9 Drama Korea yang Cocok Ditonton Buat Kamu Korban Ghosting, Yuk Bangkit!
Diterbitkan:

Nothing Uncovered (Image by JustWatch.com).
Kapanlagi.com - Ghosting merupakan pengalaman emosional yang menyakitkan, terutama saat seseorang yang begitu dekat tiba-tiba menghilang tanpa alasan. Rasa bingung, marah, dan kehilangan bisa menjadi beban tersendiri dalam hubungan, baik itu asmara, pertemanan, maupun profesional. Untuk menyembuhkan luka hati akibat ghosting, menonton drama Korea bisa menjadi salah satu bentuk self-healing yang menghibur sekaligus menenangkan.
Beberapa drama Korea tidak hanya menyuguhkan kisah cinta yang indah, tetapi juga perjalanan emosional tokoh-tokohnya dalam menghadapi rasa kehilangan dan kekecewaan. Lewat cerita yang menggugah dan karakter yang relatable, Anda bisa menemukan semacam pelipur lara dan harapan baru. Berikut ini adalah deretan drama Korea yang cocok ditonton bagi siapa saja yang sedang mencoba bangkit dari pengalaman ghosting.
Advertisement
1. Be Melodramatic: Saat Menertawakan Luka Menjadi Bentuk Penyembuhan
Be Melodramatic (Image by JustWatch.com).
Be Melodramatic menyajikan kehidupan tiga perempuan yang sama-sama menghadapi kompleksitas cinta dan trauma masa lalu. Dengan pendekatan humor yang subtil dan dialog yang jujur, drama ini menjadi ruang aman untuk memahami bahwa kehilangan dan kekecewaan adalah bagian alami dari hidup.
Drama ini menampilkan refleksi tentang bagaimana perasaan ditinggalkan tanpa penjelasan bisa memengaruhi harga diri. Namun, melalui dinamika persahabatan yang kuat dan penggambaran kehidupan sehari-hari yang realistis, penonton diajak untuk mengobati luka dengan tawa dan keberanian melanjutkan hidup.
(Kondisi Vidi Aldiano bikin khawatir, kesakitan jalan di panggung dan dituntun Deddy Corbuzier.)
2. Nevertheless: Cermin Hubungan Tanpa Kepastian
Nevertheless (Image by JustWatch.com).
Dalam Nevertheless, sosok Yoo Na Bi menggambarkan konflik batin seseorang yang terjebak dalam relasi tidak sehat. Ia terus berharap pada hubungan yang tak kunjung jelas, meskipun sadar akan risikonya. Pengalaman ini sangat lekat dengan perasaan ditinggalkan begitu saja, tanpa penjelasan memadai.
Drama ini membuka wacana tentang pentingnya mengenali batas diri dan kapan saatnya berhenti berharap. Bagi yang pernah mengalami ghosting, kisah Na Bi akan terasa sangat akrab—dan mungkin menyakitkan—namun juga menyadarkan bahwa cinta sehat berawal dari keberanian untuk melepaskan.
Advertisement
3. Thirty-Nine: Menghadapi Kehilangan di Usia Matang
Thirty-Nine (Image by JustWatch.com).
Thirty-Nine mengangkat tema kehilangan, persahabatan, dan cinta yang datang di usia dewasa. Dalam setiap kisahnya, drama ini memperlihatkan bagaimana rasa ditinggalkan bisa mengubah cara pandang seseorang terhadap kehidupan.
Bagi yang pernah dikecewakan secara emosional, drama ini menunjukkan bahwa dukungan dari sahabat bisa lebih menyembuhkan dibanding cinta yang tak pasti. Kisah-kisahnya membantu memahami bahwa tidak semua kehilangan harus disesali, dan tidak semua luka harus dijelaskan.
4. See You in My 19th Life: Mengenang Cinta dalam Kehidupan yang Berulang
See You in My 19th Life (Image by JustWatch.com).
Dalam See You in My 19th Life, Ban Ji Eum berjuang mengejar cinta yang hilang di masa lalu. Hubungannya dengan Moon Seo Ha memperlihatkan bagaimana kehilangan dan keheningan bisa membentuk dinding emosional yang sulit ditembus.
