'IN THE NAME OF LOVE', Perwujudan Mimpi Rudi Soedjarwo

Penulis: Yunita Rachmawati

Diterbitkan:

Kapanlagi.com - Rudi Soedjarwo akhirnya meraih mimpinya sendiri. Sutradara berbakat itu mewujudkan mimpi indah yang sudah bersemayam di dalam benak dan hatinya lewat karya film terbaru yang berjudul IN THE NAME OF LOVE."Ini mimpi lama saya. Sejak beberapa tahun lalu saya berharap bisa bekerja sama dengan aktor dan aktris besar yang ikut mendukung film ini," kata peraih Piala Citra Sutradara Terbaik lewat ADA APA DENGAN CINTA ini dalam jumpa pers di Jakarta, Rabu (12/3).Ia lalu menyebut nama Roy Marten, Christine Hakim, dan Tutie Kirana, yang diakuinya merupakan bintang-bintang yang punya reputasi luar biasa di dunia perfilman nasional.Diproduksi PT Valian Circle Production, film layar lebar yang dijadwalkan beredar secara nasional mulai 10 April 2008 itu memang didukung oleh nama-nama besar. Selain Roy, Christine, dan Tutie, musik ilustrasi dan scoring-nya digarap Addie MS, pemimpin Twilight Orchestra.Lebih dari itu, kata Rudi, ia juga sangat senang dapat menghadirkan bintang-bintang muda tapi juga sangat populer dewasa ini, termasuk Acha Septriasa yang membawakan lagu tema Cinta Bertahan karya Pongky Jikustik, yang musiknya digarap Addie MS. Rudi juga mendapatkan yang diinginkannya untuk menampilkan kelompok musik rock, Getah, yang memberinya lagu Segitiga Bermimpi dengan lirik berkisah tentang kejahatan terhadap anak-anak.Cinta Atau KehormatanIN THE NAME OF LOVE mengangkat tema sentral pertentangan antara cinta dan kehormatan. "Film ini mengisahkan lika-liku hubungan asmara sepasang kekasih dari dua keluarga besar, di mana cinta dan kehormatan adalah pilihan yang harus diambil salah satunya saja," katanya.Ketika disinggung tentang kemungkinan cerita film terbarunya itu terinspirasi kisah ROJALI DAN JULEHA (1980-an), ia mengatakan dirinya tidak tahu apakah ada kesamaan di antara keduanya. "Masalah cinta seperti ini masih saja ada sampai sekarang. Tetapi film ini tidak hanya membahas persoalan cinta semata, tetapi juga harga diri," jelas Rudi.Bagi Rudi, cinta bisa berakhir harmonis tetapi juga bisa menjadi tragedi. "Kalau harus memilih, bagi saya cinta adalah segala-galanya. Di sinilah letak perjuangan untuk mewujudkan cinta sejati," pungkasnya.Ia juga mengatakan, dari semua film bertema cinta yang pernah dibuatnya, termasuk ADA APA DENGAN CINTA dan MENGEJAR MATAHARI, film IN THE NAME OF LOVE adalah yang paling unik dan menuntut dirinya bekerja lebih keras.Berbicara tentang judul yang menggunakan bahasa Inggris, sang sutradara mengatakan bahwa kata-kata yang digunakan mudah diartikan, yakni love berarti cinta, name berarti nama, sehingga artinya adalah atas nama cinta. "Saya kira semua orang mengerti maksudnya."Menanggapi komentar tampilnya Roy Marten dalam film tersebut, padahal sekarang sang aktor sedang menghadapi perkara hukum di Surabaya, ia menjawab, "Film ini dibuat dua minggu sebelum bang Roy ditangkap." 

(Ashanty berseteru dengan mantan karyawannya, dirinya bahkan sampai dilaporkan ke pihak berwajib.)

(*/boo)

Rekomendasi
Trending