Fuad Baraja Dukung Kampanye Anti Rokok

Kapanlagi.com - Jarang ada artis yang begitu intens terhadap masalah kesehatan. Tapi Fuad Baraja merupakan pengecualian. Aktor yang tergolong senior ini ternyata mempunyai atensi yang cukup besar terhadap kampanye anti rokok. Bahkan dirinya sudah tergabung dengan sebuah LSM yang peduli akan bahaya rokok sejak 8 tahun yang lalu.

Menurutnya selama ini masalah informasi tentang bahaya rokok kurang disosialisasikan. Malahan kalah dengan iklan rokok yang isinya menyesatkan anak-anak remaja.

"Sering kali kita itu salah persepsi terhadap kampanye ini, sebetulnya target kami adalah perokok pemula yang awalnya dari coba-coba. Kalau kita menyampaikan informasi yang benar tentang bahaya rokok terhadap mereka mungkin mereka akan berpikir dua kali untuk melakukan coba-coba. Karena dari coba-coba ini membuat mereka menjadi kecanduan. Sebab rokok mengandung candu yang dapat mengakibatkan impotensi," paparnya panjang, saat ditemui di pantai carita, Kamis (23/3).

Lebih lanjut menurutnya, pertumbuhan perokok pemula di Indonesia merupakan yang paling tinggi di dunia. "Karena disini, merokok dianggap bukan sesuatu yang berbahaya, dan kita berpikir untuk anak-anak di masa depan," tegasnya.

Menanggapi tentang Perda larangan merokok ditempat public, seperti yang sekarang diterapkan di DKI, Fuad menyatakan bahwa hal itu bagus walaupun bukan sesuatu yang baru. Karena di negara lain peraturan semacam itu sudah diterapkan beberapa tahun yang lalu. Dan kita sudah tertinggal jauh.

Bahkan artis yang mengawali karirnya sebagai penyanyi di pub-pub, menyayangkan apa yang dilakukan oleh pemerintah. Pemerintah dianggapnya tidak punya political will dalam masalah ini. "Pemerintah lebih memikirkan bagaimana mendapatkan pemasukan dari cukai yang diberlakukan. Tanpa memikirakan akibat lain yang diakibatkan dari bahaya merokok karena biaya kesehatan yang harus dikeluarkan dua kali lipat dari pemasukan cukai tersebut. Bahkan kita satu-satunya negara dari 188 negara yang tidak menandatangani konvensi internasional masalah rokok," protesnya.

Dirinya bahkan mengambil contoh, negara Kuba yang berpenghasilan dari cerutu ikut bertandatangan, sementara kita tidak. Dan kejadian semacam busung lapar dan gizi yang kurang baik dapat diakibatkan dari rokok. "Coba bayangkan kalau bapaknya tidak merokok dia dapat meyisihkan uang paling tidak 2000 perhari kalikan sebulan, pasti bisa buat beli susu untuk anaknya," ujarnya gemas.

Selama bergelut dalam kegiatan ini, pengalaman yang paling berkesan baginya adalah saat dirinya berbicara dan mengajak perokok untuk bisa berhenti dari kebiasaan buruknya. "Dan saya pernah mengalaminya," katanya bangga.

(Update terbaru Ammar Zoni, bakal dipindah dari Nusakambangan ke Jakarta.)

(kl/ww)

Rekomendasi
Trending