Drama ini relevan bagi mereka yang merasa hubungan berakhir tiba-tiba dan tanpa penjelasan. Dengan latar fantasi dan elemen kehidupan berulang, penonton diajak untuk memahami bahwa setiap perpisahan punya makna, bahkan jika itu tak pernah terucapkan.
5. Call It Love: Cinta yang Tumbuh dari Luka yang Tak Terucap
Call It Love (Image by JustWatch.com).
Call It Love bercerita tentang dua orang yang sama-sama memikul luka dari masa lalu dan bertemu dalam situasi yang tidak ideal. Cerita ini menyampaikan bahwa cinta tidak selalu harus dimulai dari kondisi sempurna, dan bahwa rasa sakit pun bisa menjadi awal dari sesuatu yang lebih baik.
Bagi yang pernah merasa disingkirkan tanpa sebab, kisah ini menampilkan proses penyembuhan yang pelan namun bermakna. Tidak semua rasa sakit butuh jawaban, terkadang cukup dengan kehadiran yang tulus dan kepercayaan yang dibangun kembali.
6. The Interest of Love: Realita Pahit dalam Hubungan yang Gagal
The Interest of Love (Image by JustWatch.com).
The Interest of Love mengangkat konflik emosional antara empat pekerja bank yang sulit memahami perasaan mereka sendiri. Hubungan yang ambigu dan tak pernah tuntas menjadi gambaran nyata dari ghosting dalam versi yang lebih halus.
Drama ini mengajak penonton untuk menerima bahwa tak semua relasi memiliki akhir yang jelas. Beberapa perpisahan terjadi tanpa alasan yang bisa diterima, namun hal itu bukan alasan untuk berhenti mempercayai cinta yang datang kemudian.
7. Tell Me That You Love Me: Ketulusan dalam Keheningan
Tell Me That You Love Me (Image by JustWatch.com).
Lewat kisah Cha Jin Woo dan Jung Mo Eun, Tell Me That You Love Me menggambarkan cinta yang tidak banyak bicara namun penuh makna. Ini adalah narasi tentang kehadiran emosional, komunikasi non-verbal, dan penerimaan sepenuh hati.
Bagi yang merasa tidak pernah benar-benar didengar dalam hubungan, drama ini menunjukkan bahwa cinta tidak harus selalu dijelaskan. Hubungan yang dibangun atas dasar pengertian dan kejujuran bisa menjadi bentuk penyembuhan dari luka masa lalu.
8. Nothing Uncovered: Ketika Cinta Berbalik Menjadi Pengkhianatan
Nothing Uncovered (Image by JustWatch.com).
Nothing Uncovered menggambarkan perasaan hancur saat seseorang yang dipercaya sepenuhnya justru menghilang atau berkhianat di saat paling kritis. Dalam perjuangan untuk membersihkan nama, tokoh utamanya juga harus merekonstruksi kepercayaannya terhadap cinta.
Cerita ini cocok bagi siapa saja yang pernah merasa ditinggalkan dalam keadaan rapuh. Penonton akan melihat bahwa kekuatan sejati muncul dari keberanian untuk tidak menyerah pada trauma dan melangkah dengan kepala tegak.
9. The Atypical Family: Menemukan Harapan Setelah Kehilangan Diri
The Atypical Family (Image by JustWatch.com).
The Atypical Family menggabungkan elemen fantasi dengan tema depresi dan kehilangan arah. Tokohnya yang dulu memiliki kekuatan unik kini terpuruk, hingga hadir seseorang yang mengubah segalanya. Kisah ini menekankan pentingnya dukungan emosional dalam proses penyembuhan.
Bagi yang merasa kehilangan arah akibat ditinggalkan tanpa kejelasan, drama ini memberikan pelajaran bahwa perubahan bisa dimulai dari satu momen kecil. Terkadang, orang yang datang di titik terendah hidup justru membawa makna paling besar.
(kpl/cyk)
Chloe Yacinta Kemur
Advertisement