Hunger membuka cerita lewat sosok Aoy yang diperankan Chutimon Chuengcharoensukying sebagai Aoy, Nopachai Chaiyanam sebagai Chef Paul, Gunn Svasti sebagai Tone, dan Ken Phupoom Phongpanu sebagai Tos. Film ini mengajak kita menyelami dunia kuliner kelas atas yang keras, ambisius, dan penuh tekanan lewat sudut pandang seorang koki kaki lima yang tiba-tiba masuk ke lingkaran elite.

Hunger mengikuti perjalanan Aoy, juru masak utama di restoran kaki lima milik keluarganya. Hidupnya berjalan monoton sejak lulus SMA hingga suatu hari ia direkrut Tone, junior sous chef dari Hunger, sebuah jasa katering fine dining yang dipimpin Chef Paul, figur selebritas dengan reputasi menakutkan. Merasa hidupnya stagnan, Aoy menerima tawaran itu dan mengikuti audisi bersama lulusan sekolah kuliner. Ujian sederhana berupa nasi goreng justru menjadi penentu, karena Paul melihat pemahaman teknik memasak Aoy yang tajam serta kemampuannya menguasai wajan.

Ujian sesungguhnya dimulai saat Hunger menyiapkan pesta ulang tahun privat seorang jenderal pensiunan. Paul menuntut Aoy mengiris dan menggoreng wagyu dengan standar nyaris tak manusiawi. Berkali-kali gagal, Aoy sempat pergi karena frustrasi. Namun ambisinya membawanya kembali ke dapur, berlatih semalaman hingga akhirnya mendapat persetujuan Paul. Di pesta itu, Aoy memasak langsung di hadapan tamu penting, termasuk Tos, pebisnis yang juga rival lama Paul. Sejak momen itu, Aoy makin tenggelam dalam ritme kerja ekstrem Hunger, sambil diam-diam belajar teknik baru dari Tone.

Konflik memuncak ketika Tue, spesialis sup Hunger, dipecat karena mencuri bahan. Posisi itu digantikan Dang, sous chef senior yang menyimpan kecemburuan pada para koki muda. Dalam sebuah pesanan untuk keluarga kecil, Paul mencicipi sup buatan Dang dan langsung membuangnya. Ia lalu memasak ulang dengan bahan seadanya, menjelaskan bahwa ia mencium aroma udang pada sup pertama, padahal klien memiliki anak dengan alergi makanan laut. Paul menyimpulkan Dang sengaja menyabotase masakan karena iri. Amarah Dang meledak dan ia menusuk Paul sebelum kabur.

Di rumah sakit, Aoy menjenguk Paul dan mendengar kisah masa lalunya. Ibunya adalah pembantu di rumah orang super kaya dan pernah dipaksa mengganti kerugian saat Paul kecil memecahkan stoples kaviar. Dari sana, Paul menyadari bahwa kaum elite memperlakukan makanan sebagai simbol status, bukan sumber kehidupan. Ia pun bersumpah menjadi koki yang membuat orang kaya merendahkan diri demi masakannya. Di saat bersamaan, Aoy dihantam kenyataan pahit tentang kondisi kesehatan ayahnya dan kabar bahwa klien lama Hunger bunuh diri bersama keluarganya usai menyantap hidangan. Semua itu memaksa Aoy mempertanyakan makna ambisi, harga kesuksesan, dan apa sebenarnya arti lapar dalam hidupnya.