Review 'JURASSIC WORLD: REBIRTH': Bukan Nostalgia Biasa

Penulis: Umar Sjadjaah

Diperbarui: Diterbitkan:

Review 'JURASSIC WORLD: REBIRTH': Bukan Nostalgia Biasa
Credit: imdb.com

Kapanlagi.com - SPOILER ALERT!!! JANGAN BACA ARTIKEL INI KALAU BELUM NONTON ATAU JIKA TAK INGIN MENDAPAT SPOILER !!!

Banyak netizen yang menyebut bila dua film terakhir dalam waralaba Jurrasic Park dianggap gagal memenuhi ekspektasi tinggi dari film pertama JURASSIC PARK di tahun 1993, meninggalkan kesan hambar di kalangan penggemar dan kritikus.

JURASSIC WORLD: REBIRTH yang saat artikel ini dirilis sedang tayang pada seluruh bioskop di Indonesia menjanjikan pengalaman yang lebih dekat dengan film pertama yang tayang tiga dekade lalu dibanding dua pendahulunya. Dengan pendekatan kreatif yang lebih segar, nuansa horor yang diperkuat, dan arahan dari sosok yang ahli dalam genre monster, film ini digadang-gadang bisa membawa kembali kejayaan waralaba ini.

Film ini kembali mengambil setting utama di sebuah pulau riset, pulau yang semula tidak dipakai karena dihuni dinosaurus yang dianggap terlalu berbahaya. Ini mengingatkan pada konsep awal Jurassic Park yang kental dengan nuansa survival. Berbeda dari dua film terakhir FALLEN KINGDOM & WORLD DOMINION yang menampilkan dinosaurus di kota besar, kali ini penonton akan kembali diajak menyelami ancaman nyata di habitat alami dinosaurus.

KLovers, berikut adalah review JURASSIC WORLD: REBIRTH dari redaksi KapanLagi. Buat kamu yang belum nonton atau nggak mau mendapat banyak spoiler bisa berhenti sampai sini saja ya.

1. Nostalgia Film Pertama

Penonton yang mengikuti dari film pertama langsung dibikin nostalgia di bagian awal film. Dibanding film-film sebelumnya, JURASSIC WORLD: REBIRTH memakai banyak adaptasi dari film pertama. Hal ini bikin para penikmat waralaba langsung berekspektasi bahwa film ini mutlak lebih baik dari beberapa film terakhir.

Keseruan tersebut dipermanis dengan kehadiran keluarga Reuben bersama dua putrinya, Teresa dan Isabella. Nggak cuma nostalgia belaka, film terbaru waralaba ini memberikan sentuhan yang lebih manusiawi, lebih dari sekadar kejar-kejaran manusia dan dinosaurus belaka.

(Kondisi Vidi Aldiano bikin khawatir, kesakitan jalan di panggung dan dituntun Deddy Corbuzier.)

2. Datar di Awal, Mulai Dar Der Dor di Pertengahan

Buat KLovers yang ingin ketegangan sepanjang film, kamu harus menurunkan ekspektasi lantaran sekitar setengah jam awal film ini tidak menyajikan aksi-aksi mendebarkan dan alur cenderung lambat. Bahkan, ada penonton yang terpantau mengantuk di awal film.

Namun, perlahan intensitas meningkat di pertengahan film dan langsung memenuhi sebagian besar harapan dari para pembeli tiket film arahan Gareth Edwards ini.

3. Scarlet Johansson Sang Aktris Bintang Lima

Scarlett Johansson berperan sebagai Zora Bennett sang agen rahasia yang mengambil misi berbahaya dan menjadi wajah utama dalam film ini. Beradu akting dengan nama beken seperti Jonathan Bailey, Mahershala Ali, dan Rupert Friend, wanita 40 tahun ini sanggup memberikan warna baru bagi film ini.

Totalitasnya tak perlu diragukan lagi. Tanpa mengesampikan bintang film sebelumnya, penulis menyebut bila tokoh utama bukan diperankan oleh Scarlett Johansson maka film ini berpotensi kehilangan nyawa. Lima dari lima bintang diberikan penulis kepada Scarlett Johansson di film ini, mirip seperti perannya di film LUCY yang mendapat peran sentral.

4. Ending yang Terasa Nanggung

Adegan terakhir yang seharusnya bikin film ini makin sempurna ternyata justru terlihat kurang realistis. Hal ini dirasa cukup disayangkan karena penonton sudah dibawa puas dengan adegan petualangan yang cukup seru dan intens. Tetapi, di ujung film ternyata ada plot hole di bagian ending yang bikin perasaan mengganjal ketika keluar dari studio.

5. Rating dari Editor

Film ini menjadi salah satu rekomendasi film di musim libur sekolah. Nilai 7,5 dari 10 diberikan buat film yang naskahnya kembali ditulis David Koepp usai 30 tahun. KLovers bisa menyaksikan petualangan seru dan menegangkan, walau di awal film terasa berjalan lambat dan memberikan ending yang kurang melegakan.

(Segera nikah! Clara Shinta dan Lxa posting foto pre-wedding tanpa bersentuhan.)

(kpl/ums)

Editor:

Umar Sjadjaah

Rekomendasi
Trending