kering sebelum melanjutkan ke tahap berikutnya.

3. Menghaluskan Permukaan dengan Amplas

Proses pengamplasan sangat penting untuk menghilangkan serat-serat kasar dan menjadikan permukaan kayu lebih halus. Gunakan amplas halus dengan ukuran sekitar 180-220 grit dan amplas searah serat kayu untuk menghindari goresan melintang yang bisa mengganggu estetika permukaan. Setelah selesai mengamplas, bersihkan sisa debu amplas menggunakan kain kering atau lap microfiber. Permukaan kayu yang halus dan bersih adalah kunci utama hasil pernis yang maksimal.

4. Mengaplikasikan Wood Filler (Opsional)

Jika pada permukaan kayu terdapat lubang, serat lebar, atau cacat tekstur kayu lainnya, sebaiknya dempul dengan menggunakan wood filler terlebih dahulu. Untuk lubang yang cukup besar, gunakan campuran serbuk kayu dan wood filler. Diamkan hingga kering kemudian amplas habis hingga wood filler yang tersisa hanyalah yang ada di pori-pori kayu saja. Tahapan ini akan membuat permukaan kayu menjadi lebih rata dan halus sehingga hasil finishing lebih sempurna.

4. Langkah-Langkah Cara Menggunakan Pernis Kayu

Langkah-Langkah Cara Menggunakan Pernis Kayu (c) Ilustrasi AI

Setelah persiapan selesai, saatnya mengaplikasikan pernis kayu dengan teknik yang benar. Berikut adalah tahapan lengkap cara menggunakan pernis kayu untuk hasil yang optimal.

1. Mengaduk dan Mengencerkan Pernis

Sebelum digunakan, aduk pernis secara merata agar semua kandungan di dalamnya tercampur sempurna. Gunakan stik kayu atau pengaduk khusus dan aduk perlahan selama beberapa menit. Hindari melakukan proses pengadukan terlalu cepat karena pernis cukup rentan dengan busa yang dapat muncul di permukaan media yang difinishing. Pastikan tidak ada endapan di bagian bawah kaleng pernis.

Untuk pernis water based, encerkan dengan air bersih menggunakan perbandingan 4 bahan berbanding 1 air. Sedangkan untuk pernis solvent based, gunakan thinner sebagai pengencer dengan takaran yang sesuai kebutuhan. Tuangkan pernis ke dalam wadah plastik atau gelas dan campurkan dengan pelarut hingga merata. Pengenceran yang tepat akan memudahkan aplikasi dan menghasilkan lapisan yang lebih rata.

2. Mengaplikasikan Lapisan Pertama

Gunakan kuas halus berkualitas tinggi untuk mengaplikasikan pernis. Celupkan kuas ke dalam pernis yang sudah diencerkan, lalu oleskan ke permukaan kayu secara tipis dan merata. Usahakan mengoles pernis searah serat kayu untuk menciptakan tampilan alami dan estetis. Jangan mengoleskan pernis terlalu tebal karena bisa membuatnya menggelembung atau tidak rata.

Lapisan pertama berfungsi sebagai dasar yang akan menyerap ke dalam pori-pori kayu dan meningkatkan daya lekat lapisan berikutnya. Pastikan tidak ada tetesan atau bekas kuas yang tertinggal agar permukaan tetap halus saat kering. Untuk hasil yang lebih halus dan rata, Anda bisa membungkus kuas dengan kain katun sebelum mengaplikasikan pernis.

3. Menunggu Proses Pengeringan

Setelah lapisan pertama diaplikasikan, biarkan pernis mengering dengan sempurna. Waktu pengeringan berbeda-beda tergantung jenis pernis yang digunakan. Untuk pernis water based, waktu kering sentuh sekitar 10-20 menit per lapisan, sedangkan pernis solvent based memerlukan waktu sekitar 4-6 jam. Hindari menyentuh permukaan selama proses pengeringan untuk mencegah bekas sidik jari atau debu menempel.

Proses pengeringan yang sempurna sangat penting agar hasil akhir tidak lengket dan lapisan selanjutnya bisa menempel dengan baik. Untuk pernis water based, pengeringan dapat dilakukan pada suhu ruang tanpa perlu dijemur. Namun untuk pernis solvent based, sebaiknya dijemur di bawah sinar matahari untuk mempercepat penguapan pelarut.

4. Mengamplas Halus Setelah Kering

Setelah lapisan pertama mengering sempurna, amplas kembali permukaan kayu secara halus untuk menghilangkan serat-serat yang terangkat. Gunakan amplas halus sekitar 320 grit dan gosok perlahan agar lapisan tidak rusak. Proses pengamplasan ini tidak perlu terlalu ditekan agar lapisan pernis tidak hilang atau pudar. Setelah diamplas, bersihkan kembali debu sisa amplasan menggunakan kain kering agar tidak bercampur dengan lapisan pernis selanjutnya.

