Konflik Dalam Pembuatan Film Yang Tercium Media

Konflik Dalam Pembuatan Film Yang Tercium Media
dok. isitimewa

Kapanlagi.com - Dalam pembuatan film Hollywood, tak jarang ada konflik yang terjadi. Beberapa di antaranya begitu serius hingga menyebabkan perseteruan.
Konflik memang bukan hal baru dalam pembuatan film, apalagi jika dalam prosesnya melibatkan banyak orang. Banyak orang berarti ada banyak ide yang keluar. Itu bisa menjadi awal mula terciptanya konflik.
Kalau memang konflik sudah membesar, tentu akhirnya mencuat di media dan akhirnya diketahui semua orang. Wujudnya pun bermacam-macam mulai dari perseteruan antara pemain, sutradara, atau bahkan produsernya.
Settingan kah? Tentu tak ada yang bisa memastikan secara pasti. Yang pasti media telah mengendus konflik yang terjadi dan hal tersebut tersebar ke mana-mana. Berikut ini adalah beberapa contoh konflik dalam pembuatan film yang menjadi pemberitaan besar di media hiburan.
 

1. Cekcok Pemain Dan Sutradara

AMERICAN HISTORY X adalah salah satu film Hollywood yang digarap dengan tingkat artistik yang tinggi. Dalam filmnya kamu bisa melihat dua visualisasi berbeda yakni berwarna untuk setting masa kini dan hitam putih untuk setting masa lalu. Teknik flashback memang ditekankan dalam film satu ini.

Terlepas dari itu, ceritanya pun sangat berat dan penuh pesan moral. Tak heran bila pemeran utamanya, Edward Norton dinominasikan dalam Oscar lewat perannya dalam film.

Kisah manis di atas ternyata membungkus sebuah perseteruan yang berat. Sang sutradara, Tony Kaye ternyata banyak berkonflik dengan pihak produser dan juga Edward Norton, pemainnya. Kaye banyak tak sependapat terkait sisi artistik.

Saking jengkelnya, Kaye tidak menyertakan nama produser dan Norton di credit titlenya. Usahanya itu akhirnya gagal karena pihak produser mempercayai Norton untuk ikut serta dalam proses pengeditan.

Mengapa sih Kaye begitu benci dengan pemainnya satu itu? Kabar yang beredar menyatakan bahwa ia menganggap Norton sebagai aktor yang susah diarahkan.

(Lagi-lagi bikin heboh! Setelah bucin-bucinan, sekarang Erika Carlina dan DJ Bravy resmi putus!)

2. Berbeda Konsep

Di dua film BOURNE, yakni BOURNE SUPREMACY dan ULTIMATUM, Sutradara Paul Greengrass dianggap sukses bertandem dengan penulis naskah Tony Gilroy. Keduanya memang sukses meracik kisah spionase keren Bourne dengan bintangnya Matt Damon.

Tapi tahukah kamu, ternyata keduanya saling berseteru lho. Gilroy geram dengan Greengrass yang sering mengubah naskah yang ia tulis ketika syuting berlangsung. Bagi Greengrass, hal tersebut perlu dilakukan untuk hasil yang maksimal. Nyatanya itu membuat tandemnya tak terima.

Perseteruan tersebut memuncak saat Gilroy akhirnya naik pangkat menjadi sutradara di film BOURNE LEGACY (2012). Matt Damon yang menjadi bintangnya pun memilih untuk bersikap netral dengan tak ikut serta di dalamnya.

3. (Lagi) Sutradara VS Penulis

Perseturuan dalam 12 YEARS A SLAVE ini terhitung rapi tersimpan dan tak muncul ke permukaan. Hingga akhirnya hal tersebut terkuak karena 'insiden' dalam Oscar, ajang penghargaan tertinggi perfilman. Ironis bukan.

Perseteruan yang dimaksud terjadi antara sang sutradara Steve McQueen dan juga penulis naskahnya, John Ridley. Hal tersebut terendus ketika keduanya tak saling menyebutkan nama dalam pidato kemenangan mereka. Lihat saja video berikut ini, gesture Ridley terlihat tak nyaman dan menyimpan rahasia.

Selidik punya selidik ternyata perseteruan tersebut bermula ketika McQueen ingin membantu Ridley dalam menulis naskah dan meminta namanya disertakan dalam credit pembuatan naskahnya.

