Festival Film Solo 2013, Ajang Kompetisi Film Fiksi Pendek Terbaik

Festival Film Solo 2013, Ajang Kompetisi Film Fiksi Pendek Terbaik Festival Film Solo. Sumber: Press Release

Kapanlagi.com - Memasuki tahun 2013, Festival Film Solo (FFS) kembali membuka pendaftaran untuk Program Kompetisi Film Fiksi-Pendek Indonesia. Dua kategori yang dikompetisikan adalah, Kategori Umum-Nasional atau biasa disebut Ladrang Award, dan juga Kategori Pelajar-Nasional atau Gayaman Award.Festival yang memang mengkhususkan diri pada film fiksi-pendek ini, dari tahun ke tahun mendapatkan apresiasi yang luar biasa dari para pembuat film tanah air. Pada penyelenggaraan tahun 2012, sebanyak 218 film pendek di daftarkan pada panitia dan hanya meloloskan 30 film yang dipertontonkan publik dalam delapan sesi pemutaran selama empat hari berlangsungnya festival, dengan jumlah penonton mencapai empat ribu orang. Selain itu, sebanyak 80 persen film yang diputar berstatus tayang perdana (world premiere) di FFS, sebelum diputar di berbagai festival film, baik festival nasional maupun internasional.Septian Ayok, Koordinator Kompetisi dan Pusat Data FFS, menjelaskan, “Ketatnya seleksi yang dilakukan oleh para kurator kami memang untuk menjamin berkualitasnya film-film yang nantinya disaksikan oleh penonton yang hadir. Harapan kami, penonton yang datang dari berbagai kota, selain bisa menyaksikan film yang berkualitas, juga film-film pendek paling baru yang beredar di tanah air.”Pada FFS 2013, film-film yang berkompetisi akan melalui tahap seleksi oleh para kurator yang terdiri atas Adrian Jonathan Pasaribu, Fanny Chotimah, Ronny P. Tjandra dan Ayu Mitha Radila, sebelum masuk pada penjurian final di masing-masing kategori.Dewan Juri Ladrang Award 2013 terdiri dari Seno Gumira Ajidarma, Hikmat Darmawan dan Ifa Isfansyah. Seno Gumira Ajidarma kita kenal sebagai salah satu tokoh dalam dunia perfilman dan sastra, yang tulisannya telah diterjemahkan ke berbagai bahasa. Hikmat Darmawan adalah pengamat, kritikus film dan Redaktur RumahFilm.org yang menulis buku penting tentang perfilman nasional berjudul Menjegal Film Indonesia. Sedangkan Ifa Isfansyah dikenal publik sebagai sutradara muda yang film-film pendeknya telah mendapat banyak penghargaan baik nasional mapun internasional. Ifa adalah juga sutradara GARUDA DI DADAKU yang meraih 1,4 juta penonton. Film panjang keduanya, SANG PENARI, dinobatkan sebagai Film Terbaik pada Festival Film Indonesia sekaligus mengantarkannya sebagai Sutradara Terbaik Indonesia tahun 2011.Pada Dewan Juri Gayaman 2013, ada nama Benny Benke, Senoaji Julius dan Astu Prasidya. Benny Benke adalah seorang jurnalis film dan menulis beberapa judul buku. Senoaji Julius salah satu pendiri Fourcolours Films Yogyakarta yang mengenyam pendidikan Drama School, Box Hill Institute Victoria, Australia pada 1997-1998. Pada 2007 ia juga menjadi dosen tamu pada Australian National University (ANU) untuk studi khusus film pendek. Sedangkan Astu Prasidya dikenal sebagai seorang animator tanah air yang telah menghasilkan film-film pendek berkualitas.Festival Film Solo akan berlangsung pada tanggal 1-5 Mei 2013. Sedangkan masa pendaftaran kompetisi dibuka mulai 5 Januari hingga 15 Maret. Ketentuan pendaftaran bisa disimak di website www.festivalfilmsolo.com termasuk pengisian formulir pendaftaran yang dilakukan secara online di website tersebut. Pendaftaran kompetisi tidak dikenakan biaya apapun.