5. Mengulangi Proses Pelapisan

Untuk hasil yang lebih optimal, aplikasikan pernis sebanyak 2-3 lapisan. Pastikan setiap lapisan sudah benar-benar kering dan diamplas sebelum mengoleskan lapisan berikutnya. Dengan pelapisan yang berulang, tampilan furniture akan semakin mengkilap dan tahan terhadap goresan atau kelembaban. Rata-rata cover area pernis adalah 10-12 m2/kg material per layer, tergantung ketebalan lapisan film yang diaplikasikan.

6. Aplikasi Clear Coat (Opsional)

Untuk meningkatkan kualitas hasil akhir, Anda dapat mengaplikasikan clear coat sebagai lapisan terakhir. Clear coat berfungsi untuk meningkatkan tampilan gloss (mengkilapkan) sekaligus meningkatkan daya proteksi warna dan perlindungan substrate. Encerkan clear coat dengan komposisi 2 bahan dan 1 air, aduk sampai rata dan homogen. Oleskan ke seluruh permukaan media finishing, diamkan 30 menit, amplas ambang dan ulangi prosesnya untuk hasil terbaik.

5. Tips dan Trik Cara Menggunakan Pernis Kayu yang Efektif

Tips dan Trik Cara Menggunakan Pernis Kayu yang Efektif (c) Ilustrasi AI

Untuk mendapatkan hasil finishing yang sempurna, ada beberapa tips dan trik yang perlu diperhatikan dalam cara menggunakan pernis kayu. Berikut adalah panduan praktis yang dapat membantu Anda mencapai hasil maksimal.

1. Memilih Kuas yang Tepat

Gunakan kuas yang lembut dan berkualitas tinggi untuk mengaplikasikan pernis. Kuas berkualitas baik akan menghasilkan sapuan yang lebih halus dan tidak meninggalkan bekas brush mark. Brush mark merupakan salah satu masalah yang sering terjadi saat mengaplikasikan pernis dengan kuas, yaitu bekas sapuan kuas yang terlihat pada permukaan kayu. Untuk bidang yang lebih luas, gunakan kuas berukuran 3 inci, sedangkan untuk bidang yang lebih sempit gunakan kuas berukuran 2 inci.

2. Mengatur Lingkungan Kerja

Aplikasikan pernis di ruang yang bebas dari debu, sinar matahari langsung, dan angin. Debu yang beterbangan dapat menempel pada permukaan pernis yang masih basah dan merusak hasil akhir. Hindari juga menjemur hasil finishing di bawah sinar matahari langsung karena dapat menyebabkan pernis mengering terlalu cepat dan tidak merata. Suhu ruangan yang ideal untuk aplikasi pernis adalah sekitar 20-25 derajat Celsius dengan kelembaban yang tidak terlalu tinggi.

3. Memperhatikan Arah Aplikasi

Saat mengaplikasikan pernis, lakukan pengecatan searah dengan serat kayu agar lebih rata dan tidak ada bagian yang tidak kena pernis. Untuk lapisan pertama, Anda juga bisa melakukan pengecatan berlawanan dengan serat kayu untuk memastikan pernis masuk ke dalam pori-pori kayu dengan sempurna. Namun untuk lapisan akhir, pastikan selalu mengaplikasikan searah serat kayu untuk hasil yang lebih natural dan estetis.

4. Mengontrol Ketebalan Lapisan

Aplikasikan pernis secara tipis-tipis pada setiap lapisan. Lapisan yang terlalu tebal akan menyebabkan pernis menggelembung, retak, atau mengering tidak merata. Lebih baik mengaplikasikan beberapa lapisan tipis daripada satu lapisan tebal. Tunggu hingga setiap lapisan benar-benar kering sebelum mengaplikasikan lapisan berikutnya untuk hasil yang optimal.

5. Menjaga Kebersihan Alat

Bersihkan kuas dan alat-alat lainnya segera setelah selesai digunakan. Untuk pernis water based, cukup cuci kuas dengan air bersih hingga tidak ada sisa pernis yang menempel. Sedangkan untuk pernis solvent based, gunakan thinner untuk membersihkan kuas. Alat yang bersih akan memudahkan penggunaan di lain waktu dan menghasilkan aplikasi yang lebih baik.

6. Manfaat dan Keunggulan Menggunakan Pernis Kayu

Manfaat dan Keunggulan Menggunakan Pernis Kayu (c) Ilustrasi AI

Penggunaan pernis kayu memberikan berbagai manfaat yang signifikan untuk furniture dan elemen kayu lainnya. Memahami manfaat ini akan membantu Anda menyadari pentingnya cara menggunakan pernis kayu yang benar.

