1. Menggandeng Sederet Bintang Top Tanah Air

Sekuel ketiga ini kembali menggandeng Donny Alamsyah yang berperan sebagai seorang hakim bernama Dimas. Selain itu, ada juga Imelda Therinne, Ully Triani, dan Eduwart Manalu yang ikut berperan sebagai karakter untuk membangun cerita dan konflik yang menguras emosi.

PESAN BERMAKNA JILID III kembali disutradarai oleh Orista Primadewa yang sebelumnya juga menjadi sutradara film kedua yang tayang 2022 lalu. Nah, film ini sendiri diadaptasi dari novel karya D.Y. Witanto berjudul Eutanasia.

2. Konflik dalam Profesi dan Kehidupan Rumah Tangga Dimas

Menurut sang sutradara, alur cerita PESAN BERMAKNA JILID III merupakan kelanjutan dari film kedua. Hal inilah yang membuat Purwokerto dipilih menjadi latar belakang cerita dalam film tersebut. Dikisahkan Dimas yang baru menikah dengan Dinda (Imelda Therinne) menjalani kehidupannya sebagai seorang hakim di Purwokerto. Namun, sebuah kasus muncul dan menimbulkan pertentangan batin dalam dirinya.

Seorang perempuan bernama Keumala (Ully Triani) yang mengidap suatu penyakit tiba-tiba mengajukan sebuah permohonan di pengadilan. Permohonan tak bias aini menimbulkan pertentangan dalam batin Dimas antara mengikuti hukum perundang-undangan yang ada dan hati nuraninya sebagai seorang manusia.

Namun, ternyata hubungan Dimas dan Keumala nggak hanya di dalam ruang persidangan saja. Keumala mulai masuk ke dalam kehidupan pribadi sang hakim tersebut yang menimbulkan konflik tersendiri antara ia dan istrinya. Kehadiran Keumala yang muncul tiba-tiba dalam kehidupan Dimas ini pun menimbulkan pertanyaan. Sebenarnya, siapa sih sosok perempuan misterius tersebut?

Jadi penasaran kan? Langsung saja tonton Live Streaming PESAN BERMAKNA JILID III pada pukul 14.00 WIB di Vidio, langsung saja klik di sini!

3. Rangkaian dari Perayaan HUT Mahkamah Agung ke-78

PESAN BERMAKNA JILID III hadir sebagai rangkaian dari perayaan HUT Mahkamah Agung RI ke-78. Film ini merupakan kerja sama Mahkamah Agung dengan EMTEK dan SCTV yang dihadirkan untuk membangkitkan kebanggaan terhadap profesi hakim dan lembaga peradilan. Selain itu, diharapkan nilai dan pesan moral yang terkandung di dalamnya dapat menumbuhkan semangat integritas dan nilai kejujuran.

Nggak hanya itu saja, film ini merupakan upaya Mahkamah Agung dalam mendekatkan diri dengan masyarakat agar makin dicintai oleh masyarakat dan harapannya dapat mewujudkan regenerasi calon hakim muda yang jujur dan berkualitas.