Jadi Bolang, Prilly Latuconsina Akui Sempat Buang Air di Hutan

Penulis: Editor KapanLagi.com

Diperbarui: Diterbitkan:

Jadi Bolang, Prilly Latuconsina Akui Sempat Buang Air di Hutan
instagram.com/prillylatuconsina96

Kapanlagi.com - Prilly Latuconsina berbagi pengalaman saat menjalani syuting dokumenter di Kaimana, Papua Barat. Sebagai pecinta diving, kesempatan ini menjadi pengalaman yang tak terlupakan baginya, terutama karena harus menghadapi berbagai tantangan di alam liar. Dalam proses pengambilan gambar, kondisi alam yang sulit diprediksi membuatnya harus ekstra hati-hati.

"Kita gak bisa ngebaca alam. Kita turun, dapet footage atau nggak. Kita turun dapet footage atau nggak gitu. Kayak misalnya kita turun di teluk. Visibility-nya itu mungkin gak sejernih kalau kita turun di spot lain," ujar Prilly Latuconsina saat ditemui di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (25/2/2025).

"Di teluk itu kan benar-benar gak ada meeting point-nya. Karena benar-benar turun biru semua gitu. Jadi harus hati-hati takutnya ilang gitu. Harus benar-benar ngejaga tim. Harus gak boleh pisah sama tim. Karena jujur ada kejadian lucu banget di Teluk Bicari itu," lanjutnya.

1. Pengalaman Tak Terlupakan

Salah satu pengalaman yang paling diingat Prilly adalah ketika dirinya terlalu bersemangat mengejar lumba-lumba untuk mendapatkan rekaman terbaik. Namun, karena jarak pandang yang terbatas, Prilly baru menyadari bahwa ia sudah terpisah dari timnya. Beruntung, salah satu rekannya, Ibu Meizani, sudah memperkirakan hal itu dan tetap mengikuti Prilly dari belakang.

"Saking aku semangatnya pengen ngambil footage lumba-lumba karena aku pegang kamera juga. Aku akhirnya berenang ikutin lumba-lumbanya. Karena visibility-nya itu cuma 5 meter," ungkapnya.

"Jadi pas nengok tim aku udah, mana tim aku gitu. Karena dia udah ngeliat, wah Prilly udah berenang ikutin lumba-lumba nih. Kalau gak diikutin ilang. Akhirnya dia ngikutin aku. Cuma kita berdua jadi terpisah sama yang lain," katanya.

Situasi semakin menegangkan ketika mereka harus mencari cara agar bisa kembali ke rombongan. Beruntung, baik Prilly maupun rekannya sudah memiliki sertifikasi rescue diver, sehingga mereka tahu langkah apa yang harus diambil dalam situasi seperti ini.

"Akhirnya yaudah bunyiin, apa sih, bunyiin kentongan gitu. Kayak kita punya tongkat untuk bunyiin tabung diving kita. Sampai tim kita nyariin kita gitu. Untungnya kita berdua udah rescue diver. Jadi kita tahu kalau kita pisah dari rombongan gimana gitu," tuturnya.

(Ammar Zoni dipindah ke Nusakambangan dan mengaku diperlakukan bak teroris.)

2. Buang Air di Hutan

Tak hanya tantangan di bawah laut, Prilly juga harus beradaptasi dengan kondisi alam di daratan. Salah satu pengalaman uniknya adalah saat berada di tengah hutan tanpa fasilitas modern. Ia bahkan harus menggali tanah sebelum buang air dan mencari cara untuk membilas diri.

"Terus juga kayak misalnya di tengah hutan. Terus tiba-tiba saya pengen buang air. Itu saya harus buang air di hutan. Jadi ya ngerasain lah pengalaman lucu kayak gitu ya. Kayak udah kebelet banget tapi ya gimana lagi di hutan. Yaudah jadi bolang deh. Buang air di hutan, gali dulu, gali dulu gitu. Bilasnya ya, bilasnya di air laut. Mau gimana gitu," ujarnya sambil tertawa.

"Terus bangun harus jam 4 pagi untuk kita dapat ngeliat burung gitu. Karena burung adanya di bener-bener dini hari banget. Terus gak ada sinyal pastinya kalau kita lagi di tengah-tengah situ. Ya itu tantangannya luar biasa. Tapi itulah pengalaman yang gak terlupakan," pungkas Prilly.

(kpl/far/ums)

Rekomendasi
Trending