Terbentur Durasi, 'DILAN 1990' Hapus Beberapa Adegan di Novel

Diterbitkan 15 Desember 2017 10:30 WIB

Pemain Film 'DILAN 1990'. (Credit: KapanLagi.com/Muhammad Akrom Sukarya)

Kapanlagi.com - Mengangkat sebuah kisah dari novel ke layar lebar tentu bukan perkara mudah. Dari segi cerita, novel bisa menjabarkan banyak hal secara mendetil tanpa harus terbentur dengan durasi waktu. Berbeda dengan film layar lebar, sang sutradara dituntut untuk pintar memangkas cerita tanpa harus mengurangi adegan-adegan penting.

Itulah yang tengah dirasakan oleh Fajar Bustomi saat ini. Menjadi sutradara DILAN 1990 membawa banyak sekali kesan bagi dirinya. Di satu sisi, ia merasa semangat lantaran film tersebut diangkat dari novel yang juga ia gemari. Namun di sisi yang lain, ia cukup sedih karena harus memangkas beberapa adegan di novel akibat terbentur dengan durasi.

"Ada beberapa adegan pengen semua dimasukkin dari novel setebal 300 halaman jadi film dengan durasi 2 jam, tapi susah juga. Masa 1 buku aja dibelah jadi 2 film? Agak sedih sih sebenarnya," ungkap Fajar saat preskon trailer dan poster film Dilan di XXI Lippo Mal Kemang, Jakarta Selatan, Rabu (13/12).

Meski harus hilangkan beberapa adegan di novel, Fajar optimis film tersebut akan sukses. (Credit: KapanLagi.com/Bambang E Ros)

Oleh karenanya, Fajar pun harus meminta bimbingan Pidi Baiq selaku penulis novel lantaran harus meringkas beberapa adegan. "saya nyutradarain berdua sama Ayah Pidi, jadi yang lebih tahu dia. Setiap adegan didampingi oleh Ayah Pidi," tuturnya.

Namun, terlepas dari kekurangannya, Fajar mengaku optimis tentang kesuksesan film tersebut. Karena selain kisah cinta romantis antara Dilan dan Milea, film DILAN 1990 juga akan menyuguhkan cerita mengenai keluarga, lingkungan dan negara. Ia berharap film tersebut bisa diterima oleh semua lapisan masyarakat.

"Semuanya dibahas di film ini, gimana cara orangtua didik Milea, cara nerima tamu yang sopan. Banyak hal yang musti disaring namun point penting dari buku jangan sampai hilang, jangan sampai boring ceritanya. Buat yang nggak baca novelnya, semoga bisa menikmati indahnya buku lewat film ini," pungkas Fajar.