Keluarga Zaskia Adya Mecca Tolak Tegas Jalur Damai Pada Pelaku Penganiayaan

Penulis: Editor KapanLagi.com

Diterbitkan:

Keluarga Zaskia Adya Mecca Tolak Tegas Jalur Damai Pada Pelaku Penganiayaan
Zaskia Adya Mecca © instagram.com/zaskiadyamecca

Kapanlagi.com - Meskipun perwakilan terduga pelaku pemukulan terhadap karyawannya telah menyampaikan permintaan maaf, pihak keluarga Zaskia Adya Mecca menegaskan tidak akan menempuh jalur damai. Haykal Kamil, sebagai perwakilan keluarga, menyatakan bahwa proses hukum harus tetap berjalan untuk memberikan keadilan dan efek jera.

Sikap tegas ini diambil bukan karena dendam, melainkan sebagai upaya untuk memastikan bahwa hukum di Indonesia dapat bekerja sebagaimana mestinya, terutama dalam menangani kasus yang melibatkan oknum aparat. Keluarga ingin membuktikan bahwa tidak ada seorang pun yang kebal hukum.

Baca berita Zaskia Adya Mecca lainnya di Liputan6.com.

1. Sudah Ada Komunikasi

Haykal membenarkan bahwa sudah ada komunikasi dari pihak terduga pelaku yang diwakilkan oleh seseorang. Namun, ia memastikan belum ada pembicaraan yang mengarah pada penyelesaian damai.

(Kondisi Fahmi Bo makin mengkhawatirkan, kini kakinya mengalami sebuah masalah hingga tak bisa digerakkan.)

2. Minta Maaf

Minta Maaf

"Tentunya permintaan maaf yang disampaikan, yang mengatakan kalau si pelaku ini sudah mengakui sebenarnya, kalau dia memang melakukannya, gitu. Tapi ya, enggak sih, belum ada omongan, 'Oh, mau damai apa?' Enggak sih. Ya maksudnya kami bilang, ya kami akan menghargai proses yang memang sudah berlaku," kata Haykal Kamil di kawasan Sawangan, Depok, Kamis (25/9/2025).

3. Tetap Diproses Hukum

Tetap Diproses Hukum

Meski pintu maaf sebagai sesama manusia selalu terbuka, Haykal menegaskan bahwa hal tersebut tidak akan menghentikan proses hukum yang sedang berjalan. Menurutnya, tindakan proaktif keluarga dalam melaporkan dan memberi keterangan sudah menunjukkan tujuan utama mereka.

4. Buka Pintu Maaf

Buka Pintu Maaf

"Kalau misalnya permintaan maaf, ya seperti yang dicontohkan sama Rasulullah ya, kita memang sesama umat manusia harus saling memaafkan, tentunya pasti akan dibukakan pintu maaf," ujarnya.

5. Jadi Pembelajaran

Jadi Pembelajaran

Keluarga ingin melihat kasus ini menjadi sebuah pembelajaran. Mereka percaya bahwa pelaku hanyalah oknum dan tindakannya tidak mencerminkan institusi secara keseluruhan. Oleh karena itu, penegakan hukum yang adil dianggap sangat penting.

6. Ingin Lihat Hukum Bekerja

Ingin Lihat Hukum Bekerja

"Tindakan akan terlihat lebih besar dibandingkan apa kata ya, karena tindakan kita kan kita terus proaktif untuk memberikan laporan, keterangan, dan ya berarti kan tujuan kami juga jelas ya, kami menuntut keadilan, begitu ya. Kami pengin melihat bagaimana sih sebenarnya hukum di negeri ini bisa bekerja, karena ini kan oknum lah ya," tegas Haykal.

7. Berharap Beri Efek Jera

Berharap Beri Efek Jera

Lebih jauh, Haykal berharap kasus ini dapat memberikan efek jera agar kejadian serupa tidak terulang kembali. Ia menyebut banyak masyarakat yang menghubunginya dan mengaku pernah mengalami perlakuan semena-mena dari oknum yang merasa berkuasa.

"Jadi saya rasa harusnya sih memang ada efek jera ya, karena sepanjang peristiwa ini banyak banget masyarakat yang menghubungi kita, gitu. Yang menyatakan kayak, 'Oh, pernah bercerita, keluarga kami juga pernah, oh saya juga pernah diginiin segala macam,' begitulah ya," katanya.

(Transformasi mencengangkan! Asri Welas sekarang terlihat makin cantik dan hot!)

(kpl/far/phi)

Rekomendasi
Trending