"Kelas Hababam," yang terkenal usil dan dulu menipu Mahmut Hoca dengan ijazah palsu, kembali ke SMA Swasta Almca. Namun, mereka langsung bersitegang dengan Badi Ekrem, guru olahraga baru yang terkenal disiplin dan tegas. Ekrem membuat para siswa terus berlatih dan melarang kegiatan santai seperti bermain bola di kelas, membuat mereka frustrasi.

Ketegangan di sekolah bertambah ketika guru sastra lama pergi dan digantikan Semra, guru muda idealis yang hadir dengan pendekatan lebih empatik dibanding cara keras Ekrem. Sementara itu, Mahmut Hoca, yang kini pulih dari masalah sebelumnya, ingin mengundurkan diri sebagai wakil kepala sekolah, tapi kepala sekolah menolak kecuali ia memenuhi beberapa syarat, menambah drama di antara staf.

Dengan persaingan metode mengajar yang berbeda dan rencana Mahmut Hoca yang terhambat, apakah kelas Hababam bisa tetap bertahan dengan tingkah nakalnya, atau sekolah akan berubah total di bawah disiplin Ekrem dan aturan baru?