Jadi Pemain dan Sutradara di Komedi Horor 'SEKAWAN LIMO', Bayu Skak Kesulitan Syuting di Alam - Terkendala Cuaca

Jadi Pemain dan Sutradara di Komedi Horor 'SEKAWAN LIMO', Bayu Skak Kesulitan Syuting di Alam - Terkendala Cuaca
Bayu Skak ©KapanLagi.com/Muhammad Akrom Sukarya

Kapanlagi.com - Setelah sukses dengan seri film berbahasa Malang berjudul YOWIS BEN, Bayu Skak kembali hadir dengan SEKAWAN LIMO. Namun kali ini bukan bergenre drama komedi, melainkan komedi horor.

Di film ini Bayu kembali menjadi sutradara serta bintang utama. Ia pun berusaha menjalankan dua jabatan tersebut dengan sebaik-baiknya.

"Saya jadi sutradara dan pemain. Saat bermain bagaimana saya men-deliver peran dengan baik, saat menjadi sutradara bagaimana saya men-deliver ceritanya dengan baik," kata Bayu ditemui di Epicentrum XXI, kawasan Rasuna Said, Jakarta Selatan, Kamis (27/6).

1. Tantangan Syuting di Alam

KapanLagi.com/Muhammad Akrom Sukarya

Yang menantang bagi Bayu Skak saat membuat film SEKAWAN LIMO karena memakai setting lokasi di alam. Hal itu sulit karena kondisi cuaca tidak bisa dipastikan.

"Sesuatu hal yang sangat rumit karena syuting di alam. Bukan hanya saya, tapi bagi teman-teman lain pasti mengalami hal baru. Sulitnya itu karena curah hujan tinggi dan segala macam," ucap Bayu.

2. Penting Membuat Film Berbahasa Daerah

Chand Parwez sebagai produser mengaku langsung jatuh cinta saat pertama membaca sinopsis SEKAWAN LIMO. Terlebih bersama Bayu Skak ia lagi-lagi membuat film berbahasa Jawa. Menurutnya, penting membuat film dengan bahasa daerah.

"Saya dulu dianggap gila karena bikin film YOWIS BEN dan terbukti bahwa saya tidak gila karena ternyata menginspirasi lahirnya banyak film berbahasa daerah. Kita punya banyak bahasa daerah tapi makin hari makin hilang padahal itu kekayaan kita, sesuatu yang penting untuk dihadirkan terus," papar Chand Parwez pada kesempatan yang sama.

(Di tengah kondisi kesehatan yang jadi sorotan, Fahmi Bo resmi nikah lagi dengan mantan istrinya.)

Rekomendasi
Trending