Wulan Guritno dan Yusuf Mahardika Cerita Adegan Lempar Telur, Berapa Kali Take?
Diperbarui: Diterbitkan:

Yusuf Mahardika - Wulan Guritno (cr: KapanLagicom/Daniel Kampua)
Kapanlagi.com - Wulan Guritno dan Yusuf Mahardika kini tengah menjadi sorotan setelah beradu akting dalam film "Norma: Antara Mertua dan Menantu". Film ini mengisahkan tentang perselingkuhan yang melibatkan karakter yang mereka perankan.
Yusuf Mahardika berperan sebagai Irfan, suami yang berselingkuh dengan ibu mertuanya, Rina yang diperankan oleh Wulan Guritno. Ini menjadi tantangan tersendiri bagi Yusuf yang lebih dikenal dari layar televisi. KapanLagi Talks kali ini akan membahas dilm tersebut bersama dua bintang utamanya, meluncur!
Advertisement
1. Flashback Sedikit, Apa Sih Reaksi Kalian Saat Denger Kasus Asli Film NORMA: ANTARA MERTUA DAN MENANTU?
KapanLagicom/Daniel Kampua
Wulan Guritno: "Itu salah satu berita yang berseliweran terus aku sempet yang kayak wow gila nih dunia udah gila ya ya gitu bergumam sendiri gitu."
Yusuf Mahardika: "Kaget sih ya ada kejadian kok bisa sih kayak gitu kok bisa sih gitu sih."
Wulan Guritno: "Apalagi kan aku ibu ya, I mean dan time me happen gitu maksudnya seorang ibu bisa ya kayak gitu gitu."
(Festival Pestapora 2025 dipenuhi kontroversi, sederet band tiba-tiba memutuskan untuk CANCEL penampilannya.)
2. Saat Pertama Kali Ditawari Main Film Ini, Seperti Apa Respon Kalian?
KapanLagicom/Daniel Kampua
Yusuf Mahardika: "Kalau aku sih ya balik lagi ngelihat skenarionya gitu kayak pertama kali baca juga. Wah ternyata rumit dan kompleks ya gitu karena kan script-nya balik lagi ini kan film kita bukan bikin biografi. Di sini tetap film hiburan jadi semua ada yang ditambahi ada yang dikurangin agar menjadi satu tontonan yang menarik. Waktu awal baca statusnya cuman di rumah aja orangnya cuman itu-itu aja tapi kompleksnya minta ampun. Jadi ngerasa kayak 'bisa nggak ya' gitu awal ditawarin tuh kayak ada rasa kayak gitu, 'bisa nggak ya sanggup nggak ya'. Cuman pas ngelihat ada Mas Rosa di situ aku kayak oke, ada Mas Rosa juga."
Wulan Guritno: "Itu jawaban aku semua udah kamu sama."
Yusuf Mahardika: "Iya karena sama tuh jawabannya yang ngebantuin banget Mas Rosa lah akting coach kita agak jadi sangat-sangat terbantu lah dengan kehadiran dia gitu."
Wulan Guritno: "Sebenarnya jawabannya sama persis sih, kayak gitu awalnya ya nggak ada urusan sama keviralan ini terus menerima atau tidak menerima karena cerita viral gitu bukan itu. Tapi balik lagi memang ke skenario gitu terus memang tadinya mau nolak karena pas baca."
Yusuf Mahardika: "Tarik nafas."
Wulan Guritno: "Berat banget ya nih perempuan gitu, 'jadi Si Rina ini meraninnya bisa nggak ya aku' gitu. Daripada malu maluin gitu nah terus ada Mas Rosa karena oke kita ada pendampingan dari mas Rosa jadi akhirnya oke. Ya ada tertantangnya juga walaupun ada ketakutan juga gitu jadi ya tapi akhirnya memutuskan gua ambil deh tantangannya daripada ketakutan cie."
