Ayah Gus Miftah Meninggal Dunia, Ada Pesan Terakhir dari Almarhum
Ayah Gus Miftah Meninggal Dunia (credit: Instagram.com/gusmiftah/)
Kapanlagi.com - Kabar duka menyelimuti keluarga besar pendakwah kondang Gus Miftah. Sang ayah, KH. M. Murodi bin Kyai M. Boniran, dikabarkan meninggal dunia pada Selasa, 9 Desember 2025, pukul 03.00 dini hari.
Kabar ini disampaikan langsung oleh Gus Miftah melalui unggahan di akun Instagram pribadinya. Kepergian almarhum meninggalkan duka mendalam bagi keluarga serta seluruh kerabat yang mengenalnya.
Dalam unggahan terbarunya, Gus Miftah turut mengantarkan sang ayah menuju peristirahatan terakhir. Ia juga berbagi nasihat bijak dan pesan terakhir mendiang ayah tercinta. Selengkapnya cek di sini KLovers.
Baca artikel lainnya dengan topik yang sama di Liputan6.com.
Advertisement
1. Kabar Duka: Ayah Gus Miftah Meninggal Dunia
Dunia dakwah Indonesia kembali berduka dengan kabar meninggalnya ayah Gus Miftah. KH. M. Murodi bin Kyai M. Boniran menghembuskan napas terakhirnya pada Selasa, 9 Desember 2025, tepat pukul 03.00 WIB.
Gus Miftah mengumumkan berita ini melalui media sosial. Ia menyampaikan pesan yang menyentuh dan mengunggah potret mendiang sang ayah dalam foto hitam dan putih. Unggahan tersebut segera dibanjiri ucapan duka dan doa dari berbagai kalangan termasuk rekan selebriti.
"Innalillahi Wa Inna Ilaihi Rojiun Berita Duka Telah berpulang ke Rahmatullah *KH. M. Murodi Bin Kyai M. Boniran* (Ayahanda Miftah Maulana Habiburrohman). Meninggal dunia Hari ini, Selasa 9 Desember 2025 pukul 03.00," tulis Gus Miftah di Instagram.
(Update terbaru Ammar Zoni, bakal dipindah dari Nusakambangan ke Jakarta.)
2. Gus Miftah Antar Sang Ayah Menuju Peristirahatan Terakhir
Prosesi pemakaman ayah Gus Miftah dilaksanakan di Desa Adi Luhur, Lampung Timur,. Gus Miftah turut mengiringi kepergian sang ayah dengan penuh haru dan doa. Tangisnya bahkan sempat pecah saat mengantar almarhum menuju peristirahatan terakhir. Selain itu, dalam unggahannya, Gus Miftah juga menceritakan pesan terakhir dari sang ayah yang begitu menyentuh.
"Hingga satu saat bapak bilang ingin kembali pada hari selasa, minta dimakamkan di samping masjid tempat bapak berjuang," ungkap Gus Miftah.
3. Sosok KH. M. Murodi: Tokoh Agama dan Petani
KH. M. Murodi bin Kyai M. Boniran, dikenal sebagai tokoh agama yang memiliki dedikasi tinggi. Semasa hidupnya, almarhum aktif dalam dakwah, pendidikan, dan pembinaan umat di wilayah tersebut. Selain sebagai tokoh agama, ayah Gus Miftah juga berprofesi sebagai petani sawah dan pedagang di pasar, menunjukkan kesederhanaan dan kegigihannya.
"Selasa pukul 02.00 bapak kembali kepada-Nya? Sugeng tindak bapak? Bapak memang hanya kyai kampung, modin ndeso, dan oleh karenanya anakmu ini sering dibully dihujat, karena hanya terlahir dari kyai kecil dan ndeso," lanjut Gus Miftah.
4. Kenang Nasihat Berharga dari Sang Ayah
Gus Miftah juga mengenang berbagai nasihat berharga dari ayahnya yang membentuk dirinya. Sejak kecil, almarhum telah menanamkan nilai-nilai agama dan perjuangan.
"1987-1992 bapak sendiri yang mengajarkan alif ba ta kepada anakmu ini, setiap ada pengajian bapak gandeng aku untuk menghadirinya. Hingga aku mencintai majelis ngaji dan mulai bercita-cita menjadi pendakwah," kenang Gus Miftah.
Pada tahun 1993, sang ayah mengantar Gus Miftah ke pondok pesantren. Mendiang ayahnya juga meminta Gus Miftah untuk hidup mandiri serta mengenyam pendidikan tinggi hingga bangku kuliah. Selain itu, dukungan ayah Gus Miftah tidak berhenti pada pendidikan formal saja, tetapi juga dalam urusan pribadi dan karir dakwahnya. Pada tahun 2005, sang ayah menasihatinya untuk menyempurnakan ibadah dengan menikah.
5. Dukungan Ayah dalam Berumah Tangga dan Berdakwah
Di masa-masa sulit ekonomi pada 2006, sang ayah memberikan semangat bijak. Nasihat itu turut membangkitkan semangat Gus Miftah. Terutama saat ia merintis Pondok Pesantren Ora Aji pada 2012, ayahnya kembali memberikan wejangan.
"Kalamuna lafdzun mufidun kastaqim. Selama kamu bermanfaat dan istiqomah pasti kamu sukses," kenang Gus Miftah tentang nasihat sang ayah.
"2018 saat viral dengan segala suka dan dukanya bapak sampaikan : wa ismu minhu mu'robun wa mabniyyun, hidup itu dinamis nak, kamu harus menjadi mu'rob." sambungnya.
6. Pelajaran Hidup dari Ayah di Masa Sulit
Gus Miftah juga berbagi pelajaran hidup dari sang ayah. Nasihat ini mengajarkan Gus Miftah untuk selalu fleksibel dan beradaptasi dengan perubahan. Bahkan di akhir hayatnya, sang ayah tetap memberikan kekuatan.
"2024 akhir, saat ujian itu datang bapak sampaikan sabar nak, kamu pasti kuat( saat itu bapak sudah sakit). Begitulah hidup nak, kadang semanis madu, kadang sepahit empedu, kadang se asin garam dan kadang lebih kecut dari asem," ungkap Gus Miftah.
7. QnA Ayah Gus Miftah Meninggal Dunia
1. Siapa nama ayah Gus Miftah yang meninggal dunia?
Ayah Gus Miftah yang meninggal dunia adalah KH. M. Murodi bin Kyai M. Boniran.
2. Kapan ayah Gus Miftah meninggal dunia?
KH. M. Murodi meninggal dunia pada Selasa, 9 Desember 2025, pukul 03.00 WIB.
3. Di mana lokasi rumah duka ayah Gus Miftah?
Rumah duka berlokasi di Desa Adi Luhur, Kecamatan Jabung, Kabupaten Lampung Timur, Lampung.
4. Apa pesan terakhir ayah Gus Miftah yang diceritakan?
Pesan terakhir almarhum adalah keinginan untuk kembali pada hari Selasa dan dimakamkan di samping masjid tempatnya berjuang, seperti yang diceritakan Gus Miftah.
Ikuti kabar terbaru selebriti hanya di Kapanlagi.com. Kalau bukan sekarang, KapanLagi?
Yuk baca artikel lainnya
(Hari patah hati se-Indonesia, Amanda Zahra resmi menikah lagi.)
(kpl/nlw)
Advertisement
