Strategi Visinema Dorong Industri Kreatif Indonesia Bersaing dengan Hollywood, Tunjuk Bos Baru hingga Ekspansi Perusahaan

Penulis: Editor KapanLagi.com

Diterbitkan:

Strategi Visinema Dorong Industri Kreatif Indonesia Bersaing dengan Hollywood, Tunjuk Bos Baru hingga Ekspansi Perusahaan
Credit Foto: Dokumentasi Pribadi

Kapanlagi.com - Visinema, salah satu studio produksi film terbesar Indonesia selalu konsisten untuk merealisasikan potensi industri kreatif Indonesia agar bisa jadi salah satu pemain dunia. Sejalan dengan itu, berbagai strategi ekspansi perusahaan di luar produksi film pun terus dilakukan.

Visinema baru-baru ini melakukan pengembangan ke arah Intellectual Property (IP) dan juga penambahan manajemen. Herry Salim, mantan Country Manager Walt Disney Indonesia menjadi Presiden Grup dan juga CEO Visinema Studios, dan Aldi Haryopratomo, mantan CEO GoPay dan juga komisaris HaloDoc, eFishery dan Kitabisa, menjadi komisaris Visinema.

"Saya percaya potensi industri kreatif Indonesia bisa sebesar Korea atau Hollywood. Namun untuk merealisasikan potensi industri, tidak bisa hanya mengandalkan kreasi berkualitas saja, tapi harus dilengkapi manajemen yang kuat dan ekspansi lini usaha ke ranah Intellectual Property (IP). Oleh karena itu, Visinema dengan bangga merangkul pemimpin dengan pengalaman industri hiburan dan pengembangan IP yaitu Herry Salim, dan juga Aldi Haryopratomo yang telah terbukti mampu membangun fondasi bagi perusahaan untuk berkembang pesat, seperti halnya di sektor teknologi." ungkap Angga Sasongko, Founder dan CEO Visinema.

1. Maksimalkan Potensi Industri Kreatif Indonesia

Visinema melalui Visinema Studios juga memiliki IP berbagai cerita terkenal di Indonesia. Sebut saja seri animasi Nussa, Filosofi Kopi, Keluarga Cemara hingga seri anak-anak Domikado serta film animasi yang akan rilis selanjutnya, Jumbo. Selanjutnya pengembangan IP ini akan digawangi oleh Herry Salim, selaku Presiden Visinema dan juga CEO Visinema Studios.

"Berdasarkan pengalaman saya di industri hiburan global, saya percaya Visinema memiliki potensi untuk jadi katalis perkembangan industri hiburan di Indonesia. Angga dan tim Visinema telah menguasai cara storytelling yang mengena di hati menonton Indonesia. Sekarang saatnya Visinema naik kelas tidak hanya dari sisi kreatif namun juga distribusi serta komersial. Ekspansi ini juga akan memaksimalkan potensi industri kreatif Indonesia agar bisa semakin mengglobal," ungkap Herry Salim, Presiden Visinema yang juga merangkap CEO Visinema Studios.

Optimisme yang sama juga dinyatakan oleh Aldi Haryopratomo selaku Komisaris Visinema, "Industri kreatif, termasuk film memiliki dampak langsung ke sektor lain. Karena kesuksesan K-Drama, produk Korea dari makanan, kosmetik, fesyen hingga pariwisata digemari masyarakat seluruh dunia. Selain itu, IP yang dihasilkan oleh perfilman bisa menyebar luas tanpa distribusi fisik, sama halnya dengan teknologi. Saya yakin Visinema akan terus membawa cerita, budaya dan produk Indonesia mendunia."

(Rumah tangga Tasya Farasya sedang berada di ujung tanduk. Beauty vlogger itu resmi mengirimkan gugatan cerai pada suaminya.)

2. Berbagai Pencapaian Visinema Dalam Setahun Terakhir

Menurut data Media Partners Asia, investasi konten video dan film Indonesia meningkat 13% di tahun 2022, senilai $979juta, terbesar di Asia Tenggara. Setahun belakangan, Visinema telah mencetak berbagai pencapaian. Dari sisi produksi film, Visinema Pictures telah mencetak hits seperti Mencuri Raden Saleh yang telah ditonton lebih dari 2,3 juta penonton bioskop dan juga Hari ini Akan kita Ceritakan Nanti salah satu top-10 Netflix.

Di ranah distribusi, Bioskop Online sendiri telah diakses oleh lebih dari 11 juta penonton dengan lebih dari 200 konten lokal dari 100+ pembuat film di 15+ provinsi Indonesia.

(kpl/gtr)

Rekomendasi
Trending