Permintaan McQueen ditolak mentah-mentah oleh Ridley. Alhasil keduanya pun saling tak bertegur sapa dan menjadi perang dingin kini.

4. Sutradara Penuh Emosi

Mood sutradara sangat berpengaruh kepada pemainnya lho. Hal tersebut terbukti benar dalam film horor THE SHINING yang dibintangi Jack Nicholson dan Clea Duvall serta disutradarai oleh Stanley Kubrick. Sang sutradara dalam filmnya itu membuat Clea Duvall stress berat.

Dalam film horor tersebut, Clea Duvall berperan sebagai seorang istri yang depresi dan terkurung dalam hotel angker selama berbulan-bulan. Untuk memoles penokohannya itu, Kubrick terus marah-marah dan mencaci maki sang aktris.

Hal tersebut langsung membuat Duvall stress sungguhan. Ia mengaku sampai sakit demam dan juga rontok rambutnya merasakan amarah Kubrick yang terus dialamatkan kepadanya. 

Keluhan yang sama juga dialami oleh pemain lainnya, Scattman Crothers yang mengaku sampai menangis karena adegannya diulang sebanyak 170 kali. Apa sih maunya Kubrick?

5. Marah-Marah ke Bawahan

Kamu yang mengidolakan Christian Bale perlu tahu tentang hal satu ini. Dalam filmnya TERMINATOR SALVATION, sang aktor pernah marah-marah dan melontarkan kata-kata kasar kepada Director of Photography yang tak sengaja mengganggu adegan syutingnya.

Dari rekaman video yang beredar, Bale tampak meluapkan emosinya tanpa pandang bulu. Ia tak peduli dengan alasan yang diutarakan oleh DoP tersebut dan terus melontarkan cacian yang kasar kepadanya.

Padahal saat ditelusuri, ternyata sang DoP hanya menjalankan pekerjaannya untuk mengecek apakah pencahayaan di lokasi syuting sudah bagus. Ia tak bermaksud mengganggu. Yang ia kerjakan semata menjalankan tugasnya.

6. Akting Setengah Hati

Sial benar nasib sutradara Kevin Smith. Film COP OUT garapannya flop di pasaran. Ia tak menyangka bahwa film komedi garapannya ini bisa gagal total. Padahal dalam film tersebut, ada nama seorang Bruce Willisyang dipasang menjadi pemain utama.

Usut punya usut ternyata justru Willis yang dinilai Smith sebagai penyebab utama kegagalan film tersebut. Dalam sebuah wawancara, Smith mengungkap bahwa sang aktor tidak dengan sungguh-sungguh dalam melakoni perannya dalam film ini.

Willis, seperti diungkap Kevin, terlihat malas dan tak bersemangat ketika berada di lokasi syuting. Pun hasil aktingnya pun sangat datar dan terlalu biasa untuk nama sekelas Bruce Willis.

Saking parahnya akting Bruce Willis dalam film ini, Smith menyebutnya sebagai akting seorang zombie. Wajar bila Smith sampai marah, gara-gara Willis film COP OUT disebut-sebut sebagai film terburuk dari sutradara Kevin Smith.

7. Sindir Sang Sutradara

Paramount Pictures

Nama Megan Fox mencuat lewat dua film TRANSFORMERS. Semua itu berkat sutradara Michael Bay yang meliriknya dan menggaetnya untuk menjadi heroine dalam dua film blockbuster.

Jasa Bay memang besar bagi setiap aktor yang digaetnya. Setiap dari mereka yang pernah membintangi film Michael Bay pasti terangkat pamornya. Dan hampir semuanya sepakat untuk tutup mulut jika ada yang bertanya tentang kejelekan Bay ketika di lokasi, kecuali Fox.

Sang aktris dalam sebuah wawancara keceplosan menyebutkan bahwa Michael Bay ibarat Hitler ketika berada di lokasi syuting. Entah sadar atau tidak, tapi Megan kekeuh dengan pernyataannya itu.

Alhasil ia pun langsung "dipecat" di seri ketiga TRANSFORMERS. Bay yang sakit hati memilih model Rosie Huntington-Whiteley untuk menggantikan Fox sebagai heroine dalam cerita.

(Ramai kabar perceraian dengan Raisa, Hamish Daud sebut tudingan selingkuh itu fitnah.)

(dig/dka)

Rekomendasi
Trending