Advertisement
3. Apa Lagi Sih yang Disajikan di Film Ini Selain Soal Perselingkuhan?
KapanLagicom/Daniel Kampua
Yusuf Mahardika: "Mungkin yang kita nggak akan lihat di sini emosi, emosi yang nggak pernah norma ungkapin kali ya. Jadi berangkatnya dari situ bukan yang bukan yang ada di depan layar selama ini kita lihat gitu. Selama ini kan kita cuma bisa lihat dari interview segala macam. Nah mungkin dari sini kita bisa lihat apa yang sebenarnya norma rasain gitu. Gimana dia mengikhlaskan kejadian semua ini gitu dari situ."
Wulan Guritno: "Ya memang film ini lebih ke dari sudut pandangnya Norma gitu bukan dari sudut pandangnya Rina ataupun Irfan gitu ataupun Si Bapak. Walaupun memang segala sesuatu sebab akibat mengapa itu semua terjadi dari masing-masing tokoh itu atau karakter itu jelas gitu. Tetapi di sini diambil dari sudut pandang yang normal. Nanti tokoh yang ku perankan ini Rina tidak bisa disamakan 100% dengan yang aslinya. Kita tidak tahu apa yang dia rasa, aku, aku pun tidak tahu apa yang kalau kebetulan Tissa udah ketemu kan sama norma dan sudah ngobrol langsung gitu. Kalau kita kan tidak dengan Si (ibu) dan Si Rozi, di sini namanya pun Irfan kan kalau Norma namanya tetap Norma ini namanya Irfan, aku namanya Rina bukan Rihanah gitu kan Jadi memang ter-inspired balik lagi tapi yang sesungguhnya terjadi pada orang tersebut kita tidak tahu. Jadi ini memang benar-benar based on script aja. karakter ini dikembangkan untuk kebutuhan film."
4. Cerita Dong BTS Saat Kalian Dilempar Telur!
KapanLagicom/Daniel Kampua
Wulan Guritno: "Aku dua kayaknya deh."
Yusuf Mahardika: "Satu ya satu kali take tapi kan oh..."
Wulan Guritno: "Iya satu kali maksudnya yang di kepala."
Yusuf Mahardika: "Oh yang di kepala dua kalau aku satu itu cuma satu kali take. Tapi emang kita latihannya lumayan banyak 7 sampai dia 7x8 kali ada tuh latihan."
Wulan Guritno: "Jadi diulang diulang-ulang sampai perfect karena pokoknya nanti pas take dengan telur itu harus cuman kalau bisa satu kali gitu. Karena kalau sampai harus ngulang ya kita harus mandi dulu dong bersih-bersih makan waktu cukup lama. Jadi ya udah dan alhamdulillah berhasil satu kali."
Yusuf Mahardika: "Nangis, jadi kalau nggak berhasil sih nangis kita itu nangisnya beneran ya."
Wulan Guritno: "Aduh ngulang kan tahu nggak sih bau telur tuh kayak apa di badan kita itu mandi kan nggak hilang. Lama sih harus keramasnya itu akhirnya pas dekat aku cuman gini doang bau banget gitu kan jadi kayak..."
Yusuf Mahardika: �Ide itu juga datangnya on set karena awalnya cuman batu kalau batu kayak..."
Wulan Guritno: "Nggak kelihatan."
Yusuf Mahardika: "Nggak kelihatan kayak mental mending udah gitu biarpun pakai batu-batu."
Wulan Guritno: "Nggak kelihatan dramatis gitu loh kan tadinya cuman dilemparin kerikil deh."
Yusuf Mahardika: "Kita kayak pakai telur aja kali ya."
Wulan Guritno: "Kayaknya emang ide kita berdua, emang ide kita."
Yusuf Mahardika: "Sok ide sih dilakuin kan."
Wulan Guritno: "Apa pakai telur ya, iya harusnya pakai telur lagi duar berarti masa nggak pakai telur kita bilang gitu ke astradanya pertama."
Yusuf Mahardika: "Pak guntur setuju."
Wulan Guritno: "Iya, terus malam mereka bilang 'emang kalian berdua mau dikenain telur?'
Wulan Guritno: "Yah kenapa."
Yusuf Mahardika: "Kalau udah begini mah mau."
Wulan Guritno: "Iya kan langsung aja kenapa sih tiba-tiba kita kepikiran itu aneh banget ya kita berdua, habis itu nyusahin kan."
