Bukan Pengaruh Obat, Senyum Jennifer Dunn Saat Pers Rilis Karena Ikhlas

Diterbitkan: Jumat, 05 Januari 2018 12:15 WIB

Jennifer Dunn © KapanLagi.com®/Bayu Herdianto

Kapanlagi.com - Jennifer Dunn untuk ketiga kalinya terlibat kasus narkoba. Wanita berusia 28 tahun itu ditangkap pihak yang berwajib pada tanggal 31 Desember di rumahnya. Kali ini Jennifer ditangkap lewat pengembangan dari kasus narkoba satu pengedar berinisial FS.

Kabar penangkapan Jennifer ini baru diketahui media pada hari Selasa (2/1). Di hari tersebut, bintang sinetron Dia itu juga menghadiri pers rilis yang digelar di Polda Metro Jaya. Yang membuat netizen heran, Jennifer terlihat penuh senyum dan cantik saat memberikan keterangan kepada wartawan.

Firman Chandra, kuasa hukum Faisal Haris (pria yang diduga sebagai suami Jennifer Dunn saat ini), memberikan sedikit pembelaan terkait senyuman Jennifer saat di Polda Metro Jaya. Baginya tak ada alasan bagi Jennifer untuk pasang wajah marah ataupun cemberut.

Jennifer tersenyum saat difoto wartawan © KapanLagi.com®/Bayu Herdianto

"Pertama kalo boleh sedikit saya komentari, kenapa ada kasus harus marah-marah, harus cemberut? Ikhlaskan saja, itu adalah bahasa dari Mbak Jeje, mengikhlaskan saja. Apapun dalam kehidupan harus ikhlas, sudah spontan dari Mbak Jeje minta maaf. Makanya kenapa pas saat press release harus marah-marah? Kenapa harus cemberut? Ikhlaskan saja hidup ini, senyum. Dan inilah senyuman yang disampaikan oleh Jedun," kata Firman saat ditemui di kawasan Kapten Tendean, Jakarta Selatan, Kamis (4/1).

Sayangnya tak semua orang beranggapan positif dengan senyum yang ditunjukkan oleh Jennifer. Tak sedikit yang merasa kalau Jennifer masih dalam efek sabu-sabu, sehingga terlihat begitu ceria saat pers rilis di depan banyak orang. Ditanya soal kemungkinan ini, Firman mengaku tidak mengerti seperti apa efek dari barang haram tersebut.

"Kalau saya terus terang nggak mengerti efek dari apapun. Tapi logikanya dari sepengetahuan kita, tidak ada indikasi Mbak Jeje menggunakan barang haram tersebut. Mungkin pada saat khilaf tadi, itulah yang membuat semuanya bisa berubah. Tapi yang pasti itu adalah ujian dan kami berharap kepada direktorat narkoba memberikan kesimpulan yang terbaik untuk semuanya," pungkas Firman.