1. Melindungi dari Kelembaban dan Air

Salah satu musuh utama kayu adalah kelembaban. Jika terlalu sering terkena air atau udara lembab, kayu bisa cepat lapuk, berjamur, bahkan membusuk. Dengan menggunakan pernis, Anda menciptakan lapisan pelindung yang membantu mencegah air meresap ke dalam serat kayu. Lapisan pernis yang baik akan membuat furniture lebih tahan terhadap noda kecap, wine, cuka, serta tahan terhadap air dan cuaca.

2. Meningkatkan Nilai Estetika

Pernis berfungsi untuk mempertegas serat dan warna alami dari kayu sehingga tampilan furniture menjadi lebih estetik. Permukaan kayu akan terlihat lebih mengkilap, rapi, dan terkesan premium setelah diberi pernis. Efek ini bisa disesuaikan dengan memilih jenis pernis seperti gloss, semi-gloss, atau doff sesuai selera. Transparansi yang bagus dari pernis akan mempertahankan keindahan serat kayu sambil memberikan perlindungan maksimal.

3. Mencegah Serangan Hama

Rayap dan hama lainnya adalah ancaman serius bagi furniture kayu. Kayu yang telah diberi pernis akan memiliki perlindungan tambahan terhadap serangan hama ini. Lapisan keras dari pernis dapat menghambat rayap masuk ke dalam serat kayu sehingga furniture lebih awet dan tahan lama.

4. Memperpanjang Usia Pakai Furniture

Dengan perlindungan dari kelembaban, rayap, dan goresan, otomatis usia pakai furniture kayu akan jauh lebih lama. Pernis membantu menjaga kekuatan struktur kayu sehingga Anda tidak perlu sering mengganti atau memperbaiki furniture. Hal ini tentu sangat menguntungkan terutama jika menggunakan furniture dalam jangka panjang.

5. Mudah Dibersihkan dan Dirawat

Furniture yang sudah dilapisi pernis lebih mudah dibersihkan karena permukaan yang halus dan tidak berpori. Debu dan kotoran tidak mudah menempel dan dapat dibersihkan hanya dengan lap basah. Perawatan rutin yang sederhana akan menjaga furniture tetap terlihat baru dalam waktu yang lama.

7. Perbedaan Pernis Water Based dan Solvent Based

Memahami perbedaan antara pernis water based dan solvent based akan membantu Anda memilih jenis yang paling sesuai dengan kebutuhan. Kedua jenis pernis ini memiliki karakteristik yang berbeda dalam hal aplikasi, keamanan, dan hasil akhir.

Keunggulan Pernis Water Based

Pernis water based memiliki beberapa keunggulan signifikan dibandingkan pernis konvensional. Pertama, hanya memerlukan air bersih sebagai pengencer sehingga lebih ekonomis dan ramah lingkungan. Kedua, kecepatan kering lebih tinggi dengan rata-rata kering sentuh 10-20 menit per lapisan. Ketiga, tidak perlu dijemur di terik matahari sehingga dapat diaplikasikan kapan saja. Keempat, daya tutup lapisan film lebih efektif dengan hasil yang tidak kalah baik.

Pernis water based juga lebih aman karena non toxic dan rendah VOC (Volatile Organic Compound). Produk ini diformulasikan dengan mengacu pada regulasi internasional yang mengatur ambang batas pemakaian bahan kimia dalam cat. Sehingga aman digunakan untuk berbagai jenis furniture termasuk furniture anak-anak dan mainan kayu. Cara menggunakan pernis kayu jenis water based juga lebih praktis karena tarikannya ringan dan tidak meninggalkan bekas brush mark.

Karakteristik Pernis Solvent Based

Pernis solvent based memiliki karakteristik yang berbeda dengan water based. Jenis ini menghasilkan aroma yang sangat menyengat karena kandungan bahan kimia yang tinggi. Proses pengeringannya lebih lama dan memerlukan panas matahari yang intens untuk mempercepat penguapan solvent. Namun, hasil akhir yang diberikan cukup memuaskan dengan tingkat kilap yang tinggi dan daya tahan yang baik terhadap cuaca.

Penggunaan pernis solvent based memerlukan perhatian khusus terhadap keselamatan kerja. Sarung tangan dan masker wajib digunakan untuk melindungi kulit dan saluran pernapasan dari paparan bahan kimia. Aplikasi sebaiknya dilakukan di luar ruangan atau di area dengan ventilasi yang sangat baik untuk menghindari penumpukan uap berbahaya.

(kpl/fed)

Rekomendasi
Trending