Daddy's Home 2
Synopsis
Musim liburan menjadi momen yang seharusnya hangat dan menyenangkan bagi keluarga Brad (Will Ferrell). Setelah melalui berbagai konflik di masa lalu, Brad akhirnya berhasil menemukan ritme hidup yang stabil bersama Sara (Linda Cardellini) dan kedua anak tirinya, Dylan (Owen Vaccaro) dan Megan (Scarlett Estevez). Hubungannya dengan Dusty (Mark Wahlberg), ayah kandung anak anak, juga telah berubah drastis. Dari dua pria yang saling bersaing dan penuh ego, mereka kini sepakat menjalani peran sebagai ayah bersama dengan damai dan kompak.
Brad dan Dusty bahkan mulai menikmati kerja sama yang tidak pernah mereka bayangkan sebelumnya. Mereka mengatur jadwal, berbagi tanggung jawab, dan saling mendukung demi kebahagiaan anak anak. Situasi ini membuat Sara merasa lega karena keluarganya akhirnya berada dalam kondisi harmonis. Namun ketenangan itu hanya berlangsung sementara, karena musim Natal kali ini membawa kejutan yang jauh lebih besar dari sekadar hadiah.
Masalah dimulai ketika ayah Brad, Don (John Lithgow), datang berkunjung untuk merayakan liburan bersama keluarga. Don adalah sosok ayah yang hangat, penuh perhatian, dan cenderung perfeksionis. Ia selalu ingin memastikan semua orang merasa nyaman, meski sering kali caranya justru membuat Brad merasa kecil dan tidak percaya diri. Kehadiran Don membuka kembali luka lama Brad tentang rasa kurang dihargai sebagai seorang pria dan ayah.
Di saat yang hampir bersamaan, ayah Dusty, Kurt (Mel Gibson), juga muncul tanpa banyak pemberitahuan. Berbeda jauh dari Don, Kurt adalah pria maskulin dengan sikap keras, dominan, dan tidak peduli pada aturan. Ia terbiasa hidup bebas dan percaya bahwa ketegasan serta keberanian adalah kunci menjadi pria sejati. Kedatangannya langsung mengguncang keseimbangan yang telah susah payah dibangun Dusty dan Brad.
Pertemuan dua generasi ayah dengan karakter yang sangat bertolak belakang ini menciptakan situasi canggung sekaligus penuh potensi konflik. Don yang sopan dan penuh empati berusaha mencairkan suasana, sementara Kurt dengan santai melontarkan komentar tajam tanpa memikirkan perasaan orang lain. Brad dan Dusty mendadak kembali terjebak dalam perasaan tidak aman, kali ini bukan terhadap satu sama lain, tetapi terhadap ayah mereka sendiri.
Liburan yang seharusnya penuh kebersamaan berubah menjadi ajang pembuktian. Brad merasa tertekan untuk menunjukkan bahwa ia adalah ayah dan kepala keluarga yang layak dihormati, terutama di hadapan Don yang selalu terlihat sempurna. Dusty, di sisi lain, kembali merasa seperti anak kecil di hadapan Kurt, pria yang sejak dulu membuatnya merasa harus selalu kuat dan tidak boleh menunjukkan kelemahan.
Situasi semakin rumit ketika rencana liburan keluarga mulai berantakan. Dari memilih pohon Natal, menyiapkan makan malam, hingga menentukan aktivitas bersama, setiap keputusan berubah menjadi perdebatan. Don ingin semuanya berjalan rapi dan penuh makna, sementara Kurt justru mendorong ide ide ekstrem yang berisiko. Brad dan Dusty terjebak di tengah, mencoba menenangkan keadaan sambil tetap menjaga perasaan anak anak.
Ketegangan memuncak ketika keluarga memutuskan untuk menghabiskan waktu di bioskop lokal saat pemadaman listrik melanda kota. Perbedaan prinsip antara Don dan Kurt berubah menjadi konflik terbuka yang memalukan. Anak anak mulai merasa tidak nyaman melihat para orang dewasa saling bersaing demi ego masing masing. Brad dan Dusty pun menyadari bahwa pertikaian ini tidak lagi lucu, melainkan mulai berdampak pada keluarga.
Di balik semua kekacauan itu, Brad dan Dusty perlahan belajar satu hal penting. Mereka menyadari bahwa pola pengasuhan mereka sangat dipengaruhi oleh cara ayah mereka mendidik dulu. Brad yang cenderung lembut terbentuk dari sosok Don yang protektif, sementara Dusty yang keras kepala tumbuh di bawah bayang bayang Kurt yang disiplin dan dingin. Pemahaman ini membuka ruang refleksi tentang kesalahan masa lalu dan pilihan yang mereka ambil sebagai ayah.
Konflik mencapai titik puncak saat liburan berubah menjadi bencana emosional. Ego, gengsi, dan luka lama bertabrakan tanpa filter. Brad akhirnya berani mengungkapkan perasaannya kepada Don tentang tekanan yang selama ini ia rasakan. Dusty pun dihadapkan pada kenyataan pahit bahwa sikap Kurt telah membentuk ketakutan dan kemarahannya selama bertahun tahun.
Momen ini menjadi titik balik bagi seluruh keluarga. Don mulai menyadari bahwa niat baik tidak selalu berarti cara yang tepat. Kurt pun, meski dengan caranya sendiri, mulai melihat dampak dari sikap kasarnya terhadap Dusty. Perlahan, dinding pertahanan runtuh, digantikan dengan kejujuran yang selama ini tertahan.
Di tengah kekacauan Natal, keluarga ini menemukan makna baru tentang kebersamaan. Bukan tentang liburan yang sempurna, melainkan tentang menerima kekurangan satu sama lain. Brad dan Dusty kembali menguatkan komitmen mereka sebagai ayah bersama, tidak lagi terjebak dalam bayang bayang generasi sebelumnya.
Liburan yang nyaris berantakan itu justru menjadi momen penyembuhan bagi semua pihak. Anak anak melihat bahwa orang dewasa pun bisa salah, belajar, dan berubah. Brad dan Dusty menyadari bahwa menjadi ayah tidak pernah tentang siapa yang paling hebat, melainkan siapa yang mau hadir dan bertanggung jawab.
Ketika Natal akhirnya tiba, keluarga ini berdiri dengan pemahaman baru tentang arti keluarga. Namun dengan karakter sekuat Don dan Kurt, benarkah kedamaian ini akan bertahan lama, atau justru menjadi awal dari konflik baru yang lebih besar?
Penulis Artikel: Anastashia Gabriel
Pemeran
Jadwal Film
Timur
18 Desember 2025
Janur Ireng: Sewu Dino The Prequel
24 Desember 2025
Comic 8 Revolution: Santet K4bin3t
24 Desember 2025
The SpongeBob Movie: Search for SquarePants
24 Desember 2025
Anaconda (2025)
24 Desember 2025
Modual Nekad
31 Desember 2025
Dusun Mayit
31 Desember 2025
The Housemaid
31 Desember 2025
Sisu
05 Januari 2026
Greenland: Migration
07 Januari 2026
Musuh Dalam Selimut
08 Januari 2026
Suka Duka Tawa
08 Januari 2026
Penerbangan Terakhir
15 Januari 2026
Esok Tanpa Ibu
22 Januari 2026
Kuyank
29 Januari 2026Berita Lainnya
Bukan Sekadar Horor, Film Dosa Garapan Irish Bella Siap Aduk Psikologis Penonton