1. Kesulitan Seragam Paskibraka

© instagram.com/ruben_onsu

Pakaian ini, yang tidak dirancang untuk aktivitas di dalam air, ternyata cukup menyulitkan pergerakannya. Ia bahkan merasa celana yang dikenakannya sering melilit kakinya sendiri.

"Kebayang enggak tuh? Gimana tuh biasanya lebih gampang untuk ini tapi kan ini kan kita pakai baju biasa karena ini adalah upacara dan terus pemberatnya juga harus aman. Pokoknya enggak tahu ya, biasa tiba-tiba pemberat biasanya berapa kalau kita lagi nervous ada aja pikiran, jadi nambah lagi batunya, nambah lagi batunya, gitu," kata Ruben.

2. Tak Pakai Alat Bantu Renang

Selain kostum, kesulitan lain datang dari absennya penggunaan fin atau kaki katak. Tanpa alat bantu tersebut, Ruben mengaku sangat sulit untuk bergerak dan menjaga keseimbangan di dasar akuarium. Ayah tiga anak ini menjelaskan bahwa setiap langkah terasa begitu berat dan butuh usaha keras untuk bisa berjalan dengan tegap.

"Kesulitannya ya memang karena ini kita kan nggak pakai fin ya, gitu. Jadi harus mengendalikan, kelihatannya tuh kayak itu lambat gitu. Aduh, tapi kita menuju jalan aja itu susahnya, ngegerakin kaki itu susah banget gitu," jelasnya.

3. Upaya Atasi Kesulitan

Untuk mengatasi semua kesulitan itu, Ruben hanya bisa mengandalkan satu hal, yaitu fokus. Dengan memusatkan pikiran pada tugasnya, ia berusaha mengabaikan semua distraksi, baik dari peralatan maupun lingkungan sekitar. Baginya, menjaga fokus adalah kunci utama agar tetap tenang di tengah situasi yang menegangkan.

"Fokus saja. Fokus. Jadi sama sekali kan kalau dari dalam tuh kita nggak kelihatan sama sekali kan. Jadi kelihatannya cuman ada lampu doang, itu baru kelihatan. Makanya kalau pada saat tadi pengibaran bendera, jadi saya fokus untuk ngikutin aba-aba dari tim, baru hafalan-hafalan yang saya, itu, angkat tangan kanan, angkat kiri, gitu, itu baru," terangnya.