Lucky Hakim Berharap Tiga Pelaku Pembunuh Enno Dihukum Mati

Diterbitkan: Kamis, 26 Mei 2016 07:23 WIB

Lucky Hakim © KapanLagi.com®/Budy Santoso

Kapanlagi.com - Kasus pembunuhan sekaligus pemerkosaan yang menimpa Enno Farihah memang bikin siapapun bersedih. Sekedar informasi bila kamu terlupa, perempuan berusia 19 tahun itu tewas dibunuh tiga orang yakni Rahmat Alim alias RAI (16), RAr alias Arif (24) dan IH alias Ilham (24) pada Kamis dua pekan lalu menggunakan gagang cangkul yang dimasukkan ke alat kelaminnya.Meraih perhatian luas di kalangan masyarakat Indonesia, pesinetron Lucky Hakim juga ikut angkat bicara. Pria berusia 38 tahun yang dihubungi lewat telepon oleh KapanLagi.com® hari Jumat (20/5) itu ikut prihatin atas kematian perempuan asal Serang itu. Lucky pun sampai menilai jika hukuman mati adalah pidana setimpal kepada tiga tersangka."Pelaku membunuh dengan cara yang tidak masuk akal, seolah-olah sudah sangat dendam kesumat sampai seperti kerasukan setan. Tapi ternyata itu adalah peristiwa yang spontan bahkan mereka bertiga tidak saling kenal. Bisa-bisanya mereka melakukan pembunuhan sadis spontan semudah dan sekejam itu. Apalagi si pelaku masih d bawah umur. Tentu hukuman mati yang setimpal untuk mereka," papar Lucky.

Inilah sosok Enno yang sudah tiada © FB Enoel

Pria yang kini jadi anggota DPR RI dari fraksi PAN itupun tak peduli meski tiga pembunuh Enno masih di bawah umur, dirinya berharap mereka dihukum seberat mungkin. Atas maraknya kasus yang menimpa perempuan akhir-akhir ini, Lucky pun berharap agar kaum Hawa lebih waspada."Untuk perempuan sebaiknya pandai-pandailah menjaga kehormatan, karena terkadang banyak kejahatan yang terjadi lantaran ada kesempatan. Hindari pergi sendirian, apalagi bertemu dengan orang tak dikenal lewat media sosial. Bagi orangtua selalu siaga dan waspada akan keberadaan anak-anaknya. Pantau dengan siapa mereka bergaul, pantau medsosnya, awasi lingkungannya. Tentunya pembekalan agama harus dimulai sejak dini," lanjut Lucky.Mantan suami Indadari Mindrayanti ini berharap agar pemerintah lebih gencar memberikan edukasi mengenai bahaya miras dan narkoba serta pornografi yang berujung seks bebas. Semoga saja kasus seperti Enno tak akan terulang lagi ya.

(Ammar Zoni dipindah ke Nusakambangan dan mengaku diperlakukan bak teroris.)

(kpl/aia)

Editor: