1. Makna Nomor Polisi

Melansir dari akun Twitter @buzzfourm, nomor polisi mobil Hwa Rim adalah 19 Mu 0301. 19 mengacu pada tahun 1919, tahun Gerakan 1 Maret. Mu mengacu pada Mudang yang berarti Dukun. 0301 mengacu pada Gerakan 1 Maret, yang diperingati setiap tahun oleh warga Korea Selatan untuk menghormati sosok-sosok yang terlibat dalam gerakan kemerdekaan Korea sekaligus merayakan kemerdekaan Korea.

Nomor polisi Yeong Gun adalah 49 Pa 0815. 49 mengacu pada ritual yang diadakan pada hari ke-49 kematian seseorang. Ritual ini merupakan ritual terpenting dalam agama Buddha sebagai ritual bedah mayat. Pa mengacu pada Pamyo yang berarti Penggalian (Exhumation). 0815 mengacu pada Hari Pembebasan Nasional Korea pada tanggal 15 Agustus.

Sementara itu, nomor polisi mobil limosin Hearse adalah 1945 yang mengacu pada tahun Hari Pembebasan Nasional Korea.

2. Referensi I SAW THE DEVIL

Di chapter 1, saat Hwa Rim (karakter Kim Go Eun) bilang dia melihat sesuatu yang jahat lewat, adegan selanjutnya adalah wajah Sang Deok (karakter Choi Min Sik). Adegan ini mengacu pada film I SAW THE DEVIL, di mana Choi Min Sik berperan sebagai Kyung Chul.

3. Referensi ADMIRAL: ROARING CURRENTS

Di chapter 2 Sang Deok (karakter Choi Min Sik) melempar koin 100 Won dengan wajah Laksamana Yi Sun Sin di atasnya. Adegan ini mengacu pada karakter Choi Min Sik dalam film hit box office ADMIRAL: ROARING CURRENTS.

4. Referensi TAZZA

Dalam bab 4, ketika Sang Deok (karakter Choi Min Sik) menelepon Yeong Gun (karakter Yoo Hae Jin) tentang penguburan ganda, dia mengatakan sedang mempelajari Alkitab. Namun kenyataannya, dia bermain Go Stop yang mengacu pada film TAZZA, di mana Choi Min Sik berperan sebagai Go Gwang Ryeol.

5. Inspirasi Karakter

Nama Kim Sang Deok (karakter Choi Min Sik) terinspirasi dari seorang aktivis kemerdekaan Korea. Dia adalah mantan politisi dan orang yang berjasa. Setelah pembebasan Korea dari pemerintahan kolonial Jepang, ia menjadi pemimpin pertama komite investigasi khusus tindakan anti-nasional yang memimpin likuidasi kelompok pro-Jepang.

Nama Lee Hwa Rim (karakter Kim Go Eun) terinspirasi dari seorang aktivis kemerdekaan Korea yang aktif di Pemerintahan Sementara Republik Korea dan Tentara Relawan Joseon. Saat berusia 14 tahun, ia ikut serta dalam Gerakan 1 Maret (1919).

Nama Go Yeong Geun (karakter Yoo Hae Jin) terinspirasi dari seorang birokrat mendiang Dinasti Joseon dan seorang intelektual. Dia adalah seorang aktivis anti-Jepang.

Nama Yoon Bong Gil (karakter Lee Do Hyun) terinspirasi dari seorang aktivis kemerdekaan Korea dan guru bagi rakyat Korea.

Karakter ibu Park Ji Yong yang berasal dari keluarga aktivis pro-Jepang dan anti-nasional, meminum wiski Jepang Hibiki. Dia juga memiliki nama yang sama dengan Bae Jeong Ja, seorang perempuan aktivis anti-nasional pada masa penjajahan Jepang.

6. Monster Nure-onna

Dikatakan bahwa monster ular bernama Nure-onna memakan manusia dan membungkus korbannya seperti ular besar beneran. Mungkin itu sebabnya Gisune menggunakan peti mati berukir ular, untuk mengutuk sang kakek dan membawa Nure-onna bersamanya. Di Namuwiki, disebutkan Nure-onna adalah monster ular yang diklaim sebagai bawahan Oni.

7. Lagu Pengantar Tidur

Ada adegan perawat menyanyikan lagu pengantar tidur Rock-a-bye Baby untuk anak Park Ji Yong yang baru lahir. Melodinya manis, tapi liriknya sangat menakutkan. "Saat angin bertiup, buaian bergetar, dan jika dahan pohon patah, buaian dan bayinya terjatuh." Hal ini menunjukkan bahaya yang mungkin dihadapi bayi tersebut.

8. Fun Fact Oni

Adegan flashback Oni diperankan oleh aktor Kim Min Jun dengan suara yang diisi oleh aktor pengisi suara Rikiya Koyama. Sementara itu, tubuh Oni meniru postur mantan pemain basket Kim Byeong Oh yang memiliki tinggi 220 cm.

(AYO JOIN CHANNEL WHATSAPP KAPANLAGI.COM BIAR NGGAK KETINGGALAN UPDATE DAN BERITA TERBARU SEPUTAR DUNIA HIBURAN TANAH AIR DAN JUGA LUAR NEGERI. KLIK DI SINI YA, KLOVERS!)