Jay Subiakto Ajak Penonton Forestra 2019 Bernostalgia Lewat Film Dokumenter, Sebagai Penyemangat di Tengah Pandemi
Diperbarui: Diterbitkan:

Jay Subiakto © KapanLagi.com/Agus Apriyanto
Kapanlagi.com - Bertepatan dengan Hari Konservasi Alam Nasional yang jatuh pada pada 10 Agustus 2021, film dokumenter festival musik Forestra 2019 telah diunggah di kanal YouTube Orchid Forest Cikole, Selasa (10/8/2021).
Film dokumenter ini dibuat untuk mengajak para penonton bernostalgia konser orkestra di tengah hutan yang bertajuk Forestra 2019 pada 28 September 2019 lalu.
"Ini sebagai pengingat bagi para penonton, mungkin bisa jadi memberikan semangat dan optimisme jika mau berkumpul seperti dulu dan pandemi berakhir maka mereka jadi lebih giat memperketat protokol kesehatan, mau divaksin, sehingga mereka jadi semangat gitu ya," kata Produser Eksekutif Forestra, Barry Akbar dalam jumpa pers virtual, Selasa (10/9/2021).
Advertisement
"Kita mau meningkatkan hal-hal itu untuk meningkatkan kesehatan agar ketika semua itu tercapai, pandemi bisa berakhir, PPKM selesai, dan bisa berkumpul seperti sedia kala," sambungnya.
Yang menarik, film dokumenter ini terdapat tiga episode. Setiap episodenya, diunggah dengan waktu yang berbeda. Pertama, pada pukul 10.00 WIB, sementara dua film dokumenter lainnya diunggah di pukul 20.00 WIB dan 21.00 WIB.
1. Karya Orisinil
Jay Subiakto © Istimewa
Pada episode pertama menggambarkan reaksi mereka saat pertama kali mendengar konsep membawa musik orkestra ke alam. Lalu, episode kedua memperlihatkan bagaimana desain teknis panggung megah direalisasikan.
Sedangkan episode ketiga, berisikan harapan dan mimpi untuk mewujudkan kembali perhelatan musik akbar ini dan Indonesia yang lebih baik.
Creative Director dari Forestra 2019, musisi Jay Subyakto mengatakan, film dokumenter ini dibuat sebagai karya musik yang orisinil buatan anak bangsa Indonesia tanpa berkiblat ke industri musik luar.
"Ini orisinil, jangan kita selalu mencontek. Itu semua murni saya pikirkan dan kerjakan langsung di Cikole. Saya memikirkan bagaimana penonton bisa nyaman, tapi penampilannya bisa tetap menyatu dengan alam. Di situ saya berusaha untuk tidak mengganggu letak tumbuhan satu pun. Tantangan yang berat, tidak mudah, dan tidak murah," kaya Jay Subyakto.
(Rumah tangga Tasya Farasya sedang berada di ujung tanduk. Beauty vlogger itu resmi mengirimkan gugatan cerai pada suaminya.)
2. Mencintai Alam
Selain memberikan suguhan menarik, film dokumenter ini juga memberikan banyak pesan positif, salah satunya bagaimana bisa mencintai alam.
"Tujuan kami tidak hanya merayakan musik orkestra, namun untuk menginspirasi penonton bersama merenung tentang alam dan masa depannya," kata Barry Akbar.
Sejumlah musisi tampil di dalam film dokumenter tersebut. Mulai Erwin Gutawa Orchestra, Isyana Sarasvati, Maliq & D'Essentials, Once Mekel, dan masih banyak yang lainnya. Music Director Forestra, Erwin Gutawa, menjelaskan mengenai alat musik yang dipakai dalam pertunjukan tersebut.
"Sebagian besar instrumen orkestra itu bahan dasarnya dari kayu, strings, biola, cello, alat tiup, perkusi, jadi ada sensasi istimewa kalau kita bawa kembali bunyi-bunyian itu ke habitatnya," tutup Erwin Gutawa.
(Kena spill Ruben Onsu, Ayu Ting Ting ternyata sudah punya pacar baru?)
Advertisement