Darius: Kesenjangan Ekonomi dan Pendidikan Pudarkan Persatuan

Penulis: Dewi Ratna

Diterbitkan:

Darius: Kesenjangan Ekonomi dan Pendidikan Pudarkan Persatuan Daruis Sinathrya @ Foto: KapanLagi.com®

Kapanlagi.com - Sebagai salah satu bagian sejarah bangsa, hari Sumpah Pemuda kerap diperingati tiap tanggal 28 Oktober. Namun apakah hari tersebut masih relevan jika diperingati hingga kini? Menurut Darius Sinathrya, Sumpah Pemuda merupakan keinginan pemuda Indonesia guna menjadi satu. Bahkan seharusnya sampai sekarang semangat tersebut masih ada sampai ke anak cucu.
"Sumpah pemuda adalah wujud nyata keinginan pemuda-pemuda dari berbagai daerah untuk mempersatukan kepulauan-kepulauan di Nusantara menjadi satu kesatuan atau wilayah yang berdaulat yaitu Indonesia. Semangat itu muncul jauh sebelum kemerdekaan kita di tahun 45," ujarnya.
Suami Donna Agnesia itu menyayangkan bila semangat itu terkikis. Apalagi belakangan banyak kekerasan terjadi di dalam masyarakat. "Sebagai anak Indonesia, semangat mereka yang dulu bersuara untuk bersatu harus dibawa setiap saat. Dan jangan sampai terpecah karena berbagai perbedaan. Karena justru perbedaan itu yang dulu menyatukan kita," katanya lagi.
Soal mudah terjadinya kekerasan dalam masyarakat di sejumlah daerah, bapak tiga anak itu menduga karena belum meratanya sektor ekonomi dan pendidikan. Padahal dengan pemerataan dapat menjadi jembatan semangat untuk bersatu.
"Harus disadari, faktor ekonomi dan pendidikan yang tidak merata membuat semangat ini pudar di kalangan pemuda, dan muncul sekat-sekat dengan berbagai hal yang melandasi sikap fanatisme. Semoga pemerintah bisa menjadi jembatan semangat persatuan yang erat di kalangan pemuda. Karena merekalah masa depan bangsa ini," urai Darius.
Disinggung apakah dia memiliki tagline Sumpah Pemuda itu sendiri, Darius ingin jadi inspirasi. "Gue akan selalu berbuat yang terbaik di bidang yang gue jalani dan semoga semangat itu bisa menjadi inspirasi buat teman-teman yang lain," pungkasnya.

(Sule bicara tentang kondisi kesehatannya, ternyata penyakitnya nggak cuma satu.)

(kpl/dis/dew)

Editor:

Dewi Ratna

Rekomendasi
Trending