Review 'SELEPAS TAHLIL': FIlm Horor yang Mengandung Pesan Moral

Penulis: Umar Sjadjaah

Diperbarui: Diterbitkan:

Review 'SELEPAS TAHLIL': FIlm Horor yang Mengandung Pesan Moral
Credit: instagram.com/filmselepastahlil

Kapanlagi.com - SELEPAS TAHLIL sempat disebut sebagai salah satu film horor Indonesia yang menawarkan kisah berbeda dari kebanyakan. Dibintangi oleh Aghniny Haque, Bastian Steel, dan Epy Kusnandar, SELEPAS TAHLIL bukan sekadar film horor melainkan sebuah perjalanan emosional tentang keluarga, kutukan, dan rasa bersalah yang terlambat disadari.

Film ini mengangkat kisah viral di podcast Lentera Malam tentang teror dari jenazah usai tahlilan. Cerita bermula dari kematian misterius Hadi (Epy Kusnandar), yang jenazahnya tidak bisa dikuburkan dengan tenang. Bukannya tenang di liang lahat, jenazah justru bangkit dan berjalan sendiri dari Surabaya ke Lamongan.

Dua anaknya, Saras (Aghniny Haque) dan Yudhis (Bastian Steel), pun harus menghadapi kenyataan bahwa ayah yang mereka pikir mereka kenal ternyata menyimpan rahasia gelap—rahasia yang kini meneror mereka lewat perjanjian ilmu hitam dari masa lalu.

Berikut adalah review SELEPAS TAHLIL dari redaksi KapanLagi.com. Buat KLovers yang nggak mau mendapat banyak spoiler, kamu bisa stop membaca sampai di sini ya.

1. Kekuatan Utama: Akting Ciamik Tiga Tokoh Utama

Epy Kusnandar, Bastian Steel, dan Aghniny Haque membuktikan kualitasnya sebagai aktor dan aktris top Tanah Air. Akting mereka yang solid menjadi nyawa bagi film berdurasi 1 jam 36 menit ini. Terlepas dari genre utama film ini yang merupakan horor, perpaduan akting ketinganya sukses menambahkan bumbu drama keluarga di tengah ketegangan yang berusaha disajikan.

(Kondisi Vidi Aldiano bikin khawatir, kesakitan jalan di panggung dan dituntun Deddy Corbuzier.)

2. Sinematografi dan Sound Effect

Dari sisi teknis pengambilan gambar dan pemilihan suara, film ini menyajikan racikan yang pas, nggak kurang, nggak lebih. Suasana horor dapat dicapai dengan komposisi warna yang nggak gelap berlebihan. Sound effect yang dipilih menambah intensitas ketegangan, sehingga tidak memerlukan lagi jumpscare yang berlebih buat menggiring penonton ke sana.

3. Pesan Moral yang Disajikan

Film ini memberikan pesan moral yang amat gamblang. "Kita bisa lari dari hantu tapi nggak bisa lari dari keluarga kita sendiri," ujar Aghniny dalam sebuah dialog, menggambarkan pesan moral utama dari film ini.

Sebagai film yang mayoritas ditonton oleh generasi muda, para penonton disadarkan dengan betapa pentingnya kepedulian terhadap kedua orangtua yang telah bersusah payah membesarkan mereka. SELEPAS TAHLIL seolah 'menyuruh' kita untuk berbakti kepada orangtua selagi mereka masih hidup di dunia.

4. Ruang Untuk Improvisasi

Dialog bahasa Jawa yang ada di film ini dirasa hambar atau 'kurang medhok'. Patut dimaklumi karena dua dari tiga tokoh utama yakni Epy Kusnandar dan Bastian Steel bukanlah berasal dari suku Jawa. Tetapi, effort mereka untuk menggunakan bahasa Jawa yang meskipun masih bercampur dengan Bahasa Indonesia patut diberi apresiasi tersendiri.

Selain itu, film ini disebut horor mainstream karena masih mengangkat budaya Islam dan Jawa yang sudah sangat sering digunakan sebagai daya tarik untuk menggaet penonton. Meski begitu, dua unsur ini disajikan 'apa adanya' dan dirasa dekat dengan kehidupan keseharian sebagain besar masyarakat Indonesia.

5. Rating

Dari sejumlah ulasan di atas, SELEPAS TAHLIL mendapat penilaian 8/10 dari tim editorial KapanLagi.com. Menarik bila ke depan ada sekuel yang digarap oleh BION Studios untuk film ini, dengan beberapa upaya untuk membuat SELEPAS TAHLIL lebih 'menggigit' lagi.

(Segera nikah! Clara Shinta dan Lxa posting foto pre-wedding tanpa bersentuhan.)

(kpl/ums)

Editor:

Umar Sjadjaah

Rekomendasi
Trending