Kapanlagi.com - Menjadi duta besar batik di sebuah boutique bernama Alleira membuat Annisa Pohan harus siap mempromosikan produknya kemana saja. Terlebih pangsa pasarnya yang tak hanya di Indonesia melainkan ke luar negeri membuat Annisa harus paham akan batik agar bisa diterima di masyarakat luas.

"Saya memang merupakan brand ambassador dari Alleira. Jadi selalu berusaha untuk mempromosikannya. Apalagi ritel kita tidak hanya ada di Indonesia, tapi juga di luar negeri seperti Australia, Malaysia, Singapura. Tujuannya untuk memperkenalkan kalau Indonesia punya karya batik seperti ini yang bisa diterima di kalangan luas," ujarnya saat dijumpai di acara grand opening Boutique Alleira di Gandaria City, Jakarta, Rabu (6/4).

Meski tengah tidak mempromosikan batik, Annisa sendiri dalam kesehariannya juga mengenakan batik. Baginya itu merupakan salah satu wujud promosinya. Alhasil dari mengenakan batik di berbagai acara saat dirinya tinggal di Amerika, membuat warga sana tertarik dengan batik.

"Iya, karena mereka pikir ini unik. Apalagi setelah kita jelaskan kalau ini handmade dan memakan waktu yang lama. Dan mereka sangat mengapresiasinya. Karena di sana hal yang seperti itu jarang. Kalaupun ada harganya mahal," papar menantu dari Presiden SBY ini yang terkadang memberi hadiah kepada guru anaknya.

"Selain memakai batik selama di sana (Amerika), saya juga kadang menjadikan batik sebagai hadiah. Seperti memberi hadiah ke guru-gurunya Aira di sana. Mereka pakai dan senang. Karena unik juga ada orang bule memakai batik," imbuhnya.

Anggapan orang batik yang identik dengan busana kuno dan desainnya itu-itu saja, membuat Annisa melakukan riset terkait desain dan batik apa yang diminati oleh orang-orang.

"Makanya kita juga selalu melakukan riset, untuk cari batik seperti apa sih yang diminati banyak orang. Tidak harus dengan pakem lama yang kita pakai, tapi terus kita kembangkan batik yang ada," tukasnya.