Suasana diskusi FFS 2012Suasana diskusi FFS 2012

Festival Film Solo 2013, Arena Kompetisi Film Fiksi Pendek Terbaik Tanah Air


Memasuki tahun 2013, Festival Film Solo (FFS) kembali membuka pendaftaran untuk Program Kompetisi Film Fiksi-Pendek Indonesia. Dua kategori yang dikompetisikan adalah, Kategori Umum-Nasional atau biasa disebut Ladrang Award, dan juga Kategori Pelajar-Nasional atau Gayaman Award.


Festival yang memang mengkhususkan diri pada film fiksi-pendek ini, dari tahun ke tahun mendapatkan apresiasi yang luar biasa dari para pembuat film tanah air. Pada penyelenggaraan tahun 2012, sebanyak 218 film pendek di daftarkan pada panitia dan hanya meloloskan 30 film yang dipertontonkan publik dalam delapan sesi pemutaran selama empat hari berlangsungnya festival, dengan jumlah penonton mencapai empat ribu orang. Selain itu, sebanyak 80 persen film yang diputar berstatus tayang perdana (world premiere) di FFS, sebelum diputar di berbagai festival film, baik festival nasional maupun internasional.


Septian Ayok, Koordinator Kompetisi dan Pusat Data FFS, menjelaskan, “Ketatnya seleksi yang dilakukan oleh para kurator kami memang untuk menjamin berkualitasnya film-film yang nantinya disaksikan oleh penonton yang hadir. Harapan kami, penonton yang datang dari berbagai kota, selain bisa menyaksikan film yang berkualitas, juga film-film pendek paling baru yang beredar di tanah air.”


Pada FFS 2013, film-film yang berkompetisi akan melalui tahap seleksi oleh para kurator yang terdiri atas Adrian Jonathan Pasaribu, Fanny Chotimah, Ronny P. Tjandra dan Ayu Mitha Radila, sebelum masuk pada penjurian final di masing-masing kategori.


Dewan Juri Ladrang Award 2013 terdiri dari Seno Gumira Ajidarma, Hikmat Darmawan dan Ifa Isfansyah. Seno Gumira Ajidarma kita kenal sebagai salah satu tokoh dalam dunia perfilman dan sastra, yang tulisannya telah diterjemahkan ke berbagai bahasa. Hikmat Darmawan adalah pengamat, kritikus film dan Redaktur RumahFilm.org yang menulis buku penting tentang perfilman nasional berjudul Menjegal Film Indonesia. Sedangkan Ifa Isfansyah dikenal publik sebagai sutradara muda yang film-film pendeknya telah mendapat banyak penghargaan baik nasional mapun internasional. Ifa adalah juga sutradara Garuda di Dadaku yang meraih 1,4 juta penonton. Film panjang keduanya, Sang Penari, dinobatkan sebagai Film Terbaik pada Festival Film Indonesia sekaligus mengantarkannya sebagai Sutradara Terbaik Indonesia tahun 2011.


Pada Dewan Juri Gayaman 2013, ada nama Benny Benke, Senoaji Julius dan Astu Prasidya. Benny Benke adalah seorang jurnalis film dan menulis beberapa judul buku. Senoaji Julius salah satu pendiri Fourcolours Films Yogyakarta yang mengenyam pendidikan Drama School, Box Hill Institute Victoria, Australia pada 1997-1998. Pada 2007 ia juga menjadi dosen tamu pada Australian National University (ANU) untuk studi khusus film pendek. Sedangkan Astu Prasidya dikenal sebagai seorang animator tanah air yang telah menghasilkan film-film pendek berkualitas.Festival Film Solo akan berlangsung pada tanggal 1-5 Mei 2013. Sedangkan masa pendaftaran kompetisi dibuka mulai 5 Januari hingga 15 Maret. Ketentuan pendaftaran bisa disimak di website www.festivalfilmsolo.com termasuk pengisian formulir pendaftaran yang dilakukan secara online di website tersebut. Pendaftaran kompetisi tidak dikenakan biaya apapun.

(prl/dka)

Rekomendasi
Trending