Dewi Hughes dari Pesimis Jadi Optimis

Kapanlagi.com - Presenter Dewi Hughes baru sadar kalau menjadi duta trafficking mempunyai makna yang baru. Hughes pun mengaku banyak banyak menemukan hal baru. Padahal, sebelumnya dia sempat pesimis. Kewajibannya untuk menyosialisasikan berbagai informasi tentang perdagangan manusia, penculikan, dan kejahatan manusia dianggap sebagai isu yang kurang populer. ”Dulu saya pikir itu isu yang tidak seksi. Tidak akan mendapat perhatian media karena beritanya tidak laku,” kata Hughes ditemui usai mendampingi Menteri Pemberdayaan Perempuan Meutia Hatta Swasono saat menyerahkan penghargaan kepada Yusri, penyelamat bocah korban penculikan, Deco Debaza Setiawan, baru-baru ini.Meski begitu, Hughes tetap sungguh-sungguh menjalankan tugasnya. Dia berkunjung ke berbagai daerah di Indonesia hingga ke sejumlah pelosok tanah air. Dari kunjungan itu, dia mengaku sering menjumpai hal yang tak pernah dibayangkannya.”Saya menyaksikan sendiri di Pelabuhan Pangkal Pinang setiap Kamis, ratusan orang Indonesia dideportasi dari Malaysia. Selain itu, masih banyak lagi jalur untuk penjualan orang kita ke luar negeri,” paparnya.Menurut Hughes, kebanyakan korban trafficking adalah perempuan. Maka, hatinya semakin tergerak untuk serius menekuni tugasnya itu. ”Saya berpikir bahwa ini bukan hanya permasalahan tugas ke daerah-daerah. Tapi, memang ada hal serius yang harus diselesaikan,” jelasnya.Atas usahanya tersebut, Hughes mengaku mendapat perhatian yang cukup setimpal dari pemerintah. Awal 2005 dia memperoleh sebuah penghargaan. Tidak lama setelah itu, Hughes didapuk untuk menerima penghargaan Heroes Action to End Modern Days Slavery dari pemerintah Amerika Serikat. ”Waktu itu, saya terima penghargaan bareng Ricky Martin. Yang ngasih menteri luar negeri AS, Condoleezza Rice,” kata wanita yang berencana mengadakan resepsi pernikahannya dengan Roy tahun depan itu.