Yusuf Mahardika: "Harus mandi, harus mandi lagi."
Wulan Guritno: "Tapi bagus jadinya."
5. Boleh Spill Nggak Adegan yang Paling Banyak Take?
KapanLagicom/Daniel Kampua
Yusuf Mahardika: "Kayaknya paling banyak penggerebekan deh di kamar sebelum kejadian di geret warga itu ya scene penggerebekan karena ribet."
Wulan Guritno: "Rata-rata semuanya scene scene yang ribet lama dan banyak pengulangan kalau yang di pengadilan ya nggak sih."
Yusuf Mahardika: "Oh pengadilan juga pengadilan."
Wulan Guritno: "Iya pengadilan juga cuma memang yang telur specifically dibuat latihannya sedemikian rupa biar sekali take gitu. Tapi itu maksudnya mungkin sebenarnya yang 7 kali latihan itu adalah take-nya yang salah-salah gitu."
6. Ada Perspektif Baru Nggak Sih yang Kalian Dapat Setelah Main Film Ini?
KapanLagicom/Daniel Kampua
Yusuf Mahardika: "Susah banget pertanyaannya oksigen lagi tipis lagi nih di kepala."
Wulan Guritno: "Lagi bulan puasa ulang lagi boleh nggak apa-apa. dari sebuah kejadian itu kita nggak bisa membuat pukul rata akan segala sesuatu karena setiap keluarga itu punya ceritanya masing-masing punya kisahnya masing-masing. dan setiap tokoh di keluarga tersebut si bapaknya itu juga punya kisah background trauma atau apapun yang berbeda jadi bagaimana hmm di setiap keluarga. Ih kok jadi sok tahu banget gue ya padahal kayak dua."
Yusuf Mahardika: "Kultum sebelumnya."
Wulan Guritno: "Gimana caranya ya si keluarga ini dengan berbagai dengan caranya masing-masing membuat keluarganya solid dengan trust dan lain sebagainya gitu nggak bisa lah dipukul rata kejadian yang di film NORMA ini. Tapi ya it happen gitu ternyata hal-hal seperti itu tuh ternyata terjadi dan bisa terjadi gitu. Tapi nggak bisa dibuat menjadi pukul rata, serem juga ya nanti seorang anak ketakutan sama ibunya. Itu gila banget mau bawa pacarnya ke rumah ibu, 'nggak deh gara-gara film NORMA gua kenalin pacar gua ke ibu gue tuh' gila ya kan. Jadi nggak kayak gitu-gitu kan, pokoknya pendek ceritanya adalah apapun itu makanya kenapa film NORMA ini dibuat dan tayang buat lebaran juga dengan kisah ini gimana kita bisa memaknai ikhlas dan memaafkan."
Yusuf Mahardika: "Kalau aku jadi percaya bahwa hal-hal gila seperti ini terjadi di dunia ini jadi kita nggak bisa hindari juga. Tapi kita bisa mengantisipasi ya kalau aku sih jadi berpikir bahwa ternyata dalam sebuah hubungan ya mau keluarga ataupun yang lain. Ya trust sama komunikasi itu sepenting itu ternyata, jadi ya balik lagi trust sama komunikasi memang harus dijaga dari ya dari orang tua ke anak ngobrol atau dari kakak adik harus ngobrol juga. Jadi iya fundamentalnya tetap dikomunikasi sih.
7. Q & A
Q: Apa tema utama film Norma: Antara Mertua dan Menantu?
A: Tema utama film ini adalah perselingkuhan yang melibatkan karakter ibu mertua dan menantu.
Q: Siapa yang berperan dalam film Norma?
A: Wulan Guritno berperan sebagai Rina dan Yusuf Mahardika sebagai Irfan.
Q: Apa yang membuat film ini menarik?
A: Film ini menyajikan adegan emosional dan terinspirasi dari kisah viral yang nyata.
(Demo kenaikan gaji anggota DPR memanas setelah seorang Ojol bernama Affan Kurniawan menjadi korban. Sederet artis pun ikut menyuarakan kemarahannya!)
(kpl/cvn)